Menjelang hari Idul Adha Senin depan, saya menerima pertanyaan tentang kurban.
Gimana sih caranya, supaya bisa lancar berkurban setiap tahun?
Pertama-tama, yang perlu disadari adalah bahwa berkurban adalah ‘hajatan’ tahunan.
Sama halnya ketika kita membayar kewajiban tahunan seperti pajak kendaraan dan rumah, ataupun yang bersifat senang-senang seperti alokasi dana liburan tahunan. Nah, kalau polanya seperti ini, artinya kita selalu punya waktu untuk merencanakan dana kurban.
Idealnya, pengeluaran tahunan tentunya didukung oleh pendapatan tahunan. Untuk yang memiliki pendapatan tahunan seperti THR, bonus, atau pendapatan dari aset aktif yang sifatnya tahunan (misalnya uang kontrak rumah yang dibayarkan oleh penyewa setiap tahunnya), maka kita bisa menyisihkan sebagian dari pendapatan tahunan itu untuk membayar biaya kurban.
Namun, jika jumlah pendapatan tahunan terbatas atau tidak ada sama sekali, hal ini bisa disiasati dengan menabung setiap bulan. Biasanya ada waktu sekitar 11 bulan dari Idul Adha tahun ini ke tahun berikutnya, jadi tentukan besar tabungan bulanan yang diperlukan untuk dana kurban. Tentunya, diperlukan kesadaran dan disiplin pengelolaan keuangan bulanan untuk memastikan bahwa dana kurban ini akan tercapai setiap tahunnya.
Jadi, nggak ada alasan untuk nggak berkurban tahun ini, dan tahun-tahun berikutnya, ya! Semoga bermanfaat!
Jerry Pessiwarisa / QM Planner