Kebanyakan klien QM yang sibuk memikirkan asuransi adalah pasangan menikah, terutama mereka yang memiliki anak. Sedangkan yang lajang? Tidak terlalu ambil pusing. Toh, masih muda, sehat, dan punya uang untuk dipakai sendiri. Ya kan? Padahal sebenarnya semua risiko yang dihadapi pasangan menikah, juga dihadapi para lajang. Semua orang bisa sakit dan meninggal. Tapi apakah berarti semuanya butuh proteksi asuransi? Belum tentu. Yuk kita bahas satu persatu.
- 1. Asuransi jiwa
Banyak yang masih belum memahami konsep dari asuransi jiwa. Pemahaman yang ada selama ini adalah, bila seseorang meninggal, ahli waris orang tersebut mendapatkan sejumlah uang, titik. Ingat, asuransi jiwa bukan pengganti nyawa. Konsep dari asuransi jiwa sebenarnya adalah sebagai pengganti penghasilan untuk memastikan ahli waris tetap bisa hidup layak jika pencari nafkah utama meninggal. Jadi besarnya uang pertanggungan pun tidak bisa sembarangan, harus dihitung berdasarkan pengeluaran bulanan dan jangka waktu biaya hidup yang akan ditanggung.
Berdasarkan penjelasan di atas, idealnya yang memiliki asuransi jiwa adalah orang yang memiliki tanggungan. Misalnya pasangan menikah, atau lajang yang membiayai hidup orangtua. Nah, berarti lajang yang tidak punya tanggungan tidak perlu asuransi jiwa dong? Memang tidak wajib. Namun, lajang bisa mempertimbangkan untuk memiliki asuransi jiwa untuk alasan-alasan berikut ini:
- Apakah Anda memiliki utang yang jumlahnya melebihi aset yang dimiliki? Apalagi jika Anda memiliki utang bersama dengan saudara atau teman.
- Apakah Anda memiliki sejarah penyakit berat di keluarga, seperti kanker, diabetes, atau penyakit jantung? Jika merasa memiliki risiko penyakit yang besar, ada baiknya mengambil asuransi jiwa saat masih muda dan sehat, dan preminya pun masih murah. Saat sudah berumur dan kondisi kesehatan menurun, lebih susah dan mahal lho mendaftar untuk asuransi jiwa.
Jika sudah memutuskan untuk punya asuransi jiwa, bagaimana memilih asuransi yang bagus? Yang pasti tidak beli unit link. Penjelasannya bisa dibaca di sini. Pilih asuransi jiwa term life murni yang preminya relatif terjangkau, dan pilih jumlah uang pertanggungan sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda membayar premi.
Untuk lajang yang memilih untuk tidak punya asuransi jiwa, jangan lupa siapkan dana darurat ya. Dan pastikan suatu saat Anda sudah memiliki tanggungan, sudah siap dengan memiliki asuransi jiwa.
- 2. Asuransi kesehatan
Asuransi kesehatan paling sering dianggap sepele oleh para lajang, karena merasa masih muda dan sehat. Padahal biaya rumah sakit efeknya bisa menggerus cashflow dan tabungan lho. Karena malas membaca polis, banyak juga kejadian orang yang masuk rumah sakit berharap mendapatkan ruangan sendiri, tapi ternyata asuransi hanya meng-cover untuk kelas sekamar bertiga. Bila memutuskan dirawat di ruangan seorang diri, ujung-ujungnya harus nombok deh. Untuk kamar, tindakan dan kunjungan dokternya.
Jadi, bila membeli asuransi kesehatan pastikan Anda tahu benar pelayanan yang didapat. Jangan asal beli saja. Kalau ujung-ujungnya nombok, percuma kan? Begitu juga yang mendapat manfaat asuransi kesehatan dari kantor, coba dicek. Kalau misalnya kantor hanya meng-cover kelas kamar Rp250.000 sedangkan Anda ingin dirawat di kelas VIP, Anda dapat membeli asuransi tambahan sendiri secara terpisah.
- 3. Asuransi kecelakaan
Anda membutuhkan asuransi kecelakaan bila pekerjaan Anda berisiko tinggi, misalnya sering tugas ke luar kota. Asuransi kecelakaan bisa disertakan sebagai rider dengan asuransi jiwa.
- 4. Asuransi Penyakit Kritis
Asuransi pernyakit kritis akan membayarkan sejumlah uang sekaligus (lump sum) saat tertanggung didiagnosa penyakit kritis yang telah ditentukan sebelumnya. Tentang asuransi ini juga dibahas di artikel ini yang ditulis oleh Planning Director Benny Raharjo. Keuntungan mengambil asuransi ini saat masih muda dan sehat adalah preminya masih relatif murah dan penyakit yang dicover lebih banyak selama tidak ada pre-existing condition. Asuransi ini sifatnya tidak wajib. Jadi pertimbangkan matang-matang, antara risiko Anda terkena pernyakit kritis berdasarkan gaya hidup dan sejarah kesehatan keluarga dengan kemampuan membayar premi.
So singles, protect yourself and enjoy your life!
Gebby Ayala| Deputy Financial Planner| @ayalagebby
*artikel terkait dapat dibaca di sini