Pengantin baru kayak saya, dunia berubah 180 derajat karena ada hal-hal baru yang dipelajari dari pasangan. Ada yang aneh, menyebalkan dan menyenangkan . Ngerasain jatuh cinta dan terus dan terus serasa dunia milik berdua :D
Nah, punya suami artinya ada hal baru yang akhirnya juga harus disesuaikan terutama tentang uang siapa dipakai untuk apa dan lain sebagainya. Alhamdulillah kalo saya sendiri dari awal sudah bicara tentang uang dan dengan perdebatan yang cukup hangat kami menemukan beberapa kesimpulan :)
Bagaimana dengan kamu, newly weds? Sebagai newly weds yang uangnya (biasanya) udah abis buat biaya pernikahan dan bulan madu, awal-awal pernikahan adalah masa- masa membangun keuangan yang sudah babak belur sebelumnya :)
Masa-masa perjuangan untuk menstabilkan finansial dua pihak agar tujuan-tujuan keluarga seperti memiliki tempat tinggal, kendaraan, memenuhi kebutuhan pendidikan anak dan lain-lain bisa terwujud. Tentunya hal tersebut ga mudah apalagi kalau uangnya pas- pasan, tapi yakin deh bahwa newly weds mampu!
Yang paling awal perlu dilakukan adalah bicara dengan pasangan! Putuskan siapa yang jadi bread winner. Siapa pencari nafkah utama? Secara umum memang suamilah pencari nafkah utama, tapi jika memang sang istri memiliki penghasilan lebih, tidak masalah juga. Yang penting keduanya sama-sama ridho :D
Setelah itu, coba deh diitung sebenarnya pemasukan dan pengeluaran kalian apa aja setiap bulannya serta asset yang dimiliki. Mulai mencatat , misalnya berapa gaji bersih suami serta istri, pengeluaran untuk makan, transport, urusan rumah tangga, nonton dan lain sebagainya. Dari catatan kecil itu kalian bisa melihat pola pengeluaran keluarga kecil kalian seperti apa.
Selanjutnya, kamu dan pasangan mulai berdiskusi tentang tujuan-tujuan finansial yang mau dicapai. Prioritas utama untuk pasangan yang sudah menikah adalah ketersediaan dana darurat.
Dana darurat adalah dana yang menjadi bumper ketika terjadi sesuatu yang ga kita inginkan dalam keluarga seperti PHK, kecelakaan, sakit sehingga harus di rawat inap dan lainnya .
Untuk newly weds, minimal dana darurat yang tersedia adalah 6x pengeluaran bulanan.
Masih inget catatan kecil mengenai pengeluaran diatas, angka tersebut dapat kalian jadikan patokan. Dana Darurat boleh disimpan dalam tabungan, deposito, reksadana pasar uang atau campuran dan emas (logam mulia).
Ga usah shock kalo merasa belum tercukupi. Dana darurat bisa dipenuhi pelan-pelan, sebaiknya tidak lebih dari 2 tahun (24 bulan) karena keadaan darurat datang tiba- tiba.
Setelah prioritas Dana Darurat dipersiapkan, kalian dapat membuat tujuan keuangan lainnya seperti Dana Pensiun, Dana Pendidikan Anak, beli kendaraan, beli rumah dan seterusnya.
Kemudian membuat rekening bersama untuk keluarga kecil kalian. Jika sang istri atau suami mau punya rekening masing-masing juga tidak masalah, itu hak kalian. Tapi pastikan ada rekening bersama yang digunakan untuk pengeluaran rumah tangga supaya masing- masing dapat berkontribusi.
Selamat merencanakan keuangan newly weds!
Kaukabus Syarqiyah |QM Planner |@Kaukabus