Bagaikan gludug di siang bolong.
Hari ini tau-tau legendary @ndorokakung bertanya tentang unitlink. Duaaaar… banyak sekali orang yang refer ke gue untuk menjawab pertanyaan bapak satu ini.
Perjuangan lho menjelaskan unitlink di twitter dalam 140 karakter heuheuheu…
Unitlink = asuransi + investasi, dijual melalui perusahaan asuransi.
Keberatan saya atas produk ini adalah sbb : (bukan perusahaan yang menjualnya ya! PRODUKNYA!)
1. Kalau hanya untuk investasi, kenapa gak beli reksadana langsung? Gak perlu lewat asuransi. Kaya beli ban padahal gak punya mbl/motor.
2. Kenapa beli yang gak perlu? Asuransi bisa dibeli terpisah dg premi lbh murah. Asuransi murni premi lebih rendah dan manfaat lebih tinggi.
3. Unit investasi di unitlink returnnya seringkali lebh rendah dr reksadana dg basis aset yang sama
4. Yang perlu asuransi jiwa hanya mrk yg jadi pemberi nafkah keluarga. Jd asuransi unitlink blm tentu perlu
Artikel lain tentang unitlink bisa di klik di sini : Catet : Saya Ligwina Hananto Tidak Beli Unitlink
Terus unitlink buat apa dong? Gak mungkin kan gak ada gunanya sama sekali. Sumpah gue juga lagi nyari kok :) berjuang keras supaya unitlink ini ada gunanya sampe hari ini belum berhasil gue rekomendasikan untuk siapa pun. Tunggu ya nanti kalo klien gue lebih banyak siapa tahu ketemu gunanya unitlink ini apa heuheuheu…
Sampe hari ini sih, baru kayak gini kejadiannya. Contoh kasus laki-laki perokok umur 40 tahun, perlu asuransi penyakit kritis. Nah untuk kasus ini sempat dihitung, khusus untuk kasus seperti ini ada asuransi unitlink (jiwa+penyakit kritis+investasi) yang perhitungan premi + manfaatnya bisa lebih bagus daripada asuransi penyakit kritis + investasi dibuat terpisah. Tapi kliennya gak bersedia beli. Dia lebih suka beli asuransi jiwa saja, investasi di reksadana saja dan untuk penyakit kritisnya dia bikin dana kesehatan pensiun pakai reksadana lagi.
Jadi pilihan ada di tangan siapa? Bukan di tangan Planner! Bukan di tangan agen asuransi!
PILIHAN ADA DI TANGAN KITA SENDIRI!
YOUR MONEY, YOUR LIFE, YOU DECIDE!
Jangan biarkan ‘ketidaktahuan’ jadi senjata untuk orang lain jualan produk yang ternyata kita gak perlu. Lo gak punya mobil atau motor atau sepeda, kenapa ngotot langganan beli ban sih? Atau, lo punya mobil, kenapa ngotot langganan beli ban sepeda? *jedotin kepala ke tembok,
stress berat*
Finance Should be Practical
Ligwina Hananto