Beberapa bulan lalu, saya menonton sebuah konten Youtube yang berisi liputan acara Jakarta Sneakers Day 2019. Di video tersebut, beberapa anak muda diwawancara mengenai besaran nilai tampilannya dari atas kepala sampai ke bawah kaki. Anak-anak muda ini disebut sebagai hypebeast yaitu orang yang mengoleksi barang-barang bermerek untuk dipakai atau digunakan. Faktanya cukup mengagetkan karena tampilan mereka bukan hanya mencapai jutaan Rupiah tapi ratusan juta Rupiah. Kamu perlu berhati-hati terhadap jebakan gaya hidup seperti ini.
Sebelum ingin menjadi seperti mereka dan masuk ke dalam jebakan gaya hidup, ada baiknya kamu mengetahui hal berikut:
Need VS Want.
Dalam mengambil keputusan, apakah kamu seringkali disetir oleh nafsu atau oleh logika? Kira-kira kamu bisa enggak membedakan kebutuhan dengan keinginan terutama yang berhubungan dengan gaya hidup? Kebutuhan merupakan hal yang rutin dibayarkan untuk periode waktu tertentu misalnya sandang, pangan dan papan. Sedangkan keinginan gaya hidup merupakan kepuasan dari pembelanjaan sesuatu yang belum tentu dibutuhkan. Saat dihadapkan pada banyak pilihan untuk membeli sesuatu, coba tanyakan pada dirimu sendiri apakah itu merupakan kebutuhan atau keinginan. Contohnya, pertanyaan berikut: Apakah kamu membutuhkan barang tersebut saat ini? Bagaimana kalau barang itu tidak dibeli saat ini? Adakah barang lain sebagai penggantinya? Bila kamu menjawab “YA” untuk dua dari 3 pertanyaan tersebut, itu artinya barang yang akan kamu beli merupakan kebutuhan. Bila kamu sudah mengerti konsep Need VS Want, kamu akan lebih mudah untuk membedakan jebakan gaya hidup yang ditawarkan sekelilingmu.
What’s Matters The Most.
Coba tanya pada dirimu saat ini, manakah yang paling diingini, memakai barang bermerek atau keliling dunia? Kalau bagimu keliling dunia adalah hal yang paling penting maka kamu harus memilih untuk merelakan tidak menjadi seorang hypebeast karena sumber daya keuangan yang terbatas. Apabila kamu lebih mementingkan untuk memakai barang bermerek maka kamu harus melepaskan rencana keliling duniamu, kecuali kamu memiliki sumber keuangan yang tidak terbatas. Barang bermerek pasti akan ketinggalan zaman pada saatnya nanti, jadi jangan terjerumus dalam jebakan gaya hidup yang tidak sanggup kamu biayai.
Work for It.
Melihat para hypebeast yang berdandan kece nan keren memang sedikit menimbulkan rasa iri tapi apakah kamu tahu bagaimana mereka mendapatkannya? Kebanyakan mereka yang diwawancara video tersebut adalah berdagang melalui online. Itu artinya mereka mungkin memiliki penghasilan rata-rata di atas pekerja kantoran seusianya dan waktu tak terbatas untuk menjalankan bisnisnya. Kalau kamu pekerja kantoran dan ingin juga menjadi seorang hypebeast, kamu harus mengatur keuanganmu dengan baik karena hidup bukan hanya hari ini. Bila sumber keuanganmu terbatas tapi kamu banyak mau, kamu harus menentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai, memiliki good money habit dan mewujudkan tujuan finansial ke dalam aksi dengan berinvestasi. Atau bila sumber keuangan terbatas, kamu bisa menjadi pemburu barang bermerek melalui situs penjualan barang second, menggunakan jasa titip bahkan ikut kuis yang berhadiahkan branded stuff, siap tahu kamu beruntung. Dulu, saya juga akan membeli barang bermerek incaran ketika mendapatkan bonus tahunan atau Tunjangan Hari Raya (THR) sebagai hadiah atas kerja cerdas selama setahun. Ketika itu, saya hanya ingin membuktikan bahwa “saya mampu” memiliki barang bermerek sekaligus memiliki keuangan yang sehat. Walau gaya hidup terkesan hura hura tapi pastikan keuanganmu sangat sehat agar tidak ada rasa bersalah dan masa depanmu juga tidak merana.
Be Grateful.
Manusia memang tidak akan pernah puas dengan apa yang dimilikinya, apakah pernyataan ini benar adanya? Satu hal yang dapat membuat manusia puas dengan apa yang ada padanya adalah dengan bersyukur dimulai dari hal yang sederhana. Mulailah bersyukur dari setiap hembusan napas yang kamu alami di saat orang lain ada yang harus bernapas dengan menggunakan ventilator dan oksigen. Bersyukurlah atas kesehatan, pekerjaan dan orang-orang tersayang yang kamu miliki. Bersyukurlah atas keamanan menjadi warga negara Indonesia di saat di belahan dunia lain terjadi peperangan yang tiada henti.
Semoga kamu sudah bisa menentukan dengan bijaksana bagaimana berhadapan dengan jebakan gaya hidup namun tetap memiliki keuangan yang baik.
Kalau kamu ingin belajar mengatur keuangan dan menjadi financial planner untuk dirimu sendiri, ikuti kelas finansial online melalui aplikasi zoom. Jadwal dan pendaftaran Financial Clinic Online Series bisa dilihat di event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Ramah kantong Kalau kamu memilih untuk memiliki gaya hidup minimalis, artinya kamu menjalankan hidup lebih bersahaja dengan memenuhi kebutuhan pada tingkat standar atau pokok saja. Secara logika dan rasional, biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya hidup yang mewah jauh lebih mahal, dibandingkan gaya hidup sederhana dan minimalis. Gaya hidup minimalis mengajarkan kamu untuk bisa memprioritaskan apa yang sebenarnya dibutuhkan dalam hidup. Gaya hidup ini membuat kamu lebih fokus pada hal yang benar-benar dibutuhkan untuk menjalani hidup. Sehingga pada akhirnya kamu tidak memikirkan bujet untuk membeli pakaian secara rutin, membeli aksesoris maupun benda-benda tersier lainnya. Bahkan akan ada banyak gaji tersisa untuk dialokasikan pada tabungan. Hal ini tentu membuat tujuan finansial penting dalam hidupmu semakin cepat tercapai. Gaya hidup minimalis juga akan sangat membantu terutama bagi kamu yang tengah terjerat hutang. Dengan meminimalisasi jumah kebutuhan yang dibeli otomatis kamu bisa fokus menyelesaikan hutang dan bisa kembali menjadi orang yang bebas dari kejaran berbagai tagihan. baca juga: Jebakan Gaya Hidup […]