Anda pernah mendengar yang namanya tabungan berencana?
Kira – kira wujudnya seperti apa ya?
Apakah ada untungnya punya tabungan berencana?
Mari kita kupas satu persatu.
Tabungan rencana adalah tabungan yang dirancang untuk dapat mencapai tujuan yang telah dibuat sebelumnya.
Sehingga, sebelum tabungan rencana itu dibuka, Anda sudah harus tahu jawab atas pertanyaan dasar “Tujuan Lo Apa?”
Misalnya Anda ingin mengumpulkan DP mobil untuk dipakai pada dua tahun yang akan datang sebesar Rp30juta, maka Anda harus menabung kira – kira Rp1,5juta per bulan untuk mencapai tujuan tersebut.
Tapi kenapa harus menabung di tabungan berencana, bukan di tabungan biasa?
Nah ini adalah beberapa alasan kenapa tabungan berencana itu menguntungkan :
Dipaksa Menabung
Tabungan berencana memaksa Anda secara rutin menabung setiap bulan. “Penyakit” yang biasanya timbul ketika mau menabung adalah malas untuk setor, lupa transfer, terpakai dan seribu satu alasan lainnya. “Penyakit” inilah yang membuat tujuan terhalangi. Nah dengan tabungan berencana ini Anda bisa dengan mudah menghindari “penyakit” ini. Tabungan berencana menggunakan sistem auto debet dari rekening gaji misalnya, sehingga setiap bulan dana yang akan didebet berasal dari penghasilan setiap bulannya.
Suku bunga relatif lebih tinggi
Di beberapa bank, bunga untuk tabungan ini ditetapkan cukup tinggi dibandingkan bunga tabungan regulernya. Biasanya disamakan dengan suku bunga tertinggi yang berlaku atau bahkan hingga nol koma lima persen lebih tinggi.
Mendapatkan manfaat asuransi
Dengan mengikuti tabungan berencana maka Anda otomatis diikutkan asuransi oleh bank. Namun jangan dibayangkan asuransi yang diikutkan adalah asuransi jiwa dengan premi hingga miliaran, tapi asuransinya berbentuk jaminan dimana pihak asuransi akan meneruskan tabungan secara otomatis hingga akhir masa waktu.
Dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Sebagai bagian dari tabungan, maka tabungan berencana dilindungi oleh LPS sehingga Anda terbebas dari kekhawatiran akan kehilangan uang bila bank tersebut dilikuidasi.
Disamping dari keuntungan tersebut ada beberapa kerugian dari tabungan berencana ini, beberapa diantaranya adalah :
Dana tidak likuid
Ketika menempatkan dana di tabungan ini maka Anda hanya dapat menarik uang bila waktu yang disepakati telah berakhir. Jadi apabila di tengah jalan membutuhkan dana untuk keperluan darurat, maka Anda tidak bisa menggunakan uang dari tabungan ini. Beberapa bank juga menerapkan peraturan bahwa uang bisa diambil sebelum masa menabungnya berakhir namun dengan biaya administrasi yang cukup besar.
Imbal hasil atau keuntungannya tidak sebesar produk investasi lainnya
Walaupun bunga yang dijanjikan oleh produk ini lebih besar daripada tabungan reguler, namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan imbal hasil yang didapatkan dari produk investasi lain seperti reksadana. Hal ini terlihat pada jangka yang lebih lama misal lima sampai sepuluh tahun bila dibandingkan dengan reksadana saham ataupun campuran. Selama tiga tahun, imbal hasil dari reksadana saham hingga 20% sedangkan dengan menggunakan tabungan berencana hanya 4-5 % per tahun
Berikut adalah grafik perbandingan imbal hasil antara tabungan berencana dengan reksadana campuran:
Berdasarkan grafik di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada jangka pendek (hingga dua tahun) selisih imbal hasil yang didapatkan dari tabungan berencana tidak terlalu jauh jika dibandingkan dengan imbal hasil dari reksadana campuran. Namun semakin lama, imbal hasil dari reksadana campuran jauh lebih menguntungkan daripada tabungan berencana.
Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa tabungan berencana dapat dipergunakan bila tujuan keuangannya jangka pendek (dibawah dua tahun) dan memiliki dana cadangan lain yang bisa dipergunakan untuk kepentingan darurat. Namun apabila tujuan keuangan jangka panjang dan ingin memiliki imbal hasil yang lebih tinggi, maka tabungan berencana bukanlah sebuah pilihan yang menguntungkan.
Hanif| CRO| @hnif85
*artikel terkait dapat dibaca di sini