Halo planners,
Setelah mengikuti kelas finansial online Financial Clinic Online Series (FCOS) melalui aplikasi zoom yang sudah berjalan sembilan bulan lamanya, kamu pasti sudah tahu mengapa kamu harus melakukan investasi. Berinvestasi dilakukan karena sumber daya keuangan terbatas tetapi sebagai manusia, kamu memiliki keinginan yang banyak. Selain itu, karena faktor inflasi yang setiap tahunnya cenderung meningkat maka kamu perlu berinvestasi dan tidak hanya sekadar menabung. Ada banyak produk investasi yang dapat kamu pilih, salah satunya saham.
Saham merupakan produk keuangan atau instrumen investasi yang dapat memberikan keuntungan dalam jumlah besar. Hal inilah yang kemudian membuat banyak orang tergiur untuk berinvestasi ke dalam saham. Akan tetapi, berinvestasi di saham juga memiliki risiko yang tinggi. Bagi orang awam atau pemula yang kurang mengerti inestasi, banyak juga yang ragu-ragu untuk mulai berinvestasi di saham.
Kiat berkenalan dengan investasi saham
Setoran modal terjangkau
Sebelum tahun 2013, bagi masyarakat untuk membeli saham masih tergolong sulit karena membutuhkan modal yang besar. Kala itu, untuk membeli satu lot saham berisikan 500 lembar. Namun sejak 6 Januari 2013, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengeluarkan kebijakan yang menetapkan satu lot saham setara 100 lembar. Kebijakan ini tentunya mengurangi jumlah dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi di pasar modal. Dengan setoran dana yang terjangkau, diharapkan banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Pertumbuhan dari tahun ke tahun
Bila dilihat selama kurun waktu sepuluh tahun, pertumbuhan saham di pasar modal sangatlah baik. Bahkan performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepuluh tahun terakhir bila disandingkan dengan Bursa Utama Dunia, IHSG menduduki peringkat performa terbaik.
Return VS Risk
Kamu pasti sudah tahu bahwa berinvestasi saham secara langsung adalah investasi yang high risk – high return?! Sebagai seorang investor, kamu memiliki risiko terhadap berbagai kondisi yang dialami emiten, baik itu loss (rugi), profit (untung) atau bahkan bangkrut atau pailit dalam kondisi yang fluktuatif. Risiko ini perlu dipahami sejak awal sehingga kamu tidak hanya membayangkan keuntungannya semata. Di balik risiko tinggi, ada imbalan yang juga tinggi. Artinya, profit return bisa diperoleh dari saham berkali-kali lipat dari nilai awal.
Memilih dengan Analisis
Walau pun jumlah uang yang kamu investasikan tidak besar, tapi kamu tentunya mau mendapatkan keuntungan dari berinvestasi saham. Maka kamu tidak bisa sembarangan memilih saham. Hal pertama yang harus kamu perhatikan apabila akan beinvestasi saham secara langsung adalah melihat laporan keuangan atau analisis fundamental dari perusahaan yang sahamnya akan kamu beli. Kalau perusahaan yang sahamnya hendak kamu beli mengalami peningkatan omzet dari tahun ke tahun, profitable dan rasio utang masih tergolong sehat maka perusahaan yang sahamnya kamu ingin beli secara fundamental merupakan perusahaan yang sehat.
Selain analisa fundamental, ada satu analisa lagi yang harus kamu perhatikan untuk mulai berinvestasi saham secara langsung yaitu analisa teknikal. Tidak hanya laporan keuangan yang harus kamu lihat, kamu juga perlu mengetahui Analisa grafik saham dari perusahaan yang sahamnya ingin kamu beli. Bila pergerakan naik turunnya saham tidak terlalu ekstrim, itu tandanya saham yang hendak kamu beli stabil dan tidak rawan spekulasi pasar.
Sederhananya, kamu bisa memilih saham yang produk atau jasanya kamu pakai sehari-hari. Tentunya saat memilih produk atau jasa kebutuhan, kamu memilih yang perusahaan dengan public image yang baik.
Waktu yang tepat
Pepatah Tiongkok mengatakan bahwa “Waktu terbaik untuk menanam pohon adalah dua puluh tahun yang lalu. Waktu terbaik kedua adalah saat ini.” Maka mulailah berinvestasi saham secara langsung kalau kamu sudah menjalankan kiat-kiat berkenalan dengan saham.
Nah, semoga kiat-kiat di atas bisa membantumu membulatkan tekad untuk berinvestasi saham secara langsung.
Kalau kamu masih merasa perlu belajar lebih mendalam mengenai berinvestasi saham secara langsung, yuk ikuti kelas online finansial “Pengenalan Saham” dengan pakar saham dari The Indonesia Capital Market Institute (TICMI). Jadwal dan pendaftaran kelas elective tentang saham melalui event.qmfinancial.com
-Honey Josep-