Kamu pasti pernah setidaknya sekali mencoba bubble drink atau boba drink, yaitu sejenis minuman dessert yang dilengkapi dengan pearl bubble, yang biasanya terbuat dari bahan baku tepung beras, tepung hong kwe, dan juga terkadang berasal dari agar-agar. Awalnya minuman ini populer di Taiwan namun sekarang menjamur di kota besar seperti Jakarta bahkan ada yang sudah hadir sejak tahun 2001.
Seberapa sering kamu jajan bubble drink dalam seminggu? Satu kali? Dua kali? Dan berapa besar uang yang kamu keluarkan untuk sekali jajan bubble drink? Apakah kamu pernah menghitung pengeluaran untuk jajan bubble drink selama sebulan? Harga termurah bubble drink yang saya dapatkan adalah seharga Rp25ribu. Kalau kamu jajan bubble drink sekali dalam seminggu saja, kamu sudah mengeluarkan uang Rp100ribu per bulan.
Apa yang bisa dihasilkan oleh Rp100ribu per bulan dari menghemat pengeluaran minum bubble drink kalau diinvestasikan ke dalam reksa dana?
Mahasiswa
Atur uang dengan bijak menjadi salah satu cara yang dapat mahasiswa lakukan demi masa depan yang lebih baik. Meski terlihat sepele, masih banyak orang yang belum bisa mengatur keuangan dengan baik sehingga berujung pada tumpukan utang yang membuat hidupnya susah berkepanjangan. Namun persoalan uang saku bagi mahasiswa terutama yang jauh dari orang tua tentu saja membuat kamu harus mencari cara untuk bisa menyisihkan Rp100ribu per bulan untuk diinvestasikan. Menyisihkan Rp100ribu bisa dimulai dengan memangkas pengeluaran untuk jajan bubble drink misalnya. Atau kamu bisa juga mencari penghasilan tambahan seperti menjadi guru les untuk anak sekolah dasar sampai menjadi asisten dosen. Hanya dengan Rp100ribu per bulan yang kamu investasikan ke dalam reksa dana pendapatan tetap (target imbal hasil 8% per tahun) selama 5 tahun, kamu bisa menghasilkan Rp10juta pada 5 tahun kemudian. Ini disebabkan oleh efek compounding atau bunga majemuk yaitu efek yang menghasilkan pendapatan dari pendapatan sebelumnya. Nilai Rp10juta ini sudah dapat memenuhi kebutuhan Dana Liburan lho!
Baca juga: Hindari Tua Sebelum Kaya
Bekerja dan Lajang
Melamar pekerjaan dan menerima gaji perdana adalah skenario paling ideal bagi laki-laki dan perempuan yang telah menyelesaikan pendidikan mereka. Golongan ini seringkali disebut sebagai first jobber. Senang? Sudah pasti. Bagaimana tidak, kamu mendapatkan uang imbalan hasil kerja keras sendiri bukan lagi pemberian dari orang tua. Rasanya sebelum hari gajian pun, sudah banyak angan-angan yang berseliweran di kepala. Sebagai seorang first jobber yang menerima gaji pertama, saat itulah kehidupan keuangan mandiri dimulai. Kamu perlu merencanakan keuangan baik-baik, jangan sampai kalap menghabiskan uang, sementara harus mulai memikirkan bagaimana mengatur biaya kehidupan selama sebulan. Tahukah kamu, hanya dengan menyisihkan Rp100ribu per bulan secara konsisten dari jajan bubble drink dan kamu bisa mengumpulkan Dana Pensiun sebesar Rp1,9Milyar pada 35 tahun yang akan datang?
Baca juga: 3 Tips Keuangan First Jobber
Berkeluarga
Proses memasuki jenjang pernikahan merupakan perjuangan yang sangat monumental. Bagaimana tidak? Setelah sekian lama menjalin hubungan, akhirnya kamu dan pasangan sepakat berkomitmen untuk hidup bersama sebagai pasangan suami istri. Selamat untuk kamu yang telah mengikat janji suci pernikahan. Ketahuilah, dalam membina rumah tangga yang baru, salah satu poin penting yang harus menjadi perhatian adalah memahami cara mengatur keuangan.
Baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
Kalau sudah mampu mengatur keuangan maka kamu dan pasangan harus mulai menentukan tujuan finansial yang penting, salah satunya Dana Pendidikan Anak. Kalau kamu menghemat Rp100ribu per bulan dan tidak jajan bubble drink, kamu bisa mencapai tujuan finansial Uang Pangkal Masuk Preschool untuk anak pertama. Begini ilustrasinya:
Kamu bisa mencapai Uang Pangkal yang nantinya mencapai Rp4,3juta kalau mulai berinvestasi saat kamu atau pasangan sedang hamil secara konsisten setiap bulannya selama 3 tahun di produk investasi berupa reksa dana pendapatan tetap.
Baca juga: Peran Keluarga di Balik Keberhasilan Anak
Bila kamu ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara menghitung kebutuhan untuk berinvestasi di reksa dana, ikuti saja kelas finansial online Financial Clinic Online Series (FCOS).
Financial Clinic (FinClic) awalnya merupakan sebuah talkshow radio pada tahun 2006 di salah satu stasiun radio di Jakarta. Kemudian berkembang menjadi FinClic seminar series, FinClic Tweet series di twitter dan sekarang di Instagram live setiap Senin malam jam 19:00. #FinClic pada pertengahan tahun 2018 sampai detik ini berkembang menjadi kelas finansial onlinemelalui aplikasi zoom yang dinamakan Financial Clinic Online Series (FCOS). Untuk jadwal dan pendaftaran bisa dilihat di event.qmfinancial.com
-Honey Josep-
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] jangan cuma buang-buang duit untuk beli bubble drink dan jajan online saja, siapkan juga untuk bantu negara sekaligus investasi kamu di masa […]