Halo planners!
Kalian tahu tidak kalau setiap tanggal 20 November diperingati sebagai Hari Anak Universal? Momen ini pertama kali dicetuskan pada 1954. Hari Anak Universal diperingati untuk mempromosikan tentang kebersamaan internasional, kesadaran di antara anak anak di seluruh dunia dan meningkatkan kesejahteraan anak. Munculnya Hari Anak Universal dilandasi atas pentingnya bagi anak-anak untuk memperoleh hak untuk hidup, hak untuk mengenyam pendidikan, hak untuk bermain, hak untuk mendapatkan pendidikan, dan hak untuk mendapatkan perlindungan.
Salah satu hak anak yang dapat orangtua penuhi yaitu berupa literasi finansial yang dimulai dengan konsep seperti di bawah ini,
Menghasilkan Uang
Mengajarkan anak untuk menghasilkan uang, apakah ini artinya orangtua memaksa anak untuk bekerja? Tentu saja tidak! Ada berbagai cara anak untuk belajar menghasilkan uang, mulai dari mengumpulkan uang saku sampai membantu melakukan pekerjaan rumah yang bukan merupakan tanggung jawabnya. Memang ada ya pekerjaan rumah yang bukan merupakan tanggung jawab anak? Ada dong! Salah satunya membantu ayah mencuci kendaraan yang dimiliki. Untuk pekerjaan rumah yang menjadi tanggung jawab anak sebaiknya tidak diberi upah seperti contohnya makan, membereskan mainan, membereskan tempat tidur dan belajar.
Berbelanja
Setelah anak sudah menghasilkan uang, ajarkan anak berbelanja sesuai dengan kebutuhannya. Ajarkan anak untuk membedakan kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan merupakan hal yang penting dipenuhi untuk mempertahankan hidup. Sedangkan keinginan tidak memiliki keharusan untuk segera dipenuhi dan lebih bersifat tambahan ketika kebutuhan pokok telah terpenuhi.
Anak bisa membuat daftar kebutuhan VS keinginan, memprioritaskan kebutuhannya sesuai dengan uang yang dimilikinya dan berbelanja sesuai dengan daftar yang dibuat. Juga ajarkan anak untuk belajar membandingkan harga atau menawar harga ketika berbelanja.
Berbagi
Ajak anak untuk berpikir bahwa uang yang dimilikinya bisa memberikan perbedaan dan manfaat untuk orang lain. Memberikan bantuan kepada orang lain akan terasa sangat menyenangkan. Kepuasan pribadi ini yang akan didapatkan saat anak memberikan sesuatu kepada orang lain. Anak bisa mulai berbagi dengan memberikan infaq dan sedekah. Namun perlu diingat juga bahwa berbagi memang baik tapi pastikan semua kebutuhan saat ini dan masa depan juga sudah terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, anak dapat membantu lebih banyak orang dengan keuangannya yang sehat dan kuat.
Menabung
Hal ini kelihatan sepele dan mudah namun banyak orang dewasa yang gagal melakukannya lho! Mengapa demikian? Karena ternyata kebanyakan kita menabung hanya sekadar menabung tanpa tujuan yang jelas sehingga mudah sekali menyabotase tabungan yang dimiliki. Ajarkan anak untuk menabung dengan tujuan keuangan yang jelas agar kebiasaan baik ini dapat terus dilakukan ketika dewasa nanti. Menabung dengan tujuan artinya memiliki judul + nilai di masa depan + jangka waktu. Misalnya anak ingin menabung untuk membeli mainan incarannya yang nilainya cukup besar, maka anak dapat memberi judul tabungannya berupa mainan incarannya, nilai di masa depan dan kapan mainan tersebut mau dibeli. Misalnya mainan incarannya senilai Rp600ribu, maka anak bisa membuat target kapan mainan tersebut mau dibeli, apakah dalam 6 bulan atau 1 satu tahun yang akan datang. Maka anak dapat menyisihkan uangnya setiap bulan senilai Rp50ribu sampai dengan Rp100ribu.
Yuk kita bangun kemajuan dan berkomitmen untuk mengajarkan anak tentang literasi finansial mulai hari ini!
-Honey Josep-