As I’m watching the news, a rush of excitement comes in… On friday, Dow Jones is closing at around 8400. This is bad bad news for all of us. Dow Jones (indeks Saham u/ New York Stock Exchange) awalnya ada di angka 10.000an. Jd turun sudah 20%.
According to CNBC, this is the lowest week in Dow’s history. Dow is 40% lower than it’s peak last year. Sounds pretty bad to me.
Artinya apa u/ kita orang Indonesia?
Biasanya kalau Dow Jones turun, IHSG lebih jeblok lagi. Itulah kenapa Bursa Saham Rusia, Islandia, Rumania dan Indonesia ditutup pada hari Jumat untuk menghindari penurunan yang terlalu tajam. Karena Dow Jones turun lagi hari Jumat, kemungkinan besar hari Senin akan gonjang ganjing lagi.
So… Braise for impact!
First of all, it’s just your money. It’s not your LIFE!
Uang datang dan pergi. Iya memang susah nyarinya. Tapi cuma uang kan? Bisa dicari lagi.
Ini attitude yang perlu kita perhatikan supaya tidak stress karena nilai uang yang sedang kita investasikan di pasar saham sedang rendah2nya. U know what, the worst may yet to come.
Pertanyaan yang banyak menghampiri klien-klien saya :
Should I be worried by now?
Should I bailout now?
Is my money save?
Now now, how many times have I asked you and told you the followings…
TUJUAN LO APA?
Only take the necessary risks!
Jangka waktu pendek? Gak usah aneh2. Nongkrong aja di Tabungan, Deposito, dan Reksadana Pasar Uang.
Jangka waktu panjang? Hajar! Kejar dengan produk agresif seperti Reksadana Campuran dan Reksadana Saham.
Kalau uangnya hilang di pasar saham? Silahkan hitung, pakai tabungan juga gak kekejar kok… Makanya, hajar!
Last but not least… Dana Darurat lo ke mana aja???
This is our current family portfolio, just incase you’re wondering how come I’m so relaxed while the market is going mad.
- 3 Businesses – tidak semuanya menghasilkan : 22.8%
- Property – blm menghasilkan : 27.3%
- Reksadana – sebagian besar dlm saham : 15.2%
- Saham langsung : 6.3%
- Dana Darurat – highly liquid money market funds or soon to invest in moderate income model discretionary fund : 25%
- Emas – LM dan perhiasan : 3%
- Cash – akan dihabiskan bulan ini + liburan akhir bulan : 0.4%
So you see, only a fraction of our money is in equity exposure. I’m aiming to allocate more. Jangan dipikir uang yang sekarang ada bisnis dan properti itu aman. Itu uang nyangkut yang gak bisa dicairin lho!
What am I going to do with my money?
Sekarang gue punya standby cash dari shopping account yg harusnya dihabiskan untuk tas n sepatu atau belanja gak penting di Singapura akhir bulan ini. Uang ini sudah gue alokasikan u/ bela negara… We have to defend our nation by buying our own public companies! :) gak banyak sih, tapi biar dikit yang penting beli terus kan?
Note : gue akan beli saham bluechips menggunakan uang yang memang gak ada tujuannya. Jd kalo harga sahamnya turun lg, so what? Beli lagi aja.
Gue juga berpikir krisis ini gak akan selesai dalam 2 minggu. Jd kemungkinan besar, gue masih perlu beli2 lg saham bluechips, mumpung lagi murah. Dari mana uangnya? Dari sisa gaji tiap bulan yang selama ini gue siapin untuk belanja gak penting. Ini jg artinya gue akan “berhemat”, membatasi makan2 di luar atau ngopi2 karena uang itu harus dipakai bela negara heuheuheu lebay yah
Gue menanti tanggal gajian. Sesuai plan, gue akan belanja reksadana menggunakan 40% dari penghasilan keluarga. Sebagian besar dari belanja reksadana itu masuk ke reksadana saham karena untuk tujuan jangka panjang. Minus? Gue sanggup menelan minus itu karena plan gue jelas buat apa.
Terakhir… Gue bisa mentoleransi kondisi minus-minus drastis ini karena Rencana Keuangan keluarga gue sangat komprehensif. Semua sudah dibuatkan plan, mulai dari berapa yang harus dada di Dana Darurat, berapa yang harus masuk bisnis, properti, surat berharga, dan berapa yang harus lari di reksadana. Note that to achieve such stable financial condition, we work very hard at it. Kondisi ini tidak tercapai dalam 2bulan. Tapi dalam 5 tahun, lengkap dengan keseriusan untuk berubah dan kedisplinan tingkat tinggi.
What are you going to do with your money?
Ligwina Hananto