Beberapa faktor yang mendukung Reksa Dana untuk terus tumbuh di 2007 diantaranya adalah sbb:
- Bank Indonesia masih akan terus menurunkan suku bunga searah dengan laju inflasi yang terkendali dan dijaga di level 6% plus minus 1%. Dengan demikian, tingkat bunga yang saat ini 9.5% masih berpotensi turun sampai dengan sekitar 8%. Penurunan tingkat bunga akan berkorelasi negatif terhadap harga produk pasar modal termasuk obligasi dan saham. Diperkirakan harga obligasi masih akan terus naik dan indeks saham akan mencapai level diatas 2,000 diakhir tahun 2007.
- Likuiditas di pasar uang masih sangat besar karena belum maksimalnya proses pencairan kredit. Dana yang beredar ini akan mencari potensi return yang tinggi dan akan masuk ke pasar modal.
- Nilai tukar rupiah yang tetap terjaga stabil terhadap dolar. Dengan semakin baiknya sentimen dan persepsi asing terhadap kinerja perekonomian dan stabilitas politik dalam negeri, maka Bank Indonesia memiliki ruang untuk menurunkan suku bunga tanpa memberikan pengaruh yang berarti terhadap nilai tukar.
- Sentimen dan persepsi asing terhadap Indonesia yang semakin membaik adalah faktor pendukung dari terus mengalirnya dana asing masuk ke pasar uang dan pasar modal Indonesia. Walau diperkirakan dana asing ini adalah ‘hot money’ yang hanya mengincar return tinggi dan mudah sekali untuk ‘profit taking’ hingga saat dana asing ini keluar akan memberikan dampak negatif, namun keberadaan dana asing ini terbukti telah mendorong kenaikan indeks saham dan harga obligasi.
- Mulai akhir Maret 2007, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hanya akan memberikan jaminan terhadap dana nasabah bank hingga maksimal Rp. 100juta. Dengan demikian, dana diatas Rp. 100 juta tidak akan lagi dijamin dan karenanya investor/nasabah akan cenderung keluar dari bank untuk mencari potensi return yang lebih tinggi sebagai konpensasi risiko yang juga lebih tinggi.
- Semakin tingginya pemahaman investor terhadap produk Reksa Dana. Investor telah belajar banyak mengenai risiko investasi dan semakin mengerti akan adanya fluktuasi return yang setiap saat selalu menyertai dan merupakan karakterisik produk Reksa Dana.
- Semakin berkembangnya bisnis financial planning dan wealth management yang telah membantu memberikan edukasi dan promosi terutama kepada para investor pemula untuk mulai mencoba melakukan investasi di Reksa Dana.
Sepanjang tahun 2006 nilai aktiva bersih (NAB) Reksa Dana tumbuh sekitar Rp. 23 Triliun atau 80% yaitu dari + Rp. 28,5 Triliun menjadi + Rp. 51,4 Triliun. Pada periode yang sama jumlah unit penyertaan juga tumbuh sekitar 71%. Ini menandakan adanya penambahan dana investasi baru yang signifikan. Pertumbuhan ini merupakan sinyal positif dari pulihnya kepercayaan investor terhadap produk Reksa Dana, khususnya sejak peristiwa redemption besar2an di akhir 2005.
Pertumbuhan Reksa Dana tidak lepas dari kreativitas dan inovasi yang diterus dikembangkan oleh para manajer investasi. Adanya produk Reksa Dana Terproteksi (CPF) yang diperkenalkan oleh MI akhir tahun 2005 adalah untuk menjawab ketakutan para investor yang tidak mau kehilangan principal atau modal awal investasinya. Ini terbukti bahwa selama 2006, jenis Reksa Dana yang paling cepat tumbuhnya adalah CPF yaitu sebesar 280%. Di awal tahun 2006, CPF baru ada sekitar Rp. 3 Triliun, di akhir 2007, CPF sudah mencapai Rp. 11,3 Triliun
Perkembangan Reksa Dana sampai dengan 31 Des 2006 adalah sbb:
No. | Komposisi Reksa Dana | NAB in Rp Triliun | in % |
1. | RD PU | 3,79 | 7,37% |
2. | RD PDPT | 19,59 | 38,10% |
3. | RD CAMP | 8,43 | 16,39% |
4. | RD SAHAM | 8,25 | 16,04% |
5. | RD PROTEKSI | 11,33 | 22,03% |
6. | INDEKS | 0,03 | 0,06% |
TOTAL | 51,42 |
Peringkat manajer investasi per 31 Desember 2006, sbb:
No. | Manajer Investasi | NAB Des 2006 | Pangsa Pasar |
1. | PT. Schoders Investment Management Indonesia | 11.578,30 | 22,52% |
2. | PT. Fortis Indonesia | 5.561,53 | 10,82% |
3. | PT. Manulife Aset Management Indonesia | 4.754,49 | 9,25% |
4. | PT. Bahana TCW Investment Management | 3.148,59 | 6,12% |
5. | PT. Mandiri Manajemen Investasi | 3.060,05 | 5,95% |
6. | PT. Sinarmas Sekuritas | 2.477,98 | 4,82% |
7. | PT. Danareksa Investment Management | 2.233,38 | 4,34% |
8. | PT. Panin Sekuritas | 2.175,37 | 4,23% |
9. | PT. Trimegah Sekuritas | 2.023,47 | 3,94% |
10. | PT. NISP Sekuritas | 1.891,65 | 3,68% |
Manajer Investasi Lainnya | 12.515,19 | 24,34% | |
51.420,00 | 100,00% |
Lokasi…lokasi…lokasi itu kata kunci untuk investasi di sektor properti. Waktu…waktu…waktu…adalah salah satu kata kunci untuk investasi di sektor keuangan, khususnya pasar uang dan pasar modal.
Kondisi saat ini adalah waktu (timing) yang tepat untuk berinvestasi di pasar modal khususnya produk obligasi dan saham, termasuk produk turunannya yaitu Reksa Dana. Sesuai karakternya bahwa disaat suku bunga turun seperti saat ini, maka harga obligasi dan saham akan melejit naik. Dengan demikian, saat ini adalah waktunya untuk mengalihkan dana dari deposito dan tabungan ke obligasi dan saham. Bagi investor atau nasabah yang belum berpengalaman atau belum memiliki pengetahuan yang mencukupi untuk melakukan investasi langsung membeli obligasi dan saham, dapat mencoba untuk membeli Reksa Dana. Dengan dukungan manajer investasi yang berpengalaman dan memiliki integritas tinggi, investor pemula dapat mulai belajar melakukan investasi di pasar modal dengan faktor risiko yang lebih minimal dibanding jika melakukan investasi secara langsung.
*Dirangkum dari berbagai sumber oleh QM Research Team(NF @2007)