“Setahun bekerja kita membanting tulang. Inilah waktunya kita berlibur panjang. Melupakan semua problema hati.“
Alunan lembut Vakansi dari White Shoes & the Couples Company saat menulis blog ini melambungkan khayalan saya akan liburan, di pantai… Say goodbye sama yang namanya penat!
Kesibukan kerja dan rutinitas seringkali membuat saya merasa penat. Coba cek deh pasti adakalanya Anda jenuh dengan kegiatan sehari-hari. Dalam satu bulan minimal ada beberapa hari yang bikin saya mungkin juga Anda ingin berteriak, “Aaargh! I need a break!”. Kalau sudah memuncak, pertanda butuh liburan!
Sudah berencana liburan ke mana? Kapan? Kalau belum ada, mari merencanakan! Tiba-tiba saya teringat Antoine de Saint-Exupery, seorang penulis asal Perancis yang pernah mengatakan, “He who would travel happily must travel light”. Terinspirasi dari quote tersebut, dengan lantang saya katakan, “He who would travel happily must have travel plan!”
Hanya berlibur harus bikin perencanaan? bukannya nanti malah bikin stres? Tentu tidak!
Sebaliknya apabila direncanakan dengan baik maka kita akan terhindar dari stres selama dan terutama setelah pulang berlibur. Siapa yang rela setelah liburan malah memikirkan hutang atau hidup cashless?
Jadi, hal apa saja yang menjadi perhatian dalam merencanakan liburan? Beberapa diantaranya:
Tujuan. Semua berawal dari tujuan. Kalau QM Financial identik dengan slogan “Tujuan Lo Apa” maka saya meneruskannya dengan:
- Tujuan Lo ke Mana? Tentukan tujuan, mau liburan domestik atau ke luar negeri.
- Tujuan Lo Kapan? Tetapkan kapan waktu liburan yang diinginkan, 1-6 bulan lagi, atau tahun depan. Kalau memang mau lebih dari sekali, tentukan setahun berapa kali.
- Tujuan Lo sama Siapa? Memang bisa saja solo traveling. Tapi kadangkala akan lebih seru kalau berlibur rame-rame misalnya bersama teman. Tidak menutup kemungkinan kalau ingin liburan berdua saja dengan pasangan, anak-anak atau bahkan dengan keluarga besar.
Persiapan Dana. Ketika sudah tahu tujuan dengan spesifik, maka mulailah survei kira-kira untuk liburan yang kita inginkan tersebut menghabiskan dana berapa besar saat ini. Setelah itu bisa kita cek kebutuhan dana nantinya. Lalu bagaimana cara mencapai dana tersebut? Mulai menabung! Sisihkanlah sisa pendapatan bulanan untuk kebutuhan dana liburan tersebut. Yang perlu diingat, pastikan tidak mengganggu kebutuhan finansial yang lain.
Budgeting. Perencanaan anggaran menyangkut beberapa hal yang diperlukan ketika berlibur misalnya transportasi, akomodasi, makan minum, tempat wisata dan belanja. Carilah informasi yang akurat terutama mengenai biaya transportasi dan akomodasi. Biaya tersebut akan menjadi lebih murah jika dipesan jauh-jauh hari. Yang tidak kalah penting adalah membuat pos anggaran untuk biaya pengurusan paspor dan visa apabila tujuan berlibur ke luar negeri.
Match Making. Cocokkan dana yang dipersiapkan dengan budgeting. Pastikan sesuai ya!
Sebagai seorang financial planner yang sangat menggandrungi travelling, saya tersentil setelah membaca artikel David (MoneyNing) dengan sub-judul “Why Do You Teach People How to Save Money, Yet You Go on Vacations All the Time?”. Jleb ya!
Saya sangat rutin melakukan liburan. Apakah sering berlibur membuat saya jatuh miskin? Selama ini sih tidak. Amit-amit deh, jangan sampai kejadian! Saya selalu berusaha merencanakan liburan tanpa mengganggu rencana keuangan lainnya.
Dengan perencanaan yang matang maka saya yakin kita semua bisa berlibur dengan tenang dan pulang dengan hati senang!
Happy traveling, people!
Wulan | Planner | @pwulandr
Artikel terkait:
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] *artikel terkait dapat dibaca di sini […]
[…] *artikel terkait dapat dibaca di sini […]