Menjadi seorang financial planner, saya selalu membuat rencana keuangan yang tertata, buat klien maupun diri saya sendiri. Tapi, ketika suatu hari disela sela obrolan lunch bareng, teman saya bilang, “ja, ikut yuk ke Afrika, naik gunung Kilimanjaro, bulan depan kita berangkat, kabarin ya minggu depan”…..deng…..langsung sejak hari itu, rencana keuangan saya mendadak berubah drastis.
Impian untuk naik gunung lagi bersama teman teman, ke Afrika, tiba tiba menjadi prioritas utama saat itu. Tanpa ragu, 2 hari kemudian saya memutuskan untuk ikut……let’s go! Bayangan perjalanan ‘luar biasa’ yang saya impi impikan langsung menutup semua kerepotan selanjutnya. Cek passport, bongkar perlengkapan, test kesehatan, dan yang paling heboh….UANGNYA DARI MANNNAA ????? ga ada dalam plan nih !! #*@$%^&*()
Pernahkah berada dalam situasi seperti saya saat itu ? – a little bit crazy and insane, ha ha ha, yuk mari kita cari uangnya dari mana.
Dana Liburan
inilah budget utama yang bisa digunakan. Singkirkan semua rencana jalan jalan tahun ini, sisihkan sedikit untuk jalan-jalan ‘murah meriah lucu’ di dalam kota atau sedikit diluar kota bersama keluarga.
Jangan lupa ngobrol sama keluarga untuk penggunaan dana ini. Berhubung dana liburan menyangkut kesenangan satu keluarga, tetap harus ada jatah jalan jalan keluarga, walaupun dengan senang hati terpaksa kita switch tahun ini.
Dana jalan-jalan 1 atau 2 tahun kedepan yang sudah kita cicil saat ini, bisa juga kita pakai. Berarti tujuan jalan jalan tersebut, dimajukan saat ini dengan dana yang tersedia sekarang.
Dana Shopping
Maaf sekali, tahun ini tutup mata, tutup telinga, tutup hati, lupakan sepatu baru, tas baru, handphone baru, baju, acessories lucu….apalagi ya, hiks. Ini judulnya kesusahan membuahkan kesenangan. Harus ada yang dikorbankan dong.
Yang pasti, pulang dari jalan-jalan, kita harus kerja keras supaya bonusnya lebih tinggi. Siapa tau ada kelebihan bonus yang bisa dipake buat belanja lagi, asiiiik
Dana ‘Printilan’
Nah, inilah waktunya yang sangat tepat untuk mengumpulkan recehan dari seluruh keuangan kita. Apa saja yang termasuk dalam hal-hal yang ‘printilan’, contohnya :
· Tabungan yang nggak pernah digunakan, tapi masih tersisa saldo. Coba ayo kita kumpul kumpulkan rekening yang tidak masuk dalam radar keuangan kita selama ini. Tutup saja tabungan yang tidak aktif lagi, saldonya lumayan untuk digunakan, daripada setiap bulannya terpotong biaya bank.
· Piutang yang hampir terlupakan. Kadang kadang ada saja saudara atau teman yang suka meminjam uang, tidak besar, lupa untuk bayar, dan mau nagihnya nggak enak. Mumpung lagi semangat tinggi ngumpulin uang, yuk kita tagih. Jangan malu atau nggak enak hati, kan bukan kita yang pinjam uang.
· Emas perhiasan yang sudah tidak pernah dipakai lagi. Perhiasan model lama, kadang anting yang cuma sebelah, cincin atau gelang yang sudah tidak muat lagi atau kalung yang sudah tidak cocok dengan baju kita sekarang. Proses ini, seperti kita sedang membereskan lemari baju.
Biasanya kita harus merelakan baju yang sudah setahun atau 2 tahun tidak dipakai untuk dibuang, dari pada menuh menuhin. Nah ceritanya sama dengan perhiasan kita. Cuma kali ini barangnya bisa diuangkan.
Dana Lain
Lihat lagi rencana keuangan yang sudah kita buat. Cek tujuan yang tidak prioritas dan masih bisa dimundurkan waktunya. Misalnya anggaran untuk ganti mobil tahun depan, anggaran dapur baru atau anggaran renovasi rumah. Dana yang sudah tersedia dapat kita gunakan dulu.
Selanjutnya, mari kita berhitung lagi untuk tujuan tadi.
Soft Loan : Dana Darurat
Masih kurang ???
Mulai sedikit menyimpang dari misi Dana Darurat, sebagai bantalan dari seluruh rencana keuangan kita. Jalan-jalan kali ini artinya ‘sangat darurat’ wa kak kak. Sudah seberapa besar dana darurat yang kita punya? 9 x biaya bulanan, mmmmm boleh ya dipinjam 1 atau 2 x biaya bulanan.
Soft loan ini adalah hutang yang harus kita bayar, tanpa bunga, kepada diri kita sendiri. Buat jadwal pembayaran untuk melunasi hutang kita ini, dicicil dalam waktu 6 bulan, 9 bulan atau bahkan 12 bulan. Strategi kali ini, sedikit berbahaya. Kenapa berbahaya? Karena kita menggunakan dana darurat keluarga, dan pembayaran hutang kepada diri sendiri itu sering menjadi prioritas terakhir dalam list pengeluaran bulanan kita. Jadi harus disiplin untuk membayarnya. Gunakan cara ini sebagai alternatif yang terakhir.
Dont’s :
· Hati-hati pilih prioritas jalan jalan: Tidak semua jalan jalan heboh dapat menggunakan strategi keuangan ini. Setelah sepuluh tahun lebih tidak naik gunung dengan geng lama, rasanya pergi ke Afrika kali ini menjadi impian yang luar biasa buat saya. Pastinya, tidak ada lagi kesempatan kedua setelahnya. Jadi, bagaimana dengan anda? pilih prioritas yang tepat yang dapat dimasukkan dalam kategori special crazy trip ini.
· Jangan ganggu tujuan utama keluarga: Dana pendidikan, dana pensiun, dana kesehatan adalah tujuan tujuan utama keluarga yang tidak bisa diganggu gugat. Jangan gunakan dana tersebut. Sekali kita memutuskan proses investasi untuk tujuan ini, akan susah sekali mengejarnya. Kita akan mengacaukan rencana jangka panjang dari keluarga kita.
· Jangan berhutang dengan kartu kredit atau KTA: INGAT, bunga dari kartu kredit atau KTA sangat tinggi. Pembayaran hutangnya akan sangat membebani keuangan kita selanjutnya.
Setelah mengharu birukan rencana keuangan kita, what’s next? Sepulangnya dari Afrika, rasanya menyenangkan dan luar biasa. Semua orang saya ceritakan tentang perjalanannya, dengan bangganya saya perlihatkan foto-fotonya. Tidak lupa attach foto di face book. He he he
sombong. Tapi, inilah waktunya untuk kembali pada rencana keuangan. Atur waktu untuk bertemu dengan financial planner kita. Atur kembali dana yang telah kita porak poranda kan.
So…. dont’t worry, break the financial plan and have fun!
Finance Should be Practical!
Tejasari
QM Planner