Di keluarga kami, Angpau Lebaran sudah jadi sebuah alat belajar yang penting untuk anak-anak berkenalan dengan uang. Sejak beberapa tahun yang lalu, kami sudah menghentikan skema pemberian Angpau ini dikaitkan dengan puasa.
Tahu kan, dulu suka aja dihitung. Berapa hari puasa, lalu dikalikan sejumlah uang. Itu yang dijadikan besaran Angpau Lebaran. Lalu… puasanya jadi karena uang dong? Kami sekeluarga tidak setuju dengan konsep itu. Maka, Angpau Lebaran tetap ada sebagai hadiah saja, tanpa ada iming-iming karena puasa. Kalau mau puasa ya puasa saja tidak dengan alasan ingin dapat uang.
Lalu bagaimana cara belajar tentang uang menggunakan Angpau Lebaran ini?
Anak-anak sudah tahu bahwa mereka akan mendapatkan uang setelah Hari Raya. Kami membuat perjanjian bahwa semua Angpau tersebut adalah milik mereka dan mereka perlu membagi Angpau Lebaran ke dalam 3 pos :
SEDEKAH: jumlahnya tidak ditetapkan, anak-anak bebas menentukan sendiri
MENABUNG: 50% dari sisa uang yang sudah disedekahkan. Saya bertugas menyetorkan uang ini ke tabungan di bank atas nama mereka.
BERBELANJA: Nah ini… terserah anak-anak mau belanja apaaaa saja yang mereka inginkan. Biasanya mereka berdiskusi dulu dengan kami.
Ternyata karena sudah tahu akan menerima Angpau Lebaran, anak-anak jadi belajar untuk survey terlebih dahulu. Jika pergi ke toko mainan atau toko buku, anak-anak pun memeriksa barang yang mereka sukai dan membandingkan harganya! Secara tidak langsung mereka pun belajar soal mahal VS murah! Perkembangan terbaru adalah kemampuan mereka untuk menahan diri. Tahun-tahun awal semua Angpau Lebaran habis tak bersisa. Tetapi 2 tahun terakhir, anak-anak tidak menghabiskan Angpau Lebaran dengan alasan belum ada barang yang ingin dibeli. Ini menunjukkan tingkat penguasaan diri yang cukup advance! Saya bangga sekali!
Kebiasaan ini tidak terjadi begitu saja. Butuh waktu bertahun-tahun untuk anak-anak bisa mengendalikan diri dengan Angpau Lebaran mereka. Oiya… ini baru berlaku untuk Azra (12 tahun) dan Dena (9tahun). Untuk Demi (2tahun)… dia baru mengerti tentang Angpau Lebaran tahun ini dan merasa punya uang lebih banyak dari kakak-kakaknya. Ini karena Eyang dengan cerdik memberika segepok uang Rp2.000-an khusus untuk Demi.