Hari Raya Idul Adha selalu identik dengan ibadah haji dan qurban. Kedua ibadah ini, disadari atau tidak membutuhkan perencanaan keuangan karena menjadikan kita yang akan menjalaninya mengeluarkan uang.
Ibadah Haji, tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Setidaknya untuk tahun 2012 ini, biaya ibadah haji yang regular mencapai Rp33 jutaan. Belum lagi untuk biaya haji yang khusus (plus). Bagi yang tidak berangkat haji disunnahkan untuk menyembelih hewan qurban. Sunnah muakkadah, yaitu sunnah yang mendekati wajib. Lagi-lagi, ini juga membutuhkan biaya. Meskipun jumlahnya tidak sebesar ibadah haji, tapi tetap harus disiapkan agar tidak mengganggu cashflow bulanan kita. Khususnya cashflow bulan Oktober ini, kalau pendapatan bulanannya cukup besar sih tidak masalah. Namun jika karena untuk beli kambing, uang sekolah anak malah tidak tahu dari pos mana lagi akan dibayarkan berarti harus direncanakan dengan matang.
Kalau kita baca sejarah, ibadah qurban ternyata sudah ada sejak awal adanya manusia di muka bumi ini. Hal ini tertuang dalam al-Qur’an, surat al-Maidah ayat 27, “Ceriterakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil)“.
Dengan perencanaan keuangan yang baik, kita bisa menyiapkan dana qurban dengan lebih mudah dan tidak perlu merasa berat. Siapa sih yang tidak ingin menjalankan ibadah yang paling dicintai Allah di hari raya Idul Adha ini? Coba, sudah umur berapa sekarang? Kapan mau mulai qurban dari uang kita sendiri? Bukan dari uang orang tua. Jika sudah mulai rutin berqurban, tentunya ibadah ini dapat kita jalankan terus-menerus setiap tahun bukan?
Nah, idealnya menyiapkan dana qurban adalah dari pendapatan tahunan kita maka idealnya juga dialokasikan dari pendapatan tahunan. Pendapatan tahunan adalah pendapatan yang diterima selain pendapatan rutin bulanan, bisa berupa bonus, THR, insentif serta deviden dari pekerjaan atau usaha Anda.
Ketika mendapatkan bonus, jangan dihabiskan untuk liburan semua sisihkan untuk qurban meskipun bonusnya keluar 8 bulan sebelum Idul Adha, misalnya. Atau mau menyiapkan dana qurban ini dari uang THR. Jadi THR-nya jangan dihamburkan untuk mudik semua.
Lalu bagaimana kalau tidak punya pendapatan tahunan? Yah, kalau tidak memiliki pendapatan tahunan karena mungkin sebagai pemilik bisnis, pedagang atau profesional seperti dokter dan pengacara, maka mau tidak mau harus sisihkan dari pendapatan bulanan. Sisihkan dari 1 tahun sebelumnya. Biasakan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan bulanan untuk membiayai pengeluaran bulanan termasuk pengeluaran qurban ini. Atau bisa juga disiasati dengan ikut program tabungan qurban yang banyak diadakan oleh badan sosial atau badan amil zakat.
Qurban ini sunnah bagi setiap orang yang mampu atau untuk satu keluarga. Satu ekor kambing/domba untuk satu orang. Tapi dibolehkan juga untuk satu keluarga. Jika Anda ingin berkurban sapi maka satu ekor sapi untuk tujuh orang.
Perkiraan biaya untuk qurban ini sekitar Rp.1.500.000 baik untuk satu ekor kambing/domba maupun satu bagian sapi. Nah, jika angkanya sudah kelihatan maka akan makin mudah untuk membuat budgetnya.
Menjalankan ibadah tahunan akan terasa makin ringan jika direncanakan dengan baik.
Finance should be practical!
Mohammad Teguh| Planner |@Mohammad_Teguh