ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah surat berharga negara ritel pertama yang diluncurkan pemerintah Indonesia. Pertama kali diluncurkan tahun 2006, saat ini ORI sudah diterbitkan 13 kali. Nah, ORI-013 ini adalah seri terakhir yang masih dalam masa penawaran hingga 20 Oktober 2016.
Instrumen ini memiliki imbal hasil (kupon) senilai 6,6% per tahun, dan jatuh tempo pada 15 Oktober 2019. Nilai investasi mulai dari 5 juta rupiah.
Nah, kalau pertanyaannya Yes or No, maka jawabannya balik lagi ke “Tujuan Lo Apa??” :))
Salah kaprah yang paling sering ditemui di masyarakat mengenai keuangan pribadi, pembahasannya hampir selalu fokus tentang “Apa Investasi Yang Menguntungkan?”
Padahal, yang terpenting adalah tujuan keuangan apa yang ingin dicapai. Instrumen investasi pada dasarnya adalah ‘kendaraan’ untuk mencapai tujuan. Nggak mungkin kan, naik angkot, bis atau pesawat tapi nggak tahu tujuannya ke mana?
Berikut ini adalah beberapa kondisi di mana penggunaan instrumen investasi obligasi bisa dikategorikan sebagai ‘YES’.
1. Regular Income
Contoh paling mudah, adalah untuk para pensiunan yang memerlukan regular income sebagai pengganti penghasilan bulanan. Dibandingkan dengan deposito, imbal hasil ORI-013 sedikit lebih tinggi, dan pajak ORI hanya 15% (vs. pajak deposito 20%).
Silakan hitung secara seksama, berapa pengganti penghasilan bulanan yang diperlukan, artinya berapa besar ORI-013 yang harus dibeli (dan jangan kaget kalau jumlahnya luar biasa besar, yaa! Hehe..)
2. Tujuan Jangka Pendek (3-5 tahun)
Untuk pencapaian tujuan jangka pendek, tidak disarankan untuk menggunakan instrumen investasi dengan volatilitas tinggi, misalnya yang berbasis saham. Biasanya, untuk tujuan 3-5 tahun digunakan instrumen tabungan, deposito atau reksada pendapatan tetap/pasar uang. Nah, ORI-013 ini dapat dijadikan alternatif untuk memperoleh imbal hasil yang lebih baik, namun dengan risiko yang relatif minimal, karena dijamin pemerintah. Selain itu, ada pula potensi capital gain, atau kenaikan harga di pasar sekunder, kalau dijual sebelum jatuh tempo.
Sementara untuk tujuan jangka pendek kurang dari 3 tahun, yang harus diwaspadai adalah harga penjualan kembali di pasar sekunder, karena harga ORI-013 bisa naik maupun turun. Kalau tujuan keuangan yang ingin dicapai bersifat penting dan harus tepat waktu (misalnya dana masuk sekolah anak 2 tahun lagi), maka sebaiknya berhati-hati. Nggak lucu kan, kalau nggak bisa bayar uang pangkal masuk sekolah karena harga obligasi sedang turun, misalnya?
Tetapi jika ini adalah dana liburan keliling Eropa yang direncanakan 2 tahun lagi, kamu mungkin memiliki keleluasaan untuk menunda liburan atau mengurangi budget liburan, seandainya harga obligasi turun. Toh, ada potensi capital gain, yang artinya kamu bisa punya dana tambahan untuk liburan selanjutnya! Horeee!
3. Diversifikasi Portofolio Investor Konservatif atau Pemula
Apakah kamu adalah investor konservatif, yang nggak bisa tidur nyenyak memikirkan naik turunnya IHSG, khawatir bahwa investasimu nggak aman? Atau kamu baru saja mulai membaca-baca artikel tentang keuangan, selama ini belum pernah memiliki produk keuangan selain tabungan atau deposito?
Nah, kalau kamu adalah salah satunya, mungkin kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk mulai mengalokasikan sebagian investasi ke obligasi pemerintah, karena imbal hasil yang lebih baik, pajak yang lebih rendah dan risiko yang relatif minim. Pahami bahwa harga pokok akan kembali di waktu jatuh tempo (akhir tahun ketiga), dan selama 3 tahun tersebut akan ada fluktuasi harga naik atau turun, namun relatif tidak drastis.
Apapun pilihanmu, pastikan bahwa kamu mengerti benar tentang instrumen investasi yang kamu pilih, bukan sekadar ikut-ikutan, dan tahu pasti tujuan keuangan yang ingin kamu capai dengan instrumen tersebut, ya! Kalau perlu, diskusikan dengan teman atau kerabat yang lebih mengerti, atau gunakan bantuan perencana keuangan independen untuk memandumu memahami produk-produk investasi tersebut.
Emiralda Noviarti / QM Planner
Hubungi QM Financial untuk berdiskusi lebih lanjut tentang perencanaan keuangan pribadi, termasuk pemilihan instrumen investasi yang dapat kamu pilih. WA: 08111500688 / email: [email protected]
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Selamat sore. Saya tertarik berinvestasi di sektor reksadana (saham). Apakah tepat jika berinvestasi di reksadana saham menggunakan metode beli/jual seperti saham pada umumnya? (untuk menghindari kerugian pada saat harga saham di portofolio reksadana yang menurun). terima kasih