Kebutuhan untuk selalu tampil cantik, membuat pekerjaan sebagai makeup artist (MUA), naik daun. Bagaimana tidak? Merias wajah membutuhkan keterampilan khusus yang tidak dipunyai semua orang.
Hemmy Rahmania, mahasiswi semester akhir Institut Senin Indonesia (ISI) Jogja jurusan fotografi, juga mengikuti geliat ini. Tiga tahun terakhir, Hemmy menggeluti pekerjaan sebagai MUA dengan mengusung brand @herasmua. Berbekal penghasilan sebagai MUA, Hemmy mampu hidup mandiri dan membiayai kuliahnya sendiri.
Menjadi seorang MUA tak penah ada dalam benak Hemmy. Perkenalannya pada dunia makeup dilatarbelakangi kesulitannya untuk menjabarkan konsep foto kepada orang lain. Hemmy pun memilih untuk melakoni semuanya sendiri. Mulai dari membuat konsep foto, mencari model, mengatur wardrobe, melakukan pemotretan, hingga editing dan retouch foto. Sungguh multitalenta!
Peluang pasar MUA
Peluang pasar bagi MUA sangat besar. Tak hanya pernikahan dan wisuda, acara khusus seperti kondangan butuh penampilan prima. Tak hanya artis, orang biasa pun kini menggunakan jasa MUA. Karena punya prinsip jangan sampai menolak klien, Hemmy bisa mendandani 3-6 orang dalam satu hari bahkan lebih dari 30 orang dalam satu bulan.
Untuk bisa didandani oleh MUA, klien harus melakukan booking jauh-jauh hari dan membayarkan DP 50%. Angka yang cukup besar untuk mengamankan cashflow. Bahkan ada klien yang sudah booking untuk makeup wedding tahun depan. Pekerjaan yang menjanjikan!
Quality over quantity
Menempuh studi di institusi seni, Hemmy sangat menghargai karya. Klien sebanyak ini, semuanya didandani oleh Hemmy sendiri, tanpa asisten. Baginya, kualitas tetap menjadi yang utama.
Bentuk jaminan terhadap kualitas juga dilakukan Hemmy dengan menggunakan merek-merek berkualitas untuk kliennya. Dalam dunia makeup dikenal prinsip ada harga ada rupa. Sebuah palet eye shadow seharga ratusan ribu rupiah memang terkesan mahal. Namun, dengan warna yang pigmented dan persentase fall out rendah, jumlah yang diaplikasikan ke wajah lebih sedikit sehingga pengunaannya pun lebih irit. Kini, sudah banyak merek lokal baru berkualitas dengan harga terjangkau. Hemmy terus membuka diri dengan mencoba merek baru dengan terlebih dahulu mengecek review.
Beberapa produk seperti pelembab dan foundation mempunyai tingkat kecocokan yang berbeda-beda untuk setiap orang. Oleh karena itu, Hemmy memberikan fasilitas test makeup untuk klien wedding. Test makeup penting untuk mengetahui kondisi kulit, struktur wajah, dan efek dari aplikasi makeup di wajah klien.
Pengaturan keuangan MUA
Meski mengetahui bahwa pengelolaan keuangan pribadi dan bisnisnya perlu dipisah, Hemmy belum melakukan pemisahan keuangan pribadi dan bisnis. Beruntung, Hemmy tidak masuk jebakan lifestyle. Hemmy punya kontrol yang tinggi terhadap pengeluarannya. Dia bisa memisahkan mana kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran utamanya adalah untuk membeli makeup.
Dengan peluang penghasilan yang tinggi sebagai MUA, Hemmy perlu mengatur keuangannya lebih baik lagi. Ini beberapa saran yang bisa diterapkan.
- Pisahkan keuangan bisnis dan pribadi. Buat rekening khusus untuk pemasukan dan pengeluaran bisnis sebagai MUA. Hemmy bisa menetapkan ‘gaji bulanan’ yang ditransfer setiap bulan.
- Buat anggaran bulanan. Dengan pola penghasilan yang tidak pasti, Hemmy perlu mengunci pengeluaran. Pengeluaran bulanan bisa dibagi ke 5 pos pengeluaran utama.
Baca di sini: http://qmfinancial.com/2016/11/silakan-baca-tentang-5-pengeluaran-bulanan-yang-harus-kamu-ketahui/
3.Hitung kebutuhan dana tujuan finansial. Keuntungan bisnis sebagian bisa dialokasikan untuk mengembangkan bisnis. Sebagian lagi untuk mempercepat pencapaian tujuan finansial pribadi seperti Dana Menikah dan Dana Rumah. Untuk memastikan tujuan finansialnya terpenuhi, Hemmy perlu menetapkan kapan dan berapa kebutuhan dana yang diperlukan. Dari situ, baru bisa dihitung jumlah dana yang harus diinvestasikan untuk masing-masing tujuan finansial.
Tertarik menjajal peluang bisnis sebagai makeup artist seperti Hemmy? Sila ikuti instagramnya di @herasmua.
Fransisca Emi