Dalam berinvestasi saham secara langsung, ada dua metode yang lazim digunakan yaitu Fundamental Analysis (FA) dan Technical Analysis (TA).
FA menilai saham berdasarkan kondisi fundamental perusahaan itu sendiri, karenanya, FA lebih sesuai untuk investasi jangka panjang. Seorang Fundamental Analyst sejati biasanya tidak hanya sekadar menganalisis data keuangan saja tetapi datang ke perusahaan yang diincar, berbicara dengan manajemen dan pemiliknya, melihat visi-misi dan Strategic Plan ke depan, dan sebagainya. Bahkan seorang Fundamental Analyst sejati sampai rela terbang ke seantero dunia demi mendapatkan informasi langsung dari perusahaan yang diincarnya.
Sementara itu, TA menilai harga saham berdasarkan refleksi harga di masa lalu dengan membaca sentimen, tren, dan proyeksi yang mungkin terjadi di masa depan. TA akan membantu Anda memperkirakan arah pergerakan harga, membuat batas-batas pergerakan dalam kondisi tertentu, serta menunjukkan target, arah beserta risikonya. TA lazimnya dilakukan dengan bantuan software aplikasi dan banyak mengeksploitasi grafik (chart). Karena sifat dan karakternya, TA lebih cocok untuk trading (spekulasi) dalam jangka pendek atau perlindungan (hedging).
Khusus di Indonesia, ada sebagian orang yang memasukkan Bandarmologi Analysis (BA) sebagai salah satu alat alternatif. Singkatnya, BA dilakukan dengan mencari rumor dan bisikan tertentu lalu membonceng bandar saat mereka akan menggoreng sebuah saham. BA hanya sesuai untuk dilakukan dalam waktu yang benar-benar pendek dan Anda punya akses untuk menemukan saham mana yang siap untuk digoreng.
Gorengan (cornering) adalah aksi yang dilakukan untuk memanipulasi harga dengan membuat permintaan yang sangat tinggi atas saham tersebut. Setelah harga sahamnya melewati target point tertentu, mereka kemudian melakukan aksi jual untuk meraih capital gain.
Saham-saham gorengan biasanya merupakan saham lapis dua atau tiga yang peredarannya tidak banyak dan harganya relatif murah. Mereka bisa naik dan turun dengan sangat drastis tanpa sebab yang jelas juga harga saham tidak mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
Mana yang paling tepat? Masing-masing hanyalah alat yang akan bermanfaat bila digunakan oleh orang yang tepat pada waktu yang tepat pula.
Saya sendiri lebih menyukai FA. Melihat proyeksi industri, membaca banyak berita sehingga mengetahui apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi pada perusahaan yang sahamnya saya incar.
Untuk melihat laporan keuangan emiten Anda bisa membuka www.bloomberg.com atau www.finance.yahoo.com.
Beberapa tips:
- Invest your time before invest your money.
- Sebelum terjun berinvestasi saham, ada baiknya untuk meluangkan waktu belajar, membaca buku, mengikuti workshop, dan menggali lebih banyak informasi lain.
- Jangan lupakan juga aturan dasar dalam berinvestasi: beli perusahaan bagus dengan harga diskon.
- Don’t be afraid to wait. Kalau Anda bisa membeli murah walaupun harga tidak naik, Anda tetap melakukan “best buying” dan tetap mendapatkan potensi keuntungan melalui dividen.
Sebagai penutup, saya kutip quote Warren Buffet: “Be Fearful When Others Are Greedy and Greedy When Others Are Fearful”.
Goodluck!
Gugi Abdel | sales | @gugiabdel
Sumber : nofieiman.com
Artikel terkait:
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
terimakasih membantu sebagai informasi bagi pemula,bahasa tidak terlalu teknis dan mudah dimengerti