Akhir pekan atau istilah kerennya weekend itu adalah hari yang ditunggu setiap pekerja, khususnya saya yang masih mandiri (baca:single). Di saat itulah kita memiliki banyak waktu untuk melakukan kegiatan yang kita inginkan. Bagi yang sudah memiliki keluarga, tentunya dijadikan waktu berharga untuk berkumpul bersama.
Akhir pekan buat saya terasa datar kalau hanya berdiam diri di rumah. Biasanya saya berkumpul dengan teman, sahabat atau pacar dan pasti ujung- ujungnya ke mall. Tapi itu duluu… (pencitraan). Selain memang saya “anak mall”, pekerjaan yang mengkondisikan saya untuk berkunjung dari mall satu ke yang lainnya membuat mall bukan lagi menjadi alternatif pilihan untuk menghabiskan akhir pekan.
Selain mengurangi budget ngopi-ngopi ganteng atau belanja-belanja boros, saya sudah lama tidak lagi menikmati mall (sudah keseringan mungkin ya). Pilihan lain yang belakangan ini saya lakukan adalah menyemangati diri saya untuk melakukan kegiatan lain: berolah raga pagi.
Setelah memutuskan ikut pusat kebugaran dua tahun ini, saya jadi keranjingan untuk melakukan kegiatan fisik yang membugarkan. Minggu pagi saya dan keluarga akan lari atau jalan bersama, suatu hal yang amat tidak mungkin saya lakukan pada hari kerja. Kegiatan itu berlanjut dengan jalan ke pasar tradisional terdekat untuk belanja bahan makanan dan masak bersama di rumah (saya sih cuma bagian icip- icip).
Hah PASAR!?! Terdengar jauh berbeda kalau dibandingkan dengan mall. Iya benar, ke pasar membuat saya memiliki perasaan lain yang menyenangkan. Belanja sayuran yang segar, ikan, daging dan makanan kecil rumahan yang jarang sekali ditemukan di mall. Bawa uang 50.000 bisa belanja bahan makanan plus jajanan pasar serenteng penuh untuk dibawa kembali ke rumah.
Bandingkan jika membawa nominal yang sama ke mall, mungkin hanya dapat secangkir kopi di gerai kopi. Belum lagi ditambah ongkos bensin, mampir sana sini, habis lah budget hanya dalam sekali main ke mall.
Ada modus lain ternyata, saya diminta untuk bawa kantong plastik sama Ibu. Lumayanlah ada asisstant kata beliau hahahah *asas manfaat.. (ibu jail ternyata…). Kegiatan tawar-menawar yang gigih antara ibu-ibu dengan penjualnya bisa kita lakukan di pasar, harga beda 500 saja bisa sampai berkali-kali pindah warung. “Itulah seninya”, kata Ibu.
Intinya, saya yang merasa kualitas waktu keluarga masih sangat kurang merasa ini bisa menjadi alternatif kegiatan akhir pekan.
Ya tentunya gak mesti monoton ya, karena akan jenuh jika dilakukan setiap minggu. Intinya menciptakan kebersamaan setiap minggu bersama keluarga. Biasanya selain ke pasar, alternatif kegiatan lain adalah bergotong royong membersihkan rumah hingga merawat kendaraan bersama-sama. Jadi liburan akhir pekan HARUS ke MALL itu bisa dipatahkan, banyak sekali kegiatan lain yang lebih MURAH, SEHAT dan SELAMAT tanpa harus nge-mall.
MURAH karena tidak harus berbiaya besar, SEHAT karena bisa masak masakan rumah yang sehat karena dimasak sendiri dari hasil berburu di pasar untuk makan siang bahkan sampai malam. Tentunya “SELAMAT” dari menghabiskan waktu di jalan, dan bermacet-macetan, karena kebanyakan akses ke mall saat akhir pekan lebih padat dari biasanya.
So ga ada salahnya menghabiskan weekend bareng keluarga, mumpung masih tinggal satu rumah sama orang tua. Precious moment never come twice, lho!
Yudit Yunanto|Planner|@yudityunanto