Sudah berapa lama Anda bekerja di tempat kerja saat ini? Enam bulan, satu tahun, lebih dari dua tahun, atau sudah mencapai lima tahun bahkan lebih? Ada yang berpikir untuk resign? Resign atau mengundurkan diri merupakan hal lumrah yang terjadi dalam dunia bekerja. Adakalanya kita harus pindah tempat bekerja demi kehidupan yang lebih baik.
Biasanya saya pindah tempat bekerja karena habisnya masa kontrak, tetapi saya punya satu pengalaman resign yang cukup membekas. Saya pernah bekerja di salah satu usaha bidang penerbitan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Setelah malang-melintang selama hampir tiga tahun, saya merasakan ketidaknyamanan dengan sistem yang diterapkan oleh pihak manajemen. Atmosfir kerja di kantor tersebut sudah tidak kondusif, ada hal-hal yang tidak transparan, dan saya merasa tidak dapat berkembang di sana. Maka, pada awal tahun 2010 silam dilewati dengan berat hati sampai ketika ada panggilan dari kampus almamater saya; ada tawaran pekerjaan yang sesuai dengan minat yaitu melakukan penelitian! Dengan demikian, saya resign untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih menantang itu.
Terdapat beragam alasan seseorang untuk resign dan bertahan di suatu institusi. Kebetulan saya pernah melakukan tugas akhir untuk mengetahui pengaruh kompensasi, status/pengakuan, dan kesempatan berkembang terhadap tingkat engagement pekerja di suatu institusi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kompensasi menjadi pendorong utama engagement pekerja karena dapat mempengaruhi motivasi bekerja.Oleh karena itulah wajar kalau alasan terbesar bagi pekerja untuk pindah ke institusi lain adalah tawaran paket kompensasi yang lebih baik, tapi di sisi lain pengakuan dan peluang untuk maju juga turut berpengaruh. Ketika faktor-faktor yang mempengaruhi pekerja bertahan di institusinya tersebut dirasa tidak memadai maka resign menjadi sebuah solusi.
Ketika akan resign, apa sih yang harus dipersiapkan? Setidaknya ada tiga hal yaitu persiapan mental, finansial, dan spiritual. Persiapan mental dimulai dari mempersiapkan cara yang tepat termasuk membuat surat pengunduran diri yang baik. Kemukakan alasan yang masuk akal dan berikan umpan balik yang positif bagi institusi. Setelah resign tentu akan ada masa mencari pekerjaan pengganti yang lebih sesuai dengan passion dan harapan Anda. Bersyukurlah kalau memang sudah ada sebelum atau cepat menemukannya setelah resign. Tetapi jika belum, bersiaplah dengan jeda sebelum mendapatkan pekerjaan baru.
Pada masa jeda tentu saja hidup terus berlangsung, kebutuhan hidup sehari-hari pun harus tetap terpenuhi. Bagaimana ini? Kan sudah nggak bergaji lagi? Inilah saatnya Dana Darurat berfungsi! Idealnya Anda memiliki Dana Darurat 12x pengeluaran bulanan apabila sudah berkeluarga dengan anak lebih dari satu. Kebutuhan Dana Darurat 9x pengeluaran bulanan wajib disiapkan oleh Anda yang sudah berkeluarga dengan satu anak, sedangkan yang belum memiliki anak alokasinya cukup 6x pengeluaran bulanan. Tetapi untuk yang masih single, cukup mengalokasikan 4x pengeluaran bulanan saja. Saya sempat mengalami satu masa di mana pos Dana Darurat jebol untuk mencukupi biaya hidup tiga bulan karena jeda proyek pekerjaan. Tak terbayangkan merananya jika pos itu tidak ada. Oleh karena itu, dari segi finansial juga harus siap jika tekad untuk resign sudah bulat.
Ketika akan resign tentu Anda dituntut sudah berstrategi memutar otak dan berusaha keras mendapatkan pekerjaan baru tetapi bila belum juga ada kesempatan bertemu yang cocok, maka Anda pun harus siap dari sisi spiritual. Tetaplah berpikir positif dan berprasangka baik terhadap apa yang Tuhan rencanakan untuk Anda. Pada intinya, keseimbangan dzikir, pikir, dan ikhtiar deh. Tuhan pasti memberi pengganti yang lebih baik. So, jangan takut untuk resign jika hal-hal tersebut sudah Anda persiapkan dengan matang.
Be prepared for the worst, fight for the best!
Wulan | Planner | @pwulandr
artikel terkait bisa dibaca di sini