Halo planners!
Apakah kamu saat ini sedang tinggal di apartemen? Tinggal di apartemen sudah menjadi bagian dari gaya hidup di era modern seperti saat ini terutama bagi generasi milenial. Letak apartemen yang strategis memberikan kemudahan akses saat hendak beraktivitas harian. Kamu juga mendapatkan fasilitas yang lengkap dan keamanan lebih terjamin karena ada petugas keamanan yang berjaga 24 jam dan CCTV terpasang. Tapi apakah kamu tahu ada biaya apa saja yang akan kamu bayarkan saat memilih tinggal di apartemen? Dan bila dihitung, biaya yang dihabiskan untuk tinggal di apartemen jauh lebih mahal bila dibandingkan dengan tinggal di perumahan atau rumah tapak.
Kamu wajib tahu 7 biaya bulanan yang harus dibayar saat tinggal di apartemen:
Maintenance Fee
Biaya ini sering juga disebut sebagai Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL). Biaya ini sudah tercantum di dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB), biasanya dengan perhitungan sekian Rupiah x per meter persegi. Jadi, semakin luas unit apartemen yang kamu tinggali, maka akan semakin mahal IPL yang dibayar dibandingkan dengan pemilik unit yang lebih kecil. Biaya IPL biasanya dipakai untuk biaya pengelolaan operasional gedung, kebersihan, keamanan, gaji petugas bagian perawatan gedung dan lainnya. Kisaran biaya IPL per meter persegi sebesar Rp10ribu sampai Rp50ribu tergantung lokasi. Kalau unit apartemenmu 30 meter persegi, maka maintenance fee yang harus kamu bayarkan setiap bulannya antara Rp300ribu sampai Rp1,5juta.
Sinking Fund
Pengertian sinking fund tidak jauh berbeda dengan maintenance fee, yaitu sama sama dikeluarkan untuk masalah perawatan. Bedanya sinking fund lebih spesifik untuk pemeliharaan fasilitas tertentu misalnya lift, genset, saluran udara dan air. Biaya ini akan semakin besar seiring dengan semakin tuanya umur suatu apartemen. Kisaran biaya sinking fund adalah sebesar Rp100ribu sampai Rp200ribu setiap bulannya.
Biaya Listrik
Ini dia salah satu biaya di apartemen yang cukup menguras kantong. Mengapa? Karena perhitungan biaya listrik di apartemen dan rumah tapak berbeda. Tarif listrik yang dikenakan untuk apartemen disamakan golongannya dengan gedung kantor dan mal. Tagihan listrik tinggal di apartemen bisa mencapai 20% sampai 30% lebih mahal dibandingkan biaya listrik di rumah tapak. Misalnya tagihan listrik rumah tapak hanya Rp500ribu maka biaya listrik unit apartemen yang kamu tinggali bisa mencapai Rp600ribu meskipun peralatan elektronik yang kamu nyalakan tetap sama dengan yang ada di rumah tapak.
Walau demikian, sisi baiknya, mati listrik di apartemen lebih jarang terjadi dibandingkan mati listrik di rumah tapak yang tidak menentu. Kalaupun terjadi mati listrik, biasanya apartemen sudah bersiap menyediakan genset untuk membantu aliran listrik.
Biaya Air
Untuk biaya yang satu ini, umumnya pemakaian air mengikuti tarif yang ditetapkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Besaran biaya air pr bulan antara Rp100ribu sampai dengan Rp200ribu. Salah satu cara untuk mensiasati biaya air adalah dengan menampung air bekas cucian sayur untuk flush toilet.
Biaya Parkir
Biaya lainnya yang timbul apabila kamu memilih tinggal di apartemen adalah biaya parkir jika memiliki kendaraan pribadi seperti motor dan mobil. Ketentuan setiap pengelola apartemen terkait biaya parkir berbeda-beda. Ada apartemen yang membebaskan biaya parkir, ada yang memberikan satu jatah parkir gratis untuk setiap unit dan dikenakan biaya untuk kendaraan kedua atau membebankan biaya parkir untuk semua kendaraan di setiap unit apartemen.
Biaya Cicilan Utang KPA
Selain kelima biaya di atas, kamu juga harus mempertimbangkan biaya cicilan yang harus dibarkan setiap bulannya. Jumlah cicilan utang KPA sebaiknya maksimal 30% dari penghasilan per bulan. Kalau penghasilanmu Rp10 juta per bulan maka kamu bisa mencicil apartemen sebesar Rp3juta. Sesuaikan kemampuanmu mencicil dengan jenis pilihan tipe apartemenmu ya!
Biaya Renovasi dan Dekorasi
Biaya terakhir yang muncul bila kamu berniat memasang sesuatu di unit apartemen seperti kitchen set adalah biaya fitting out. Biaya ini memang jarang terdengar karena hanya beberapa apartemen di Jakarta saja yang membebankan biaya ini. Kaamu diwajibkan melapor terlebih dahulu kepada pengelola apartemen sebelum melakukan pemasangan atau kamu bisa didenda jika tidak melapor dan pengelola mengetahuinya.
Jadi, berapa minimal biaya per bulan yang kamu keluarkan setiap bulannya untuk tinggal di apartemen? Kalau berdasarkan data di atas, kamu akan mengeluarkan biaya minimal Rp1,2juta per bulannya di luar cicilan utang KPA dan biaya renovasi.
Pastikan kalau penghasilan kamu memang mampu untuk membiayai seluruh pengeluaran bila kamu mantap memilih tinggal di apartemen.
-Honey Josep-