Mpok Atin adalah nama asisten yang sangat berperan dan membantu saya dalam hal kegiatan rumah tangga. Namanya kini saya ambil untuk usaha kecil-kecilan yang saya buat.
Ceritanya begini,
Mpok Atin selain bisa mengurus pekerjaan rumah ternyata juga pandai memasak. Saya mulai mempercayakan masakan rumah dipegang Mpok Atin sekitar satu tahun yang lalu menjelang kelahiran anak ke-2 saya. Dari situlah saya mulai membawa bekal makanan ke kantor untuk makan siang karena selain bersih, tentunya bisa menghemat uang makan. Dari kebisaannya itu, ada salah satu senior partner di QM yang mengusulkan untuk membawakan makanan lebih untuk dijual. Awalnya saya ragu-ragu dan baru memberanikan diri pada akhir tahun 2012.
Saya mencoba membuat catering kecil-kecilan di kantor QM. Untuk membuat usaha tersebut saya berdiskusi dengan Mpok Atin apakah dia bersedia mendapatkan pekerjaan tambahan dan ternyata dia bersedia untuk masak lebih banyak. Karena pekerjaan itu di luar tanggung jawab wajib Mpok Atin maka dia mendapatkan uang tambahan. Tema catering yang saya buat adalah menu masakan rumah terutama masakan betawi seperti sayur asem, semur, ikan pucung dll).
Untuk memulai usaha catering, yang saya persiapkan antara lain:
Modal usaha
Awalnya untuk memulai usaha, saya tidak memerlukan uang tambahan tetapi saya menggunakan uang belanja mingguan. Uang belanja mingguan ini saya putar untuk belanja keperluan menu catering sehari-hari.
Daftar Menu Makanan
Membuat daftar menu makanan mulai dari harian, mingguan sampai dibuat untuk satu bulanan.
TukangSayur
Sebagai pemasok bahan memasak untuk catering
PelangganSetia
Pemasaran catering yang saya lakukan adalah mengirimkan informasi menu melalui Blackberry Messenger satu hari sebelumnya
Namun, untuk usaha catering kecil-kecilan ini saya menemukan kendala, antara lain:
- Mencari menu baru agar pelanggan tidak bosan
- Tukang sayur yang jarang berjualan – solusinyaàbelanja ke pasar dan mencari tukang sayur untuk berlangganan agar harganya lebih miring
- Jika banyak staf yang cuti atau keluar kota – solusinyaàmencoba menawarkan ke kantor lain (sedang dalam proses)
- Bosen membawa bekal setiap hari
Catering yang saya buat ini memang skalanya masih sangat kecil, tetapi setelah dihitung-hitung lumayan bisa menghemat uang belanja sekitar 50%. Dari sisa uang belanja ini saya coba kumpulkan yang nantinya bisa digunakan untuk menambah dana liburan keluarga meskipun masih seputaran pulau Jawa.
Singkat cerita sebetulnya untuk memulai usaha itu tidak perlu modal yang besar, dengan atau tanpa modal besar pun usaha bisa kita mulai selagi ada peluang, kemauan dan pantang menyerah.
Itulah cerita saya tentang catering Mpok Atin.
Mudah-mudahan usaha saya ini bisa berkembang dan kemudian hari saya mempunyai restoran khusus untuk masakan Betawi, Amiiin.
Marhaini (Aay)|Finance & Administration|@aayud