Gw jengkel sekali karena saham perusahaan2 terbaik negeri ini dijual murah. Apalagi ini gara2 salah satu investment banker jawara bikin statement : jauhi Indonesia.
Rasanya jengkel seperti kalo negeri kita lagi kena Travel Warning. Reaksi gue adalah : ya udah kalo turis asing gak mau datang, turis lokal yang jalan-jalan! Susah amat. Nah seperti itu lah perasaan gue sekarang. Kalo investor asing gak mau beli saham perusahaan Indonesia, sini gue yang beli!!!
Call me crazy! But I am BUYING more stocks! Ini namanya BELA NEGARA. Uang gue gak banyak, tapi gue yakin pada pasar modal negeri sendiri.
Ada seorang sobat yang bertanya,
“Win mungkin gak nilainya jadi NOL?”
Technically NO. Tapi saat berinvestasi di pasar saham, gue selalu memposisikan diri untuk siap ketemu angka NOL.
Kita balikin ke asal yuk.
Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan kita pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan bisa hidup dari penjualan. Jadi selama orang Indonesia masih pake line telpon nya TLKM, masih pake odol, sabun, shampoo buatan UNVR, pake mobil kijang buatan ASII, dan makan mie buatan INDF… Menurut lo, perusahaan-perusahaan itu akan jadi NOL gak nilai nya? Makanya gue menyebut ini : BELA NEGARA :) heheheh…
Dari mana uang nya? Dari sisa uang di tabungan yang memang nganggur dan siap tempur. Gajian berikut, gue akan masuk lagi. Pertama untuk investasi reguler di reksadana – sesuai tujuan jadi bukan cuma di reksadana saham. Kedua, gue akan berhemat sedikit supaya ada sisa uang untuk investasi tambahan, beli saham langsung.
Enak aja Indonesia dianggap gak layak untuk investasi. Eits, kalau lo konservatif, duduk aja di pinggir gak usah ikut-ikut. Ntar kagetan lagi. Tapi kalau lo agresif, Let’s Go!
SALE besar-besaran ini masih akan berlangsung terus… Dan gue akan hadir mungutin sisa-sisa pertempurannya dengan uang gue yang gak seberapa ini. Jangan ngarang ya, kita bukan spekulan beli jual sembarangan. I buy because I believe in the power of this country… Ibaratnya lagi diserang nih sama investor asing, yang tersisa cuma investor lokal… Masih jauh dari cita-cita gue : Strong Middle Class Indonesians Who Own Indonesian Stocks. It has to start somewhere…
What are you going to do with your money?
Ligwina Hananto