Sebulan sekali, Financial Clinic di 87.6 Hard Rock FM membahas kasus-kasus dari Hard Rockers.
Begini kira-kira hasil ngobrol-ngobrol kita kemarin sore yang panas sekali sampe ruang siaran gak kerasa AC nya lho (lho kok jadi panjang? Hehehhe)
KASUS 1 : IVANA
Wina, am ur big fans! Thanks for shaping Indonesian Financial Behaviour!
Win, nanya dong, gue punya cash hasil saving dari gaji dll kurang lebih 120 juta. Mending buat lunasin KPR (sisa 3 tahun dari 10 tahun, rate 13%) atau diinvest di saham aja ya? FYI gue gak punya utang lain selain KPR itu, credit card selalu lunas dan dana darurat dan deposito juga ada. Income 25-30 juta per bulan.
JAWABAN UNTUK IVANA :
Ivana! Sebetulnya gue perlu data lebih banyak.
Pertimbangan gue begini. Dengan utang Rp 120 juta, rate 13% periode 10 tahun, cicilan lo paling-paling cuma 3-5 juta ya per bulan? Artinya 3 juta per bulan itu kan gak mengganggu buat orang yang gajinya 30 juta seperti lo.
Kalau lo lunasin utang Rp 120 juta itu, lo akan kehabisan uang dan jadi punya sisa Rp 3 juta per bulan (dari uang yang tadinya dipakai untuk cicil KPR).
Gimana kalau… uang itu lo beliin lagi properti? Rp 120 juta ini bisa jadi DP untuk apartemen kecil di pinggir kota yang bisa disewakan untuk mahasiswa universitas di dekat komplek apartemennya. Harga apartemennya 200-300 jutaan. Jadi kekurangannya lo bisa cicil KPA. Kalau gak mau KPA, bikin kas bertahap aja 1-2 tahun.
Perkiraan gue, kalau gaji lo 30 juta, harusnya lo masih mampu cicil KPR rumah yang sekarang Rp 3 juta per bulan + cicil Apartemen baru Rp 7 juta per bulan. Setelah apartemen ini lunas, disewakan paing gak Rp 2 juta aja per bulan, ini bisa dipakai untuk membayarkan cicilan KPRnya. Gimana?
Tentang investasi saham itu, gue gak begitu setuju karena risiko nya terlalu tinggi deh buat lo. Lo tipe orang yang gak mau berhutang banyak-banyak. Baru punya deposito. Belum pernah investasi sebelumnya. Kalau mau nyobain Reksadana dulu. Pembeliaannya bisa kecil-kecil kok.
KASUS 2 : SANDRA
Wina, gue masih berusaha mengumpulkan uang untuk dana darurat. Tapi gue ingin punya planner. Belum bisa ya? Saat ini kondisinya gue baru punya tabungan 7 juta (rencananya untuk dana darurat). Utang kartu tidak ada. Gaji gue setiap bulan 4 juta, dengan sisa gaji 750ribu setiap bulannya.
JAWABAN UNTUK SANDRA
Bisa sih sebetulnya, biaya membuat Rencana Keuangan di QM Financial adalah Rp 7 juta per tahun untuk orang dengan Aset Lancar < Rp 250 juta. Tapi mana tega sih lo cuma punya Rp 7 juta terus gue ambil aja gitu untuk biaya Planningnya?
Kalau mau bikin Plan sendiri, ada trainingnya lho. Klik di sini tentang jadwal terbaru training :
QM Planning Certification Level 1 Batch 6 = membuat plan sendiri + diskusi dengan QM Planner
QM Planning Certification Level 2 Batch 1 = membahas produk reksadana + asuransi sampai tuntas
Untuk sekarang gue pengen bikin seperti ini nih.
Uang yang Rp 7 juta itu jadi Dana Darurat ya. Simpan di Deposito atau Reksadana Pasar Uang. Sisa gaji lo per bulan Rp 750ribu itu kita bagi ya. Rp 250ribu untuk Dana Pensiun ke Reksadana Saham, secara matematis dalam 30 tahun ini bisa jadi sekitar Rp 15 Milyar. Terus yang Rp 500ribu per bulan untuk Dana Liburan ke Tabungan reguler. Secara matematis ini bisa jadi Rp 6 juta dalam 1 tahun. Yogya Bali Belitung aja mah nyampe kok!
KASUS 3 : DENIS
Streaming from Padang! Hai Wina… bulan ini pengeluaran aku 2x lipat dari sebelumnya… gaji gue sisa Rp 300 ribu. Pusing win. Biasanya gak gini. Gimana ya?
JAWABAN UNTUK DENIS
Denis, tabahkan hatimu. Gak ada tuh namanya pengeluaran mendadak atau gak terduga. Semuanya bisa dibuatin plan nya kok.
Mobil tabrakan harus bayar ke bengkel atau gantiin mobil orang lain?
-> punya Asuransi Mobil dan Dana Darurat
Ortu sakit?
-> ada Dana Darurat dan Dana Kesehatan Ortu
Ada Sale!
-> Magical Shopping Account!
Gue usul dong! Lo bikin dulu BUDGET/Anggaran ya? Ini seperti panduan pengeluaran lo boleh keluar seperti apaan. Habis itu lo bagi dulu ya pengeluarannya : Pengeluaran Bulanan dan Pengeluaran Mingguan.
Misalnya :
Pengeluaran Bulanan = Rp 2.000.000
(kost, listrik, bayar pembantu, grocery shopping, gym membership, dll)
Pengeluaran Mingguan : Rp 500.000 -> x 4 minggu = Rp 2.000.000
(bensin, makan, nonton, main-main, senang-senang, belanja, dll)
Total Pengeluaran Per Bulan = Rp 4.000.000
Dengan cara ini lo tahu kapan harus ke ATM dan boleh ngambil duit berapa. Bisa dicoba Dennis?
KASUS 4 : KLAUDI
Mbak Win, bole minta suggest gak? Kalo misalnya aku pinjam duit sekian juta dari bank, dipotong dari gaji tiap bulan. Trs tiba2 masih dalam masa kredit ada rejeki dadakan, mdgn lunasin hutang di bank itu, ato biarin aj ak lunasin tiap bln? Gaji gw 1.2 dr utang gw di bank.
JAWABAN UNTUK KLAUDI
Kok gue kuatir lo lagi banyak khayal ya hari ini Klaudi honey ;)
Ngapain pinjem duit ke bank kalo gak ada kebutuhannya? Dari pertanyaan lo aja gue udah curiga abis. ‘duit sekian juta’. ‘tiba2 ada rejeki dadakan’. There’s no such thing honey.
Yang bener dulu deh. Mau beli apa sih sampe harus ngutang? :)
Perlu atau gaknya utang dilunasi hanya bisa dijawab casebycase. Contohnya kasus Ivana di atas.
KASUS 5 : VIKA
Wina, gue Vika. Gue Cuma punya tabungan 3 juta. Gaji gue Cuma 4 juta. Tapi utang kartu kredit gue 7 jutaan. Gimana ngaturnya ya? Pencerahan dong, tq banget.
JAWABAN UNTUK VIKA
Vik. BAYAR UTANG KARTU KREDITNYA!
Tabungan 3 juta itu transfer aja sekarang untuk bayar utang kartu yang Rp 7 juta supaya sisanya tinggal Rp 3juta. Sisa ini bersama bunga-bunganya seharusnya bisa lunas dalam 3-4 bulan! Hanya dengan cicilan Rp 1juta per bulan saja.
Bisa ya?
Jangan ngomong doang, ayo transfer sekarang juga untuk bayar utang kartu kreditnya! *mukatega*
Finance Should be Practical!
Ligwina Hananto