Artikel ini adalah catatan perjalanan saya bertemu ikan asar saat mengawal program Menjadi Jagoan Finansial di Ambon, Maluku.
Menjadi Jagoan Finansial (MJF) merupakan pelatihan pengajaran contoh pengelolaan uang yang bijak kepada guru-guru serta ajakan untuk menjalankan program konsep literasi keuangan bersama dengan peserta didiknya.
Setelah berhasil diadakan pada Agustus dan September 2017 lalu di Jakarta, tim Quamma Project tiba di satu Sekolah Menengah Atas di Ambon, Maluku.
Di SMAK YPKPM Ambon, guru dan orangtua murid duduk bersama QM Planner untuk melakukan financial check up.
Mungkin kalian bertanya-tanya, “Lho, kenapa guru dan orang tua harus pake financial check up? Kepo banget sih!”
Selama kurun waktu 14 tahun QM Financial berdiri, kami banyak menemukan bahwa erat kaitannya cara hidup orang tua memengaruhi kebiasaan anak membelanjakan uang. Sedangkan dari segi guru, agar para guru dapat fokus mengajar anak didik dengan segenap jiwa dan raga, mereka harus sejahtera terlebih dahulu dari segi keuangan.
related article: #QMAnniversary
Oleh sebab itu, di QM Financial kami percaya bahwa kita perlu punya keuangan yang sehat dan kuat untuk bisa kuat bagi orang lain.
“When we are (financially) stronger, we can be stronger for others for longer period of time” – Ligwina Hananto
related article: Untuk Indonesia Yang Kuat
Guru-orang tua-murid SMAK YPKPM Ambon diperkenalkan dengan konsep uang yaitu Menghasilkan-Belanja-Beramal-Menabung (MBBM). Konsep MBBM bertujuan agar semua tahu terutama para murid bagaimana menyikapi kebutuhan serta pengelolaan keuangan yang bijak sejak dini.
related article: Mengenalkan konsep MBBM kepada anak melalui workshop di QM
Dari diskusi mengenai MBBM, saya jadi berkenalan dengan ikan asar. Jujur saja, saya belum pernah tahu seperti apa ikan asar itu sebelumnya. Apa kalian juga tahu?
Ikan asar merupakan hasil laut khas serta oleh-oleh kuliner yang terkenal dari Ambon, Maluku bahkan makanan ini sudah dibawa oleh turis sampai keluar negeri. Rasa ikan ini amat unik, gurih dan nikmat sehingga membuat banyak orang menyukainya.
Murid-murid dapat menghasilkan uang dengan memanfaatkan potensi yang ada di sekitar mereka, baik potensi sumber daya alam maupun potensi dari dalam diri sendiri. Salah satunya dengan menciptakan produk baru dengan ikan asar sebagai bahan utamanya.
Menciptakan produk dari ikan asar yang memiliki nilai jual yang tinggi diperlukan kerjasama (kolaborasi) antara guru-orang tua-murid. Selain itu, kemasan produk harus dibuat menarik serta tahan lama sehingga dapat dijual ke mana saja. Tantangan ini memerlukan keterampilan agar hasilnya maksimal dan dapat bersaing dengan produk makanan lokal lainnya.
Sinergi dan kerjasama dapat dilakukan sebagai berikut:
• Orang tua bisa berperan bagaimana mengelola ikan asar dalam berbagai varian
• Guru dapat membuat kemasan yang baik dan tahan lama
• Murid melakukan promosi untuk pendistribusian serta penjualan
Semoga mimpi saya akan ikan asar yang mendunia bisa terwujud melalui tangan-tangan guru-orangtua-murid di Ambon, Maluku.
Marhaini – Finance and Administration