Setahun lalu, tidak pernah sedikit pun terlintas bagi saya untuk memiliki perangkat keras yang di kenal pasar dengan merk Apple. Seperti kutukan, saat berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan ibukota saya mampir ke sebuah gerai khusus yang menjual berbagai perangkat yang dominan berwarna putih tersebut.
Mata pun tertuju ke handphone putih yang memanggil untuk segera saya miliki. Entah apa yang ada di kepala saat itu tanpa berpikir panjang langsung minta diambilkan satu. “Wah, mampus udah terlanjur minta diambilin. Masa harus bilang gak jadi! Makan tuh tengsin!” dalam hati saya bergumam.
Sambil menunggu diambilkan oleh sales promotion, saya berpikir keras alokasi mana yang harus digunakan saat itu. Cash tentu saja tidak cukup, soalnya duit saya paling banyak di dompet cuma Rp200 ribu. Debit? gak mungkin! Kebetulan waktu itu pertengahan bulan dan belum gajian. Well, you think credit card ??? Ooops, tenang… saya masih bisa tahan godaan CC. Terus belinya pakai apa? alhasil Dana Darurat pun saya jebol!
Dhuarrrr!! bunyinya seakan meletus waktu saya mendebit dana darurat saya, terbelilah gadget premium pada saat itu, yang harganya terbilang mahal.
Menyesalkah saya karena telah membeli gadget impian? Sampai saat ini belum pernah terlintas penyesalan karena saya telah menggelontorkan dana yang cukup besar untuk sebuah gadget. Boleh jujur baru kali itu saya membeli gadget impian dengan hasil jerih payah sendiri.
Menyesalkah saya karena dana darurat habis? PASTI… tetapi lebih menyesal apabila tidak membeli saat itu. Bagi saya memiliki keinginan boleh saja asalkan sesuai dengan kemampuan. Andaikan saat itu dana tidak mencukupi, saya harus memasang wajah malu untuk segera meninggalkan galeri gadget tersebut, alias gak jadi beli maksudnya hehehe. Tapi saldo di tabungan dana darurat sontak berubah menjadi tabungan hura- hura gadget dan Alhamdulillah cukup, maka tanpa pikir panjang langsung deh beli si gadget impian.
Sampai saat ini saya bisa menunjukkan bahwa diri ini berhak memiliki benda tersebut, dengan bukti tetap menjalankan beberapa tujuan finansial lainnya tanpa terganggu dengan Dana Darurat yang sempat terpakai. Tanpa disadari dengan kelebihan teknologi yang dimiliki gadget tersebut, semuanya memudahkan pekerjaan saya. Price is never lies, mahal memang tapi sesuai dengan fasiiltas dan fitur yang di tawarkan. Lain dengan handphone lain yang dimiliki sebelumnya.
Terkadang untuk memiliki barang impian yang sepertinya tidak akan bisa kita miliki, membutuhkan sedikit keberanian ekstra. Namun, bukan berarti memaksakan tapi mencoba untuk disesuaikan dengan kemampuan, kebutuhan dan keinginan.
Saya boros ? Memang… Tapi kalau ada uangnya gak apa-apa kan… ;)
Let’s enjoy your life!
Yudit |Planners | @yudityunanto
Artikel terkait:
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] *related article “Godaan Gadget Impian“ […]