Berikut merupakan summary tweet #FinClic Kamis, 3 Oktober 2013 tentang Asuransi Jiwa:
Senin kemarin gw pergi dengan keluarga jadi gak bisa #FinClic :) Boro-boro FinClic, pegang henpon aja gak hahaha
RT @QM_Financial: Beberapa artikel tentang Asuransi Jiwa yang dibahas @mrshananto barusan di @811Show : Asji seperti apa? http://qmfinancial.com/apakah-asuransi-jiwa-yang-sebaiknya-saya-miliki/ …
Kapan perlu Asuransi Jiwa? Coba pikirinnya gini… kalau kita meninggal dunia, ada gak orang yang jadi gak bisa makan karena kita gak ada? #FinClic
Coba pikirin… apa iya orang-orang yang hidupnya bergantung pada kita akan terlantar begitu aja? Kalau sayang, mau siapkan apa? #FinClic
Jangan ‘anti asuransi’ dulu. Fokus gw kan bukan jualan asuransinya. Balik lagi ke pertanyaan : apa yang udah lo siapin buat keluarga? #FinClic
Kalau terjadi meninggal dunia, istri dan anak (atau orangtua) makan pakai apa? Yang harus disiapkan adalah peninggalan untuk dipakai oleh mereka #FinClic
Oh sudah siapkan BISNIS! Bisnisnya bergantung sama lo apa gak? Kalau bisnis gw sih ya, 50% deh masih bergantung sama gw. Jadi gak cukup #FinClic
Oh sudah siapkan Properti yang disewakan! Nah Propertinya sudah dibangun? Sudah dihitung hasil sewanya cukup untuk makan atau gak? #FinClic
Atau… udah punya surat berharga! Menghasilkan Rp10juta per bulan! Tapi tahun depan belum tentu segitu ya. Kan inflasi juga? #FinClic
Jadi kalau tidak mau beli Asuransi Jiwa, pastikan sudah punya Aset Aktif (Bisnis Properti SuratBerharga) yang bisa support makan keluarga #FinClic
Masalahnya,di usia produktif 30-40tahunan, memang sudah punya Bisnis, Properti, Surat Berharga yang menghasilkan cukup untuk makan? #FinClic
Kebanyakan orang usia produktif 30-40tahunan baru di tahap “Wealth Accummulation”. Boro-boro Aset Aktif, punya rumah sendiri pun dicicil #FinClic
Punya tanggungan gak? Ada orang yang gak makan kalau kita meninggal dunia! Kalau gak ada, gak perlu AsJi. Kalau ada, udah siapin AsJi belum? #FinClic
Gimana caranya memilih Asuransi Jiwa? Pertama kenalan dulu ya ada istilah Polis, Premi, Lama Pertanggungan, Uang Pertanggungan. #FinClic
Polis itu semacam kontraknya. Perjanjian kalau terjadi meninggal pada yang TERTANGGUNG dalam Polis, perusahaan Asuransi akan bayar Uang Pertanggungan #FinClic
Maka, pastikan Tertanggung-nya memang pemberi nafkah keluarga. Bisa Bapak, bisa Ibu, kadang-kadang Anak kalau sudah dewasa #FinClic
Cek ya! Asuransi Jiwa kalau nama Tertanggungnya ternyata bukan pemberi nafkah keluarga. Misalnya : Ibu Rumah Tangga atau Anak kecil #FinClic
Itu namanya Asuransi Kesehatan RT @NonaDeasy : beli AsJi untuk perlindungan kalau mesti opname karena dana darurat terbatas, ga pa pa teh? Ga mau repotin ortu
Berikutnya. Cek jenis Asuransi Jiwanya! Whole Life (WL) dicover s/d 99tahun, Term Life (TL) untuk periode 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, 20 tahun #FinClic
Whole Life (WL) biasanya bayar cuma 10 tahun, 3 tahun pertama hangus. Tapi setelah itu kalau ditutup ada Nilai Tunai Asuransi yang bisa ditarik. #FinClic
Jadi kalau Whole Life cover sampe dengan umur 99 tahun, waktu umur 55 tahun kita merasa “ah mau tutup aja asuransinya”, bisa ambil “Nilai Tunai” #FinClic
Beda dengan Term Life yang hanya selama periode coverage dan hangus total! Jadi kalau gak meninggal, mau ditutup pun, gak ada nilai apa-apa #FinClic
Sejarah Asuransi Jiwa itu di Inggris disebut Penny Policy. Dulu orang begitu miskinnya, meninggal pun kuatir gak bisa dikubur layak! #FinClic
Dulu di Inggris orang miskin meninggal bisa-bisa cuma ditaro di pinggir jalan. Dengan “penny policy”= asuransi jiwa bisa bayar biaya pemakaman #FinClic
Whole Life yang cover sampai umur 99 tahun itu ceritanya karena di Amerika Serikat ada ‘pajak warisan’. Uang Pertanggungan ini untuk bayar sebagian pajak #FinClic
Di Indonesia ada beberapa budaya yang biaya pemakaman mahal sekali. Untuk yang Muslim harusnya dari Dana Darurat cukup. Punya gak Dana Darurat? :p #FinClic
Di Indonesia, saat ini gak ada pajak atas warisan. Pajak yang ada pada rumah warisan pun karena pajak properti. Jadi Whole Life gak relevan #FinClic
Tapi, kalau beli Term Life kan hangus total! Berarti RUGI? Apa beli Whole Life aja? Kalau mau diambil ada Nilai Tunai kan? Yuk bandingkan #FinClic
Umur < 30 tahun, UP= Rp1Milyar. Term Life 10 tahun, premi Rp2,7juta per tahun. WholeLife s/d 99 tahun, premi Rp15juta per tahun. Term Life hangus total. Whole Life hangus 3 tahun pertama #FinClic
Kebayang gak? Beli Whole Life Rp15juta per tahun, beli Term Life Rp2,7juta per tahun. Strateginya: beli Term Life aja Rp2,7juta per tahun sisa budget 12,3jt/thn bisa investasi #FinClic
Asuransi murni seperti Whole Life dan Term Life ini susah dicari? Sebetulnya gak susah sih. Cuma gak agresif aja :)) komisinya gak setinggi Unit Link :) #FinClic
Berarti beli Whole Life dan Term Life sama-sama ada ‘hangus’? YES. Jadi gak UNTUNG? Memang beli Asuransi Jiwa bukan untuk UNTUNG! #FinClic
Ada #FinClicSeries “All About Insurance” ya! Rabu 23 Oktober! Daftarnya ke : [email protected] Rp250.000/orang/kelas
Beli Asuransi memang bukan untuk ‘UNTUNG’. Kan kita beli ‘Perlindungan’. Seperti beli payung, kalau gak dipake, ya tetap disimpan #FinClic
Kalau gak mau beli Asuransi? Ya pikirin, siapa yang akan ngurus pembayaran kalau sakit dan ngurus uang makan kalau meninggal? #FinClic
Tolong jangan bilang “Allah yang menjamin” ya. Di Islam pun sangat dianjurkan memastikan anak istri gak terlantar untuk 1 tahun! #FinClic
Maka untuk orang yang menolak beli Asuransi Jiwa dengan alasan agama, gw sarankan ikuti aturan “jangan terlantarkan anak istri untuk 1 tahun” #FinClic
Kalau menolak beli Asuransi Jiwa, tolong siapkan dana untuk biaya hidup anak istri untuk 1 tahun ke depan. Secured, liquid #FinClic
Jadi dalam PLAN di @QM_Financial Asuransi Jiwa yang paling sering disarankan itu Term Life. Periodenya bisa 10 tahun, 15 tahun atau 20 tahun #FinClic
Berapa lama periode Term Life yang kita butuhkan? Bisa hitung dari lama usia produktif atau umur anak terkecil #FinClic
Contoh. Bapak umur 28 tahun, beli Asuransi Jiwa Term Life 10 tahun saja. Karena kalau beli 20 tahun gak sanggup preminya dan karir masih berkembang #FinClic
RT @bahagia_sejati: nah kan apa yang dibilang @mrshananto dengan apa yang gw bilang ke @nih_na sama, kalau asuransi itu bukan untuk cari UNTUNG tp bkn berarti buntung jg ya
Waktu si Bapak umur 32 ternyata karirnya berubah, itungan Uang Pertanggungan berbeda jauh. Maka beli Term Life baru dengan Uang Pertanggungan lebih besar #FinClic
RT @tiwtow: Ada di al baqarah RT @mrshananto: Tolong jangan bilang “Allah yang menjamin” ya. Di Islam pun sangat dianjurkan memastikan anak istri gak terlantar untuk 1 tahun! #FinClic
Waktu si Bapak umur 35 baru perlu Term Life 20 tahun. Kelemahan: dengan umur bertambah, risiko penyakit lebih besar, biaya premi lebih besar #FinClic
Gw sendiri baru punya Asuransi Jiwa waktu hamil Demi. Karena sebelumnya suami gw kerja full time dan dia yang punya asuransi jiwa. #FinClic
Dengan anak bertambah, asuransi jiwa gw pun dihitung untuk support anak bungsu. Asuransi Jiwa Term Life umur 35 UP Rp2M, premi = 6 juta per tahun #FinClic
Gw pernah ketemu kasus Ibu yang umur 40 tahun. Usia produktif berarti s/d 55 tahun. Tapi anak bungsu sudah umur 15 tahun. Asji Term Life 5 tahun atau 10 tahun #FinClic
Standarnya perlu Asji Term Life 20 tahun untuk cover periode umur 35-55 tahun. Setelah 55 tahun tidak ada lagi Asji, tapi kan bikin Dana Pensiun. Dana Pensiun > Uang Pertanggungan lho #FinClic
Terakhir, mari menghitung Uang Pertanggungan! Ini contoh kalkulatornya : http://tujuanloapa.qmfinancial.com/index.php/page/dana-proteksi/ … #FinClic
Golongan menengah gaji 10jutaan harusnya punya Uang Pertanggungan (UP) sekitar 1 Milyar. Ayo periksa AsJi masing-masing UP-nya berapa #FinClic
Jangan sampai punya Asji UP-nya lebih murah dari harga mobilmu! UP ini jumlah uang yang akan dipakai keluarga bertahan hidup #FinClic
Segitu dulu ya #FinClic tentang Asuransi Jiwa! Gw sekarang mau meeting :)) Jangan lupa ada #FinClicSeries “All About Insurance” 23 OKT!
Ligwina Hananto| Independent Financial Planner| @mrshananto