Halo planners!
Kamu pasti sudah tahu kan bahwa di dalam konsep “Blueprint of Your Money”, investasi dibedakan menjadi 2 lantai. Lantai dasar merupakan investasi yang sifatnya akumulatif, sedangkan lantai atas adalah investasi yang bersifat generatif. Investasi generatif di lantai 2 dapat dicapai dengan memiliki aset aktif. Salah satu aset aktif yang dapat kamu miliki sebagai sumber penghasilan (passive income) saat pensiun nanti adalah kepemilikan surat berharga.
baca juga: #FinClic Aset Aktif
Surat berharga sering juga disebut sekuritas/efek. Surat berharga adalah surat-surat yang dapat diperjualbelikan. Surat berharga adalah sebuah dokumen yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya.
Ada 2 surat berharga sebagai bagian dari aset aktif, yaitu
Saham
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular. Saham diterbitkan oleh perusahaan yang membutuhkan pendanaan. Selain itu, saham merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih investor karena mampu memberikan imbal hasil keuntungan yang menarik.
Saham merupakan tanda penyertaan modal seseorang atau badan usaha dalam suatu perusahaan atau perseroaan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, kamu memiliki klaim atas pendapatan perusahaan berupa klaim atas aset perusahaan dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ada 2 keuntungan yang bisa kamu peroleh dengan membeli atau memiliki saham, yaitu dividen dan capital gain.
Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dn berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen dibagikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dari RUPS yang diadakan. Dividen dapat dibagikan berupa dividen tunai atau dividen saham. Dividen berupa uang tunai diberikan dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap lembar saham. Sedangkan dividen saham diberikan dalam bentuk lembar saham sehingga jumlah saham yang kamu miliki akan bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
Capital gain merupakan selisih antara harga jual dengan harga beli saham yang kamu miliki. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya kamu membeli saham PT PQR di harga Rp2.500 dan menjual saham tersebut di harga Rp5.000 maka capital gain yang kamu dapatkan adalah Rp2.500 per lembar saham.
Ada untung, ada juga risiko. Sebagai instrumen investasi, saham memiliki risiko yaitu
Capital Loss
Ini merupakan kebalikan dari Capital Gain, ini adalah kondisi di mana investor menjual saham lebih rendah dari harga saham yang dibeli. Misalnya kamu membeli saham PT. XYZ di harga Rp5.000 per saham lalu kamu jual pada saat saham tersebut mengalami penurunan hingga mencapai Rp4.300 per saham. Karena takut harga saham tersebut akan terus turun maka kamu menjual pada harga Rp4.300 sehingga kamu mengalami kerugian Rp700 per saham.
Risiko Likuidasi
Perusahaan yang sahamnya kamu miliki dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau perusahaan tersebut dibubarkan maka inilah risiko likuidasi. Sebagai pemegang saham, kamu mendapat prioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi dari hasil penjualan kekayaan perusahaan (aset). Jika masih ada sisa aset perusahaan maka bisa dibagikan secara proporsional kepada seluruh pemegang saham.
Surat Utang
Jenis surat utang yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia adalah obligasi korporasi, surat utang negara, dan surat berharga syariah.
Obligasi
Surat berharga jenis ini merupakan surat utang jangka menengah hingga panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat diterbitkan oleh korporasi atau negara.
Surat Utang Negara (SUN)
SUN adalah surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara Republik Indonesiasesuai masa berlakunya. SUN digunakan oleh pemerintah untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran.
Surat Berharga Syariah Nasional (SBSN)
SBSN biasa juga disebut sukuk negara yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan prinsip syariah. Sukuk negara adalah suatu instrument utang piutang tanpa riba karena diterbitkan berdasarkan suatu aset acuan yang sesuai dengan prinsip syariah.
Keuntungan membeli efek bersifat utang yaitu,
- Mendapatkan imbal hasil berupa kupon/fee/nisbah secara periodik dari efek bersifat utang yang dibeli. Pada umumnya tingkat imbal hasil berada di atas suku bunga Bank Indonesia.
- Memperoleh capital gain dari penjualan efek bersifat utang di pasar sekunder.
- Memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan saham karena pergerakan saham lebih fluktuatif dibandingkan harga surat utang.
- Banyak pilihan surat utang yang dapat kamu pilih di pasar sekunder.
Risiko kredit
Hal ini menggambarkan kemampuan penerbit surat utang dalam melakukan pembayaran imbal hasil atau pelunasan pokok secara tepat waktu sesuai jatuh temponya. Penilaian risiko kredit dapat dilihat dari peringkat efek. Ketika peringkat surat tang mengalami penurunan, itu mengindikasikan tingkat risiko penerbit dalam memenuhi kewajibannya menjadi lebih rendah yang pada akhirnya dapat berpotensi gagal bayar.
Kalau kamu ingin lebih banyak tahu bagaimana caranya memiliki surat berharga sebagai bagian dari aset aktifmu, mari belajar di kelas finansial online FCOS melalui aplikasi zoom pada Kamis, 25 Juli 2019. Pendaftaran melalui event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Surat berharga adalah surat-surat yang memiliki nilai uang yang diakui dan dilindungi oleh hukum untuk kepentingan transaksi perdagangan, pembayaran, penagihan atau sejenis lainnya. […]