Bicara tentang pensiun mungkin kebanyakan orang tidak dengan serius memikirkannya tapi bagi sebagian orang, mengambil langkah untuk pensiun dini memang tidak bisa dihindari. Agar masa transisi turunnya pendapatan secara signifikan tetapi pengeluaran tetap maka harus dipersiapkan dengan memperhatikan 5 hal berikut ini agar kamu siap pensiun:
Jenis Program Pensiun. Setidaknya ada 4 perhitungan jaminan pensiun yang umum yaitu, Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) yang disediakan oleh perusahaan swasta, Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (PLK), Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan dan Jaminan Pensiun ASABRI (untuk prajurit TNI, anggota Polri dan PNS Kementerian Pertahanan RI).
Dana Pensiun Badan Pemerintah. Lembaga pemerintah yang mengurus dana pensiun diantaranya ASABRI, TASPEN, BPJS Ketenagakerjaan.
Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat berupa uang tunai yang dibayarkan sekaligus tergantung dari akumuliasi iuran yang disetorkan ditambah hasil return-nya. Iuran JHT seriap bulannya sebesar 5,7% dari upah (porsinya 3,7% pemberi kerja dan 2% karyawan). Hasil Pengembangan JHT melebihi rata-rata tingkat suku bunga deposito bank pemerintah per tahunnya.
Jaminan Pensiun (JP) BPJS Ketenagakerjaan memberikan manfaat jaminan pensiun berupa uang tunai yang dibayarkan setiap bulan (PPMP) setelah peserta pensiun hingga meninggal dunia. JP bisa diterima oleh pasangan yang menjadi ahli waris peserta hingga ahli waris meninggal atau menikah lagi dengan porsi 50% dari manfaat pensiun. Tapi uang pensiun bulanan ini bisa didapatkan jika telah membayar iuran minimal selama 15 tahun lamanya.
Dana Pensiun Non Badan Pemerintah. Lembaga pengelola dana pensiun non badan pemerintah bisa ditemukan pada DPLK dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Jika DPLK dikelola oleh perbankan atau perusahaan asuransi jiwa, berbeda dengan DPPK yang didirikan oleh pemberi kerja dan tertutup hanya untuk karyawan internal saja. Lakukan evaluasi perkembangan dana pensiun secara berkala, sesuaikan pilihan investasi dengan jangka waktu sebelum pensiun sesuai dengan profil risiko dan ubah komposisi investasi saat mendekati usia pensiun.
Lakukan Financial Check Up. Cara mudah melakukan financial check up dengan mengisi Neraca dan Arus Kas. Pada neraca, di sisi kiri dinamakan Aset yang berupa aset lancar (Kas dan setara kas) dan aset tidak lancar (rumah/kendaraan/tanah). Di sebelah kanan, dinamakan Kewajiban berupa utang jangka pendek (utang KTA/KPM atau kartu kredit) dan utang jangka pendek (KPR/ kredit apartemen).
Formula Dana Pensiun. Untuk menghitung dana pensiun kamu perlu tahu berapa usia pensiun, life expectancy, dan biaya hidup saat pensiun. Selain Dana Pensiun, kamu juga perlu menghitung Dana Kesehatan Pensiun berdasarkan asumsi biaya perawatan yang diperlukan apabila sakit saat pensiun nanti.
Yuk belajar lebih banyak tentang perhitungan Dana Pensiun melalui Financial Clinic Online Series (FCOS) dengan aplikasi Zoom.
Untuk pilihan kelas dan jadwal lengkap, sila kunjungi event.qmfinancial.com
-QM Admin-