Pendapatan Aktif: Mengenal Jenis-Jenisnya dan Bagaimana Memanfaatkannya
Jika kamu memiliki pekerjaan tetap dan mendapatkan gaji darinya, maka kamu telah memperoleh pendapatan aktif atau active income. Pendapatan aktif adalah pendapatan yang diperoleh dari proses bekerja demi uang. Pendapatan ini mencakup pemasukan dalam bentuk upah, gaji, komisi, penghasilan sampingan, dan lain-lain.
Jika membuat anggaran bulanan, maka active income juga datang pada periode yang telah ditetapkan, sehingga lebih memudahkan kamu untuk membuat perencanaan keuangan. Namun, penghasilan aktif yang teratur ternyata juga menyimpan tantangannya tersendiri.
Misalnya, mungkin saja pendapatan tersebut tidak cukup untuk menutupi biaya hidup atau bahkan terlalu sedikit untuk memenuhi gaya hidup. Oleh karena itu, penting sekali memahami jenis-jenis penghasilan aktif, seberapa penting penghasilan tersebut, dan cara memaksimalkan jumlahnya.
Definisi Pendapatan Aktif

Pendapatan aktif adalah gaji yang diperoleh dari tugas atau layanan yang dilakukan sesuai kesepakatan dengan klien atau atasan. Jika kamu bekerja untuk seseorang, instansi, atau perusahaan, maka kamu telah mendapatkan penghasilan aktif.
Bahkan, bekerja untuk diri sendiri alias wiraswasta juga bisa disebut mendapatkan penghasilan aktif. Penerimaan penghasilan ini juga termasuk pekerjaan full time, part fime, freelance, atau kontrak. Ini adalah jenis pendapatan yang paling umum, bahkan kadang jadi satu-satunya, bagi sebagian besar orang.
Jenis-jenis Pendapatan Aktif
Cara paling umum untuk mendapatkan pendapatan aktif adalah melalui pekerjaan. Entah dibayar per jam, per minggu, atau per tahun, bahkan dibayar per projects, itu tetap disebut dengan penghasilan aktif.
Beberapa jenis penghasilan aktif di antaranya sebagai berikut.
1. Karyawan
Menjadi karyawan berarti menjadi individu atau kelompok yang menjalankan usaha yang dibangun oleh orang lain. Jika kamu bekerja sebagai karyawan, maka kamu juga berperan dalam menambah omzet dengan cara menjual produk atau jasa milik orang lain tersebut.
Sebagai imbalannya, kamu mendapatkan gaji dan berbagai benefit lain, yang bisa kamu terima sesuai kesepakatan dan sifat kerjanya. Biasanya gaji ini diterimakan secara teratur, meski periodenya sesuai dengan kesepakatan.
2. Wirausaha
Wirausaha berasal dari kata “wira” yang berarti pahlawan atau berani dan “usaha” yang berarti kegiatan atau bisnis.
Dalam konteks bisnis dan ekonomi, “wirausaha” mengacu pada seseorang yang memulai, mengelola, dan mengembangkan usaha atau bisnis, yang kemudian mengambil laba dari usahanya.
Wirausaha atau entrepreneur memiliki karakteristik khusus seperti inisiatif, kreativitas, inovasi, kemampuan untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang, serta berani menghadapi risiko dalam menjalankan usahanya.
Seorang wirausahawan biasanya dikenal sebagai individu yang menciptakan ide-ide bisnis baru, memanfaatkan peluang pasar, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Pendapatan aktif yang diterimanya bisa berupa dividen, gaji, atau pembagian hasil dari bisnis usahanya.
3. Freelancer
Freelancer atau pekerja lepas merupakan orang yang menekuni suatu jenis penyediaan jasa untuk memperoleh imbalan uang sesuai tarif yang telah disepakati. Beberapa jenis pekerjaan lepas yaitu desainer grafis, programmer, copywriter, konsultan hukum, dan masih banyak lagi.
4. Gig Worker
Gig worker juga termasuk salah satu peluang memperoleh active income. Istilah ini mengacu pada sistem di pasar bebas, yang mana industri pada gig economy bersandar pada sistem kontrak jangka pendek.
Setelah kontraknya selesai, maka gig worker akan berpindah ke tugas lainnya. Perlu diingat bahwa gig worker tidak sebebas freelancer karena yang mempertemukan klien dengan pekerja adalah pihak ketiga. Contoh yang paling dekat dengan kita adalah pengemudi ojek online, e-commerce, dan lainnya.
Mengapa Perlu Memiliki Pendapatan Aktif?

Ada banyak alasan mengapa kamu perlu memiliki penghasilan aktif. Beberapa alasan tersebut bisa disimak di bawah ini.
1. Memenuhi Kebutuhan Dasar
Penghasilan aktif memungkinkan kamu untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar. Sebut saja tempat tinggal, makanan, pakaian, dan lain-lain. Ini termasuk jenis pekerjaan utama yang paling diandalkan selain pendapatan pasif.
2. Membayar Utang
Penghasilan aktif juga berguna untuk melunasi utang. Nah, kamu yang pernah ambil kredit atau cicilan pasti mengalami, ketika pengajuan, akan selalu ada pertanyaan mengenai pekerjaan utamamu. Betul?
Karena memang, penghasilan dari pekerjaan inilah yang nantinya akan diandalkan untuk membayar utang.
3. Menabung dan Berinvestasi
Dengan memiliki pendapatan aktif, kamu berkesempatan untuk menabung dan berinvestasi. Hal ini tentu saja berguna untuk memperoleh kekayaan jangka panjang. Tabungan dan nilai investasi yang memadai bisa digunakan untuk mencukupi kebutuhan hidup, bahkan hingga di masa pensiun.
Strategi Memaksimalkan Pendapatan Aktif

Untuk memaksimalkan pendapatan aktif dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang, kamu dapat menerapkan beberapa strategi berikut.
1. Meningkatkan Pendidikan dan Keterampilan
Jika ingin mendapatkan active income yang lebih maksimal, maka alternatif yang bisa dilakukan adalah investasikan waktu dan materi untuk meningkatkan pendidikan dan keterampilan.
Kamu bisa memperoleh pendidikan dan pelatihan tambahan yang relevan dengan usaha atau karier yang tengah kamu jalankan agar memperoleh peluang penghasilan yang lebih besar.
2. Investasi
Bekerja yang tidak diimbangi dengan investasi akan memperoleh keuntungan yang kurang maksimal. Oleh karena itu, penting sekali mempelajari dunia investasi untuk memperoleh keuntungan jangka panjang. Contoh investasi yaitu melalui properti, saham, obligasi, dan yang lainnya.
3. Buat Anggaran
Pastikan untuk membuat rencana keuangan yang bijak agar bisa menyisihkan tabungan. Alokasikan uang untuk tujuan jangka panjang, seperti pendidikan anak, pensiun dini, atau pembelian properti.
4. Pastikan Work-Life Balance
Memaksimalkan pendapatan memang penting, tetapi jangan lupa untuk membahagiakan diri sendiri. Pekerjaan dan kehidupan pribadi yang seimbang akan memberikan kenikmatan hidup, sehingga tidak mudah stres. Buat rekening khusus, supaya kamu bisa hura-hura tanpa huru-hara.
Pendapatan aktif adalah penghasilan yang berperan penting untuk membangun kehidupan ekonomi yang lebih baik. Dengan melakukan pekerjaan utama secara efektif, maka tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang dapat terpenuhi sesuai target yang telah ditetapkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Selain Jadi Karyawan Kantoran, Ini Dia 3 Jenis Profesi dengan Potensi Karier Cemerlang
Profesi sebagai karyawan kantoran mungkin masih menjadi jalan karier yang dipilih oleh banyak orang saat ini. Meskipun ada keuntungan memiliki pekerjaan tetap seperti stabilitas dan kepastian, tetapi tidak dapat dimungkiri bahwa ada banyak profesi lain yang menawarkan peluang yang sama baiknya, jika tidak lebih baik, dan sering kali memberikan kepuasan yang lebih dalam pekerjaan.
Masa depan kerja tidak lagi berarti menjadi bagian dari mesin korporasi yang besar. Sebaliknya, kita bergerak menuju masyarakat yang lebih berorientasi pada keterampilan. Di sini, kemampuan untuk beradaptasi dan inovasi menjadi lebih penting daripada keamanan pekerjaan jangka panjang. Dalam dunia ini, profesi alternatif bisa menjadi pilihan karier yang menarik dan berpotensi besar.
Pilihan profesi ini bisa sangat beragam, mulai dari berkecimpung dalam dunia seni, menjadi wirausaha, hingga merambah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Semua profesi ini membutuhkan dedikasi, keterampilan, dan passion. Umumnya, memang menawarkan pengembangan diri yang besar, di samping—tentu saja—penghasilan yang sebanding.
Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa profesi yang berpotensi bagus ini selains ebagai karyawan kantoran. Pun akan dibahas mengenai apa yang diperlukan untuk bisa sukses, agar ada gambaran tentang berbagai pilihan karier yang ada di luar pekerjaan menjadi karyawan kantoran.
Profesi dengan Potensi Perkembangan Karier yang Bagus, selain Karyawan Kantoran

1. Pengusaha/wirausaha
Menjadi wirausaha atau pengusaha adalah salah satu pilihan karier yang bisa dikatakan sangat menantang. Mengapa? Karena, menjalankan bisnis milik sendiri itu butuh keberanian, keterampilan, dan dedikasi yang besar. Namun, penghasilannya juga bisa jauh melampaui gaji tetap karyawan kantoran.
Pertama, menjadi wirausaha berarti memiliki kebebasan dan fleksibilitas yang tidak tersedia dalam pekerjaan kantoran. Kita bebas menentukan jadwal kerja sendiri, dan menjual produk yang dibutuhkan orang sekaligus kita suka.
Kedua, wirausaha juga memberikan kesempatan untuk meraih potensi penghasilan yang tidak terbatas. Berbeda dengan karyawan kantoran, yang penghasilannya dibatasi oleh gaji dan bonus. Penghasilan sebagai wirausaha berbanding lurus dengan kesuksesan bisnis yang dikelola. Semua tergantung pada diri kita sendiri, sebagai pemilik dan manajer bisnis.
Ketiga, dengan menjadi pengusaha, kita punya kesempatan untuk mengejar passion kita. Kita bisa membangun bisnis di sekitar apa yang kita cintai dan apa yang kita yakini.
Namun, menjadi wirausaha juga ada tantangannya. Ada risiko kegagalan, dan kita juga mungkin perlu bekerja keras selama beberapa tahun sebelum bisnis mulai menghasilkan keuntungan. Kita juga perlu siap untuk mengatasi berbagai masalah yang mungkin muncul, mulai dari masalah keuangan hingga manajemen sumber daya manusia.
Tapi, bukankah akan selalu ada masalah dan tantangan di setiap hal dalam hidup?

2. Pekerja mandiri/freelancer
Menjadi freelancer atau pekerja mandiri adalah salah satu pilihan karier yang menawarkan kebebasan dan fleksibilitas. Mau menentukan jam kerja sendiri, memilih proyek atau klien yang hendak dikerjakan, dan mau bekerja dari mana saja, semua tergantung pada diri kita sendiri.
Freelancing adalah tentang menjual keterampilan dan jasa langsung kepada klien atau perusahaan, tanpa perantara. Kamu bisa bekerja dalam berbagai bidang, termasuk penulisan, desain, pengembangan web, pemasaran digital, konsultasi, fotografi, dan banyak lagi. Di era digital ini, permintaan untuk pekerjaan freelance semakin meningkat, karena perusahaan mencari cara yang lebih fleksibel dan biaya efektif untuk mendapatkan pekerjaan yang dilakukan.
Dengan menjadi freelancer, ada kesempatan untuk membangun portofolio yang kuat, dan kemampuan untuk menetapkan tarif. Bagi banyak orang, kebebasan dan otonomi ini adalah salah satu aspek paling menarik dari pekerjaan freelance, yang tidak bisa didapatkan dari menjadi karyawan kantoran.
Dan, tentu saja, ada tantangan tersendiri jika ingin menjadi freelancer. Stabilitas pendapatan bisa menjadi masalah pertama, karena pekerjaan mungkin datang dan pergi. Kita juga harus mengurus semua aspek bisnis kita sendiri, termasuk pencarian klien, penagihan, dan administrasi. Beban pajak juga bisa menjadi tantangan, karena harus mengurus semua kewajiban pajak sendiri. Juga asuransi kesehatan, tabungan pensiun, KPR, dan sebagainya; semua harus disiapkan sendiri.

3. Pekerja kreatif
Menjadi pekerja kreatif adalah karier yang memberi peluang lebih banyak ruang untuk berekspresi, mengejar passion, dan memberi banyak nilai tambah melalui karya yang kita buat.
Pekerjaan kreatif mencakup banyak sekali bidang lo! Mulai dari seni visual, musik, penulisan, desain, fotografi, film, dan banyak lagi. Pekerja kreatif sering kali bekerja sebagai freelancer atau wiraswasta, tetapi juga dapat bekerja di studio, agensi, atau organisasi.
Salah satu aspek yang paling menarik dari pekerjaan kreatif adalah kebebasan untuk menciptakan dan mengeksplorasi ide-ide kita sendiri. Kita memiliki kendali atas apa yang kita buat, dan kita dapat mengekspresikan diri dan visi melalui karya kita. Hal ini bisa menjadi sangat memuaskan secara pribadi, dan bisa memberi kita kesempatan untuk bisa mencapai lebih banyak tujuan.
Pekerjaan kreatif juga bisa sangat bervariasi dan menantang. Setiap proyek atau tugas baru memerlukan solusi kreatif, dan kita pun jadi harus terus-menerus belajar dan berkembang untuk tetap relevan dan kompetitif. Ini bisa membuat pekerjaan ini tetap menarik dan menantang. Tinggal kita sendiri saja sih, bisa cukup lincar beradaptasi dengan banyak hal baru atau enggak.
Nah, itu juga yang jadi tantangan tersendiri sebagai pekerja kreatif, yang akan lebih banyak dihadapi dibandingkan menjadi karyawan kantoran biasa. Belum lagi soal penghasilan yang enggak stabil. Selain itu, pekerjaan kreatif sering kali memerlukan lebih banyak waktu dan energi, dan bisa menuntut kerja keras secara fisik dan mental.
So, mau jadi karyawan kantoran atau profesi alternatif seperti yang disebutkan di atas? Semua kembali pada tujuan dan kebutuhan masing-masing. Masalah penghasilan, tentunya bisa diatur, apalagi kalau kamu punya keterampilan pengelolaan keuangan yang baik. Dengan rencana keuangan yang komprehensif, meskipun penghasilan tak stabil, kamu tetap bisa punya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, bahkan sampai dana pensiun yang memadai.
Kalau yang karyawan kantoran bisa panggil QM Financial untuk financial training, kamu bisa ikut kelas-kelas FCOS sesuai kebutuhanmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Memahami 3 Masalah Pajak yang Sering Terjadi agar Terhindar dari Konflik dengan Otoritas Pajak
Masalah pajak seakan menjadi momok belakangan ini ya kan? Tapi, kalau dipikir-pikir, masalah pajak yang sering terjadi itu juga cuma 3: salah hitung, nggak paham aturan pajak, dan nggak melaporkan sumber penghasilan.
Masalah pajak yang sering terjadi dapat menimbulkan konsekuensi yang merugikan bagi wajib pajak, baik dalam bentuk sanksi dan denda, maupun dampak yang lebih besar terhadap reputasi. Seiring dengan kompleksitas aturan pajak yang semakin tinggi dan tuntutan pemerintah untuk memenuhi target penerimaan pajak, kesalahan dalam penghitungan pajak dan pelaporan pajak tak sengaja dilakukan hingga menjadi masalah pajak yang semakin sering terjadi.
So, memang penting bagi kita, sebagai wajib pajak, untuk memahami kesalahan-kesalahan apa saja yang dapat dihindari dan cara mengatasinya. So, kali ini kita akan membahas tentang cara menghindari masalah pajak yang sering terjadi tersebut, dan memahami kesalahan yang dapat dihindari.
Dengan memahami masalah pajak yang sering terjadi dan cara mengatasinya, maka kita dapat memastikan bahwa kita bisa memenuhi semua kewajiban pajak dengan benar dan menghindari sanksi dan denda dari otoritas pajak. Ngeri banget lo, soalnya!
So yuk, kita belajar keuangan tentang pajak untuk artikel kali ini.
3 Masalah Pajak yang Sering Terjadi

Kesalahan Penghitungan Pajak
Kesalahan dalam menghitung pajak adalah masalah yang sering terjadi di antara wajib pajak. Beberapa masalah pajak yang sering terjadi dalam penghitungan pajak ini terjadi meliputi:
Kesalahan dalam mengklasifikasikan sumber penghasilan
Salah mengklasifikasikan sumber penghasilan dapat mengakibatkan masalah pajak yang sering terjadi, yakni kesalahan dalam perhitungan jumlah pajak yang harus dibayar.
Sebagai contoh, jika penghasilan dari pekerjaan lepas dikenakan pajak lebih tinggi dibandingkan penghasilan dari pekerjaan tetap, tetapi wajib pajak mengklasifikasikan penghasilan lepas sebagai penghasilan tetap, maka jumlah pajak yang harus dibayar akan jadi salah.
Mengabaikan potongan pajak yang seharusnya
Pajak memiliki berbagai potongan pajak yang dapat mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak. Beberapa potongan pajak yang sering dilupakan oleh wajib pajak meliputi potongan pajak atas biaya pendidikan, biaya kesehatan, dan sumbangan amal.
Jika wajib pajak tidak menggunakan potongan pajak ini, maka jumlah pajak yang harus dibayar akan menjadi lebih tinggi dari seharusnya.
Salah menghitung jumlah pajak yang harus dibayar
Salah menghitung jumlah pajak yang harus dibayar dapat mengakibatkan wajib pajak membayar pajak lebih atau kurang dari seharusnya. Misalnya, salah menghitung tarif pajak atau salah menghitung pengurangan pajak dapat menghasilkan jumlah pajak yang tidak akurat.
Untuk menghindari masalah pajak yang sering terjadi seperti ini, kamu harus memahami dengan benar aturan pajak dan tarif pajak yang berlaku. Selain itu, kamu juga harus memastikan bahwa penghasilanmu dilaporkan dengan benar, termasuk penggunaan potongan pajak yang seharusnya.
Periksa kembali pengajuan pajakmu sebelum mengirimkannya ke otoritas pajak. Hal ini akan membantumu memastikan bahwa penghitungan pajak yang sudah kamu lakukan adalah benar dan bahwa semua informasi yang diperlukan telah dilampirkan.
Ketidaktahuan akan Aturan Pajak

Ketidaktahuan aturan pajak juga menjadi masalah pajak yang sering terjadi. Beberapa aturan pajak yang sering dilupakan oleh wajib pajak meliputi:
Aturan pajak bagi pekerja lepas
Pekerja lepas atau freelancer sering kali tidak memahami aturan pajak yang berlaku bagi mereka. Sebagai contoh, mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka harus membayar pajak sendiri dan tidak ada yang memotong pajak mereka, nggak kayak karyawan perusahaan yang biasanya punya divisi accounting atau finance yang bisa membantu.
Akibatnya, mereka sering kali tidak membayar pajak secara tepat waktu atau membayar pajak kurang dari seharusnya.
Pajak atas keuntungan investasi
Wajib pajak sering kali tidak menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh dari investasi seperti saham, obligasi, atau properti harus dikenakan pajak. Akibatnya, mereka sering kali tidak melaporkan keuntungan ini dengan benar atau tidak membayar pajak yang seharusnya.
Pajak atas hibah dan warisan
Wajib pajak juga kadang tidak menyadari bahwa hibah dan warisan di atas batas tertentu harus dikenakan pajak. Akibatnya, mereka seringkali tidak membayar pajak yang seharusnya dan dapat terkena sanksi dari otoritas pajak.
Untuk menghindari ketidaktahuan aturan pajak ini, kamu harus mempelajari aturan pajak yang berlaku, dan memastikan bahwa kamu memahami dengan benar aturan-aturan tersebut.
Jika memang perlu, kamu bisa juga mencari bantuan dari konsultan pajak yang terlatih dan berpengalaman untuk memastikan bahwa kamu memenuhi semua kewajiban pajak dengan benar dan tepat waktu.
Selain itu, kamu pun harus selalu memeriksa peraturan pajak baru dan perubahan yang terjadi untuk memastikan bahwa kamu enggak kehilangan informasi penting kalau ada update.
Tidak melaporkan penghasilan

Tidak melaporkan sumber penghasilan adalah masalah serius dalam perpajakan yang dapat menyebabkan konsekuensi yang signifikan bagi wajib pajak. Beberapa contoh sumber penghasilan yang sering kali tidak dilaporkan dengan benar oleh wajib pajak misalnya:
Penghasilan dari pekerjaan lepas
Pekerja lepas atau freelancer, atau bisa juga mereka yang punya side hustle, sering kali nggak melaporkan semua penghasilan yang diperoleh.
Ini dapat terjadi karena mereka nggak menyadari bahwa penghasilan jenis ini harus dilaporkan, atau ya bisa juga karena mereka berusaha menghindari pajak. Namun, tidak melaporkan penghasilan dari pekerjaan lepas dapat mengakibatkan wajib pajak dikenakan sanksi dan denda oleh otoritas pajak.
Penghasilan dari investasi
Penghasilan dari investasi seperti saham, obligasi, dan properti juga sering kali nggak dilaporkan dengan benar oleh wajib pajak.
Hal ini dapat terjadi karena wajib pajak tidak menyadari bahwa penghasilan ini harus dilaporkan atau karena mereka menganggap bahwa pajak atas penghasilan dari investasi enggak signifikan. Namun, tidak melaporkan penghasilan dari investasi dapat mengakibatkan wajib pajak dikenakan sanksi dan denda oleh otoritas pajak.
Penghasilan dari bisnis
Wajib pajak yang memiliki bisnis juga banyak yang enggak melaporkan semua penghasilan yang diperoleh. Ya penyebabnya kurang lebih seperti penghasilan dari pekerjaan lepas di atas sih, yaitu merasa bahwa penghasilan ini belum seberapa sehingga enggak perlu dilaporkan.
Untuk menghindari masalah pajak yang sering terjadi ini, kamu harus memastikan bahwa kamu melaporkan semua sumber penghasilan yang kamu peroleh, termasuk penghasilan dari pekerjaan lepas, investasi, dan bisnis. Perlu kamu tahu, bahwa penghasilan yang dilaporkan dalam SPT Tahunan itu adalah keseluruhan hal yang membuatmu menerima penghasilan dalam satu tahun. So, kalau kamu adalah seorang employee by day freelancer by night, ya kamu harus menjumlahkan keseluruhan penghasilan yang kamu terima dari menjadi karyawan dan pekerja lepas tersebut.
Dengan menghindari kesalahan dalam penghitungan pajak dan pelaporan pajak, kamu dapat menghindari sanksi dan denda dari otoritas pajak dan menjaga kepatuhan perpajakanmu. Semoga artikel ini memberikan informasi yang bermanfaat dan membantumu dalam menghindari masalah pajak yang sering terjadi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Mengatur Keuangan untuk Kamu yang Berpendapatan Tidak Tetap
Ingat dengan drama Korea Hometown Cha Cha Cha? Di situ ada kisah Du Sik, si pekerja serabutan yang menawan. Pekerjaannya serabutan. Apa saja dikerjakannnya, secara fleksibel, tak terikat kontrak. Karena itu, pastinya pendapatan Du Sik juga tak menentu. Tapi, bisa-bisa saja dipakai buat biaya hidup. Du Sik pasti sudah belajar mengatur keuangan dengan baik, karena dia kan dulunya … Ups, spoiler.
Yes, enggak cuma ada pekerja atau karyawan yang ngantor teratur, karier berjenjang jelas, punya bos, punya coworkers, pergi pagi pulang malam, dan dengan gaji yang rutin ada setiap bulan, ternyata masih ada pekerja seperti Du Sik. Mereka memilih bekerja tanpa ikatan. Pekerja lepas, begitu sebutannya. Freelancer, begitu istilah kerennya.
Biasanya orang-orang yang memilih jalur profesi sebagai freelancer mempertimbangkan soal fleksibilitas waktu dan tempat untuk bekerja. WFA, begitu katanya. Work from anywhere. Bisa dikerjakan kapan saja, di mana saja, dengan cara apa saja, asalkan bisa setor sesuai target yang sudah disepakati dengan klien masing-masing
However, fleksibilitas waktu dan tempat ini ada trade off-nya. Yaitu penghasilan yang “fleksibel” juga. Fleksibel artinya di sini enggak tetap. Enggak kayak orang-orang yang kerja kantoran, mereka secara rutin menerima gaji Rp5 juta, Rp20 juta, Rp250 juta, … Rp1 miliar. Pekerja lepas tidak seperti itu. Penghasilan pekerja lepas tidak tentu; bulan ini dapat Rp30 juta, bulan depan Rp3 juta. Bulan depannya lagi Rp10 juta, bulan berikutnya zonk karena nggak ada klien yang jatuh tempo pembayaran.
Sebenarnya, hal ini adalah hal yang lumrah terjadi di dunia kreatif. Tapi, kadang ya bikin kaget juga, terutama buat para pemula. Tenang, yang harus dilakukan sekarang adalah mencari tahu cara belajar mengatur keuangan dengan baik.

Belajar Mengatur Keuangan untuk yang Berpendapatan Tidak Tetap
Belajar mengatur keuangan sebenarnya tak terbatas bagi orang-orang tertentu. Namun, belajar keuangan itu penting terlebih bagi mereka yang sekarang dalam usia produktif, sudah bisa memiliki penghasilan, maka belajar mengatur keuangan hukumnya wajib.
Namun ya harus diakui, bahwa belajar mengatur keuangan itu bukanlah hal yang mudah. Apalagi kalau pendapatan kita enggak tetap. Seperti yang dimiliki oleh para pekerja lepas alias freelance. Tapi sebenarnya, yang punya pendapatan tidak tetap itu enggak hanya pekerja lepas saja lo! Ada profesi lain yang juga berpendapatan tidak tetap dan harus belajar mengatur keuangan dengan baik. Biasanya ini dialami oleh profesi yang upahnya dihitung berdasarkan hasil yang disetorkan.
Lalu, bagaimana cara belajar mengatur keuangan yang baik untuk pendapatan yang tidak tetap ini? Yuk, ikuti langkah-langkah berikut.
Buat anggaran yang tetap
Pendapatan boleh saja tidak tetap, tetapi anggaran keuangan bisa dibuat tetap. Lha, caranya terus gimana untuk membuat anggaran ini? Kan pendapatan enggak tetap?
Tenang. Ada caranya, yaitu dengan berpatokan pada pengeluaran. Buatlah catatan pengeluaran yang cukup mendetail setiap hari yang kemudian direkap setiap bulan. Dengan demikian, kamu bisa melihat rata-rata pengeluaranmu setiap bulannya.
Ingat, karena pendapatan yang tidak tetap, maka setiap pengeluaran kan harus dilakukan dengan cermat. Pisahkan mana yang merupakan kebutuhan, dari keinginan. Buat pengeluaran seminimal mungkin, atau seefisien mungkin. Ini penting, karena pengeluaran tersebut akan dihitung menjadi pengeluaran rata-rata. Jangan sampai nih, pengeluaran rata-ratanya justru besar banget dan tidak efisien, karena ke depannya pasti akan menyulitkanmu.
Jika pada rekapnya kamu sudah bisa menemukan rata-rata pengeluaran, maka jadikanlah ini sebagai patokan untuk membuat anggaran di bulan berikutnya. Dengan begini juga, kamu bisa tahu berapa minimal pendapatan yang harus kita dapatkan setiap bulan agar tetap survive.

Dana darurat adalah wajib
Kalau pekerja kantoran, adanya gaji yang teratur dan rutin setiap bulan akan memudahkan mereka untuk mengatur keuangan. Namun, buat pekerja yang berpendapatan tidak tetap, bisa jadi harus ekstra dalam belajar mengatur keuangan. So, dana darurat adalah wajib.
Yes, dana darurat adalah tujuan keuangan utama dan pertama yang harus dimiliki dulu kalau kamu berpendapatan tidak tetap. Dan, jumlah idealnya bisa jadi lebih besar daripada para pekerja kantoran, karena pendapatanmu yang naik turun setiap bulan. Dengan demikian, kalau—semoga tidak—penghasilan sempat terhenti, kamu bisa menggunakannya dulu untuk menyambung napas.
Kalau sempat ada lebihnya pada penghasilan di bulan tertentu, jangan anggap sebagai uang nganggur. Anggaplah itu menjadi peluangmu untuk mengumpulkan dana darurat lebih cepat atau lebih besar. Buat kamu yang masih single, milikilah dana daruratt 4 – 6 kali penghasilan rata-ratamu setiap bulan. Kumpulkan per tahap, agar terasa lebih ringan.
Lengkapi asuransi
Kalau pekerja kantoran, biasanya mereka secara otomatis mendapatkan jaminan kesehatan. Minimal secara otomatis diikutkan di BPJS Kesehatan. Buat pekerja dengan pendapatan tidak tetap, asuransi kesehatan harus diupayakan sendiri. Kamu bisa mengambil BPJS Kesehatan secara mandiri.
Perlu tambahan asuransi kesehatan swasta enggak? Nah, itu kembali lagi pada kemampuanmu. Prinsipnya, jangan sampai justru menambah beban keuangan. Jadi, sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan.
Bagaimana dengan asuransi jiwa? Jika kamu adalah tulang punggung keluarga, asuransi jiwa is a must. Tetapi teteup ya, harus disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan. Seenggaknya ya, premi dan uang pertanggungan minimal ya enggak apa-apa deh, daripada enggak ada sama sekali.
Jangan lupa juga untuk memberikan asuransi kesehatan bagi anggota keluarga atau siapa pun yang menjadi tanggunganmu, agar beban finansialmu juga lebih ringan.
Belanja bijak
Karena berpendapatan tidak tetap, kamu bisa mulai belajar mengatur keuangan dengan mulai bijak dalam berbelanja. Pastikan semua barang yang kamu beli adalah memang yang menjadi kebutuhan.
Namun, bukan berarti lantas kamu enggak boleh memberi reward pada diri sendiri. Boleh banget dong, kan kamu sudah bekerja keras sedemikian rupa untuk mencukupi kebutuhan. Tapi buat pos khusus untuk keperluan ini, dan tentukan alokasinya. Kamu boleh menghabiskan pos ini untuk semua kebutuhan reward, dan kalau habis, tunggu sampai jatahnya di-topup lagi.
Jangan belanja di luar kemampuan. Terutama, hindari utang konsumtif.

Semangat mencari proyekan!
Bekerja secara lepas harus rajin memperluas peluang sendiri untuk mendapatkan proyekan. Setiap proyekan akan menawarkan peluang yang berbeda. Pertimbangkan dengan baik, proyek mana yang akan dikerjakan, tidak hanya berarti nominal saja.
Seperti halnya Du Sik yang punya banyak keterampilan, kamu juga perlu upgrade diri secara periodik. Tambah pengetahuan, tambah skill, sehingga memperluas peluang untuk menjadi pekerja lepas yang “mahal”. Selain itu, jangan berhenti untuk networking, karena ini juga bisa mendatangkan peluang lainnya.
Memang, belajar mengatur keuangan bagi pekerja yang berpendapatan tidak tetap ini enggak semata-mata mengatur cash flow. Tetapi, juga berkaitan dengan banyak hal.
Semangat ya! Meski berpendapatan tidak tetap, kamu pasti bisa mengaturnya dengan baik, sehingga nantinya juga berpeluang untuk mencapai semua tujuan keuanganmu—termasuk pensiun sejahtera.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Instrumen Investasi Jangka Pendek Paling Cocok untuk yang Berpenghasilan Tak Tetap atau Tak Terlalu Besar
Ingin coba investasi, tapi masih takut untuk ambil jangka waktu panjang? Mungkin karena memang kondisi yang berbeda, atau karena memang investasi jangka panjang itu selalu merupakan instrumen risiko tinggi. Tenang, berbagai instrumen investasi jangka pendek juga bisa jadi pilihan tepat untukmu kok; bisa memberimu keuntungan juga asalkan kamu mengenali cara kerjanya.
Ada banyak jenis instrumen investasi jangka pendek yang bisa digunakan bagi investor pemula. Jenis investasi untuk waktu yang singkat ini juga mudah dipenuhi dengan gaji karyawan maupun penghasilan freelancer yang tidak terlalu besar. Selain itu, investasi ini juga relatif sangat minim risiko kerugian dan mudah dipelajari, dibandingkan dengan jenis investasi jangka panjang.
Namun, meski bisa dibilang rendah risiko, kamu harus memahami setiap jenis investasi jangka pendek dan tip jitu supaya kamu mendapatkan keuntungan maksimal. Yuk, simak lebih lanjut terkait investasi jenis ini.

Apa itu Investasi Jangka Pendek?
Investasi ini dilakukan untuk membantu kita mencapai tujuan jangka pendek, biasanya di bawah 5 tahun. Karena horizon waktunya yang singkat, maka kamu sebaiknya memang menghindari instrumen berisiko tinggi.
Pasalnya, instrumen risiko tinggi biasanya cukup sensitif terhadap kondisi pasar. Hal ini akan menimbulkan risiko pasar terhadap dana investasimu. Sedangkan, kamu butuh dana yang akan digunakan maksimal 5 tahun lagi. Jangan sampai, saat kamu butuh, nilainya justru sedang anjlok.
Saham, misalnya. Tak ada yang bisa menjamin ke mana arah pergerakannya jika kurang dari 5 tahun. Namun, saham secara historis akan bertumbuh dalam jangka waktu panjang.
Karena risiko dari investasi jangka pendek tidak bisa terlalu besar, maka imbalnya pun akan sepadan juga.
Jadi, investasi jangka pendek adalah jenis investasi yang memungkinkan investor menanamkan sejumlah dana untuk dikelola dalam waktu singkat demi mendapatkan keuntungan yang mudah dicairkan.
Umumnya, investor menggunakan investasi ini untuk pengalaman berinvestasi atau berbagai tujuan jangka pendek, misalnya liburan, ganti laptop, ganti handphone versi terbaru, dan sebagainya.
Lalu, instrumen apa saja yang cocok dimanfaatkan sebagai investasi jangka pendek, terutama bagi karyawan atau freelancer dengan penghasilan tak terlalu besar? Ini dia.

5 Instrumen Investasi Jangka Pendek yang Bisa Dimanfaatkan Freelancer atau Karyawan yang Berpenghasilan Tak Terlalu Besar
Investasi jangka pendek punya banyak instrumen atau jenis yang bisa kamu pilih sesuai dengan tujuan investasi kamu.
1. Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah yang memungkinkan dana atau modal investor dikelola oleh manajer investasi untuk memperoleh keuntungan. Investor nantinya membeli sejumlah unit reksa dana, yang kemudian dialokasikan ke berbagai produk pasar uang, obligasi, atau saham.
Jenis reksa dana yang cocok untuk investasi jangka pendek adalah reksa dana pasar uang, atau bisa juga reksa dana pendapatan tetap. Keduanya memiliki sifat likuid dan praktis, dengan alokasi portofolio instrumen dengan periode kurang lebih satu tahun dengan tingkat risiko yang rendah.
2. Deposito
Deposito ini merupakan salah satu produk investasi jangka pendek dari perbankan yang dapat membantu nasabah menyimpan dana untuk jangka waktu tertentu sesuai ketentuan. Instrumen ini bisa dicairkan berdasarkan dengan waktu sudah disepakati sebelumnya oleh nasabah dan pihak bank.
Periode waktu deposito baik itu penyetoran maupun penarikan dapat dilakukan pada 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 2 tahun. Soal keamanan, deposito merupakan salah satu instrumen yang terjamin karena diawasi oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Meski demikian, tetap saja ada sedikit risiko yang juga harus dipahami, karena simpanan yang dijamin hanya sampai Rp2 miliar. Suku bunga dari deposito sendiri relatif lebih tinggi daripada tabungan biasa.

3. Obligasi Negara
Obligasi negara, atau surat utang negara, merupakan salah satu produk investasi jangka pendek yang dikeluarkan pemerintah dengan waktu jatuh tempo biasanya hingga 3 tahun.
Bagi investor pemula, instrumen ini sangat diminati, selain karena tingkat risiko yang relatif sangat rendah dan terjamin pemerintah, suku bunganya pun biasanya juga lebih tinggi daripada bunga deposito Bank Indonesia.
4. P2P Lending
Fintech Peer to Peer (P2) Lending menjadi salah satu wadah pengembangan dana yang cukup populer belakangan. Fintech ini akan mempertemukan kamu sebagai pemodal dengan pihak yang membutuhkan modal untuk keperluan usaha seperti UMKM.
Selain keuntungan yang bisa kamu dapatkan, kamu juga bisa ikut berkontribusi memajukan UMKM lokal lho. Bunga yang ditawarkan pun cukup besar daripada instrumen lainnya. Biasanya ada di kisaran 10-18% per tahun.
Nah, kalau kamu memang tertarik untuk memanfaatkan P2P Lending sebagai instrumen investasi jangka pendek, maka yang paling utama harus diperhatikan adalah memastikan platformnya sudah legal dan terdaftar di OJK. Jangan sampai kamu terjebak P2P Lending abal-abal. So, cek ke website OJK ya, untuk bisa melihat platform mana saja yang sudah terdaftar.

5. Saham
Di jenis investasi jangka pendek maupun panjang, saham jadi produk investasi yang sangat populer dan diminati investor. Saham sendiri merupakan surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan suatu aset di perusahaan.
Meski lebih dikenal di lingkup investasi jangka panjang, saham juga menyediakan peluang untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu pendek. Hanya saja, strateginya memang berbeda, yaitu dengan sistem trading.
Karena strateginya berbeda dan juga kamu harus berhadapan dengan risiko yang juga relatif tinggi, untuk trading, kamu perlu belajar lebih mendalam lagi. Pasalnya, bagian terpenting dalam menggunakan trading saham ini, kamu memang perlu keahlian dan strategi teknikal yang mumpuni agar bisa mendapatkan keuntungan.
Untuk ahli dalam trading harus paham apa saja? Nah, setidaknya kamu harus tahu mekanisme trading, termasuk analisis perkembangan saham perusahaan, dan belajar membaca berbagai chart yang bisa membantumu untuk menentukan waktu tepat membeli dan menjual saham tersebut demu keuntungan optimal.
Nah, kira-kira kamu ambil instrumen investasi jangka pendek yang mana? Perhatikan setiap instrumen dengan baik, sesuaikan dengan kemampuan keuangan kamu dan jangan lupa untuk diversifikasi investasi agar minim risiko.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Financial Dialogue 04: Ketika Freelancer dan Pemilik Bisnis Harus Beradaptasi Selama Pandemi
Pandemi telah mengubah semua aspek hidup kita–siapa pun kita, apa pun pekerjaan kita, memaksa kita untuk segera melakukan adaptasi utamanya di sisi finansial. Banyak orang harus rela berkurang penghasilannya, karena efisiensi di perusahaan tempat mereka bekerja. Lalu apa kabar para freelancer di masa pandemi seperti ini? Ini dia yang menjadi inti dari diskusi dalam Financial Dialogue 4: Adaptasi Finansial di Masa Pandemi.
Menghadirkan para pelaku bisnis dan freelancer yang terdampak langsung oleh pandemi, namun pada dasarnya obrolan bisa sangat related untuk setiap jenis profesi yang dijalankan oleh semua orang.
Kita simak yuk, apa saja poin penting yang didiskusikan oleh Nyonya Rumah, Moderator, dan tentunya para Panelis yang luar biasa.
Financial Dialogue vol. 04: Setiap Orang Harus Siap Beradaptasi di Masa Pandemi

Dibuka oleh Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial selaku Nyonya Rumah dalam Financial Dialogue vol. 03, ini yang menggarisbawahi fenomena bahwa selama pandemi, ternyata banyak orang terbukti belum dapat melindungi pemasukan masing-masing. Tip dan trik untuk bisa survive di masa pandemi memang seputar membangun dana darurat dan menyesuaikan budgeting–yang memang sama sekali tidak salah, tetapi ternyata enggak hanya itu saja. Terkadang kita lupa untuk menjaga penghasilan kita lantaran terlalu sibuk menyiapkan berbagai dana untuk tujuan keuangan kita.
Karena itu, buat yang sekarang masih bisa, segera amankan pintu penghasilan. Ada banyak cara untuk melakukannya, salah satunya dengan side hustling. Meski demikian, kita juga harus bijak, jangan sampai side hustling ikut memengaruhi produktivitas kinerja kita pada mata pencaharian utama.
Panelis 1: Hanifa Ambadar

Sebagai salah satu pelaku bisnis di beauty product industry, Hanifa merasakan bahwa dampak yang dirasakan akibat pandemi sangat bervariasi. Ada yang memang terdampak secara dahsyat, tetapi ternyata ada yang merasakan dampak ini hanya kecil saja. Hal ini disebabkan oleh sangat bervariasinya produk dan jasa yang ada dalam beauty industry itu sendiri.
Untuk Female Daily Network sendiri, Hanifa melakukan beberapa pivoting agar tetap survive melalui pandemi ini. Salah satunya adalah konversi event-event ke ranah online.
Hanifa juga menemukan fakta, bahwa ternyata selama pandemi berlangsung dan orang-orang bekerja dari rumah (WFH) ternyata masalah kulit tetap saja ada, hanya berganti bentuk. Misalnya, karena hanya di rumah, orang jadi lebih malas untuk skincare-an. Akibatnya muncul deh masalah kulit. Hal ini bisa jadi sebuah permintaan pasar baru terbentuk kembali, dan bisa dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis beauty products.
Menurut Hanifa, kunci bisnis menghadapi pandemi yang terpenting adalah having a value and being transparent. Di saat memiliki value dalam berbisnis, kamu akan tahu bagaimana caranya pivoting dengan tetap membawa value bisnis. Being transparent penting agar karyawan memiliki sense of urgency dan mengelola ekspektasi masing-masing.
Panelis 2: Jenny Jusuf

Sejak memutuskan untuk menjadi seorang freelancer, sebenarnya Jenny Jusuf sudah siap akan kondisi ups and downs-nya. Memang demikianlah kondisi seorang pekerja lepas dengan penghasilan yang tidak tetap. Kadang sebulan ada, kadang sebulan nggak ada. Kadang banyak pemasukan bisa didapat, kadang juga “cuma” recehan.
So, menurut Jenny, pandemi kali ini hanya seperti ujian besar dari situasi-situasi yang sudah sering dihadapi oleh freelancer sebelumnya. Tentu saja tetap harus ada penyesuaian agar tetap punya daya survive panjang.
Jenny sendiri sekarang memanfaatkan waktu untuk memperbanyak ilmu self development, karena menurutnya adalah penting bagi kita untuk menjaga kesehatan mental dan fisik selama pandemi berlangsung. Ia sendiri mempergunakan kemampuannya untuk menulis dan storytelling, sementara industri film sedang lumpuh, untuk membuat konten-konten media sosial.
Panelis 3: Moh. Arif Rahman

Arif mengelola bisnis travelingnya, Whatravel Indonesia, dengan omzet miliaran rupiah sebelum pandemi. Begitu COVID-19 menyebar, Arif harus pivoting agar bisnis tetap survive dan berjalan, meski harus menyesuaikan segala sesuatunya.
Arif memiliki ide bisnis yang sangat unik sementara ia tidak bisa lagi membuka open trip ke luar negeri, yaitu menyelenggarakan webinar-webinar dan virtual-virtual tour yang ternyata diminati oleh banyak orang.
Menurut Arif, business is about trial and error. Kita sudah tahu apa kebutuhan konsumen, tetapi kadang terlalu takut untuk mencoba. Jangan takut untuk berinovasi dan beradaptasi karena pasti ada jalan untuk yang mau berusaha.
Siap, Mas Arif!

Luar biasa banget insight yang bisa didapatkan dalam Financial Dialogue vol. 04 ini.
Salah satunya, ternyata kita enggak sendirian saja loh yang terimbas oleh kondisi pandemi ini. Ternyata ada loh yang kena imbas begitu besar, tetapi karena ia mau berusaha dan mau mengenali kebutuhan orang lain, malah menjadi ide bisnis segar yang belum banyak dirambah oleh pesaing.
Bikin semangat kembali menyala, dan mendorong diri sendiri untuk bisa kreatif juga kan?
Terima kasih pada panelis yang luar biasa, nyonya rumah yang ramah, moderator yang cerdas, dan tentunya kamu, Teman Dialog yang sudah bergabung di Financial Dialogue Vol. 04.
Sampai ketemu di Financial Dialogue Vol. 05, 28 November 2020 dengan tema yang berbeda! Follow akun Instagram QM Financial agar kamu tak ketinggalan update-nya ya!
Atur Penghasilan Freelancer Selama Krisis Pandemi COVID-19
Sejumlah proyek batal mengakibatkan penghasilan freelancer terkena imbas selama pandemi COVID-19. Para pekerja lepas rugi puluhan hingga ratusan juta karenanya.
Survei yang pernah dilakukan di Inggris juga memberikan fakta, sebanyak 46% pekerja lepas di negaranya Prince William itu sudah kehilangan pekerjaan selama krisis ini berlangsung sejak awal tahun. Dalam survei ini, 83% responden adalah pekerja film, televisi, live tour, teater, dan galeri seni.
Dengan diprediksinya pelarangan untuk berkumpul dalam event pertunjukan dan seni sampai batas waktu yang belum pasti ini, tak bisa dibayangkan juga seberapa panjang harus bertahan hidup tanpa penghasilan freelancer mereka.
Bagaimana di Indonesia? Sepertinya tak jauh berbeda. Pemerintah memang sudah menyiapkan beberapa jaring pengaman sosial agar masyarakat bisa terbantu. Tetapi, sejauh ini, bantuan baru menyasar pada mereka yang bekerja di sektor informal dan para buruh yang terkena PHK. Para pekerja lepas, yang bahkan sering harus bekerja tanpa kontrak, masih belum termasuk dalam daftar penerima bantuan sosial.
Jadi, harus bagaimana?
Ya, tak bisa tidak, harus bertahan, bantu diri sendiri dengan penghasilan freelancer yang ada sekarang. Setidaknya, kita harus bertahan sampai kondisi dinyatakan aman bagi kita untuk kembali berkarya–meski belum jelas juga kapan.
5 Hal Mengatur Keuangan dan Penghasilan Freelancer Selama Pandemi COVID-19

1. Tetap tenang
Mari kita join no panic panic club. Susah memang, tapi mulailah dengan tenang. Kalau kita tenang menghadapi situasi, maka kita bisa mencari solusi yang paling tepat.
Tidak panik juga akan menghindarkan kita dari hal-hal impulsif, yang bisa jadi akan kita sesali kemudian.
So, penghasilan freelancer memang menurun, tetapi jangan panik dulu. Mari kita hadapi, dan cari solusinya.
2. Evaluasi pemasukan
Pada dasarnya, penghasilan freelancer memang merupakan pendapatan tidak tetap. Setiap bulannya bisa berbeda nominalnya, tergantung proyek yang dikerjakan. Kadang, bahkan bisa jadi enggak ada pemasukan sama sekali dalam sebulan, sedangkan di waktu lain, pemasukan bak air bah membanjiri rekening.
Kamu pasti sudah paham, bahwa kalau penghasilannya tidak tetap, maka yang harus dibikin tetap adalah pengeluarannya.
Jadi, mari evaluasi penghasilan freelancer selama pandemi yang masuk ke rekeningmu. Apakah benar-benar sudah hilang alias zero income? Ataukah, ada sih pemasukan, meski sedikit? Cek, jika masih ada pemasukan, bagaimana posisinya terhadap pengeluaran bulanan rutinmu. Apakah masih bisa meng-cover? Jika tidak, seberapa besar yang tidak ter-cover?
Setelah itu, mari kita buat budgeting baru dengan menyesuaikan kondisi yang berubah ini. Apa saja yang perlu diperhatikan? Yuk, lihat poin berikutnya.

3. Menyesuaikan diri the ‘the new normal’
Kebiasaan hidup sudah berubah. So, kita harus segera bisa menyesuaikan diri. Karena penghasilan freelancer kamu berubah, maka ayo segera sesuaikan pengeluarannya juga.
Mulai dari menurunkan standar hidup. Carilah barang-barang substitusi. Yang biasanya pakai produk impor, coba cari merek lokal. Biasa pakai produk-produk merek super, sekarang gantilah dengan merek second grade.
FYI yah, kalau kamu belanja di minimarket, supermarket, atau hipermarket, kadang mereka punya beberapa produk private label. Produk-produk ini harganya bisa sampai 30% lebih rendah ketimbang produk-produk store brand lo.
Beberapa pos pengeluaran lain juga mungkin akan terhapus atau dikurangi, bisa juga ditunda. Cek lagi catatan pengeluaranmu bulan-bulan sebelumnya, dan lakukan penghematan di sana-sini. Prinsipnya: sebanyak mungkin uang bisa dialokasikan ke kebutuhan utama atau pokok, yaitu makanan dan kesehatan.
4. Kelola klien dan cari klien baru
Tetaplah menjalin kontak dengan klien kamu yang sekarang masih ada. Bisa jadi mereka memotong fee atau menunda pencairan invoice, sehingga penghasilan freelancer juga menurun. Tetapi, kita harus maklum juga dengan kondisi mereka. Prinsipnya: Pertahankan sebisa mungkin klien yang ada.
Alih-alih, berikanlah penyesuaian harga atau diskon pada klien. Beri mereka ide-ide segar, agar bisnis mereka bisa bertahan. Ingat, bisnis mereka survive, kamu pun akan survive juga lo. Jadi, sejenak lupakan orientasi cuan semata, tapi mari saling bantu untuk bisa bertahan.
Cobalah untuk mencari klien baru, karena meski semua sektor dan bisnis terpengaruh, tapi ada juga yang malah moncer perkembangan bisnisnya. Kamu bisa menyesuaikan jenis servis jasa atau produk yang kamu jual dengan kebutuhan (calon) klien. Misalnya, kamu terbiasa bekerja untuk urusan branding produk, sekarang coba tawarkan jasa untuk mengelola akun media sosial mereka juga.
Uliklah apa yang kamu bisa berikan, meski mungkin itu di luar area jasamu sekarang.

5. Cari alternatif sumber pemasukan lain
Sebenarnya kondisi paceklik seperti ini adalah kondisi yang harus siap dihadapi oleh freelancer mana pun, bahkan sejak sebelum pandemi terjadi. So, meski skalanya berbeda, tetapi mereka biasanya lebih siap mental untuk menghadapi kondisi dengan penghasilan freelancer menurun (bahkan hilang) seperti ini.
Yuk, coba cari alternatif sumber pemasukan lain selama masa krisis ini berlangsung. Siapa tahu, kalau berhasil, malah bisa jadi penghasilan sampingan dari profesi pekerja lepasmu kan?
Yang pasti, persiapkan dana daruratmu! Dana darurat seorang freelancer idealnya adalah sebesar 12 kali pengeluaran bulanan. Dan sekaranglah saatnya kamu bisa memanfaatkan dana darurat yang besar itu. Setidaknya kamu bisa bertahan hidup sampai 12 bulan ke depan, sembari kamu bisa mencari alternatif lain.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Selama Pandemi
Yes, jelas segala macam PSBB, #dirumahaja, work from home, dan pelarangan mudik selama masa pandemi virus corona ini hidup kita jadi kena dampak. Gelombang ancaman PHK, kehilangan pekerjaan, tertundanya proyek, dan seterusnya menjadi masalah hidup kebanyakan orang dewasa ini. Tidak bisa tidak, kita harus segera mencari penghasilan tambahan.
Karena, siapa yang tahu kondisi krisis ini akan berakhir? Siapa yang bisa memastikan, kapan kondisi ini bisa kembali normal lagi seperti sebelumnya?
Nggak ada.
Karena itu, ayo, segera berpikir demi napas yang lebih panjang. Pemerintah memang akan memberikan bantuan–tapi kita harus sadar, bahwa bantuan pemerintah itu juga terbatas. Jadi, buat yang masih bisa usaha sendiri, berikut beberapa ide untuk mencari penghasilan tambahan selama masa pandemi virus corona.
5 Cara Mencari Penghasilan Tambahan Selama Pandemi Virus Corona

1. Dropshipper dan agen distributor
Beberapa hari belakangan, saya banyak melihat iklan-iklan berseliweran di linimasa Instagram, yang menawarkan untuk menjadi agen distributor, reseller, ataupun dropshipper produk tertentu.
Berkurangnya pendapatan ini juga terjadi pada beberapa bisnis besar, sehingga mereka pun sepertinya juga harus menambah squad penjualannya dengan membuka rekrutmen.
Beberapa produk yang saya lihat iklannya adalah frozen food, bahan dan olahan kopi, T-Shirt, buku, dan lain sebagainya.
Menjadi reseller dan dropshipper ini bisa menjadi alternatif untuk mencari penghasilan tambahan yang pas untuk sekarang. Kita enggak perlu modal terlalu banyak, apalagi untuk dropshipper. Tinggal mencarikan pelanggan saja, dan ketika dapat, kita menginfokan pada penjual besarnya untuk mengirimkan barang kepada pembeli. Kita pun menerima keuntungan dari komisi atau selisih harga jual.
2. Freelancer jasa
Mulai dari menjadi virtual assistant, graphic designer, videografer, admin media sosial, olah data, sampai penulis konten, bisa juga menjadi pilihanmu untuk mencari penghasilan tambahan.
Kamu bisa memulainya dengan bergabung di beberapa marketplace freelancer, baik lokal maupun yang internasional. Pastinya, kalau bergabung dengan marketplace freelancer internasional kamu harus siap dengan perbedaan bahasa dan juga persaingan yang lebih besar ya.
Tapi, enggak masalah sih, jika kamu memang memiliki keahlian yang memang banyak dibutuhkan.
Atau, kamu juga bisa mencoba untuk menjadi tutor pelajaran secara online demi mendapatkan penghasilan tambahan. Menurut pengamatan, banyak kelas online ditawarkan dan laris diikuti lo, selama masa #dirumah aja ini. Mulai dari kelas soft skill, misalnya seperti kelas keuangan, kelas desain, kelas bahasa, sampai kelas-kelas yang melibatkan fisik, seperti kelas yoga. Tawarkan jasamu pada mereka yang butuh.

3. Jual kebutuhan pokok
Orang butuh kebutuhan pokok, dan selama masa pandemi virus corona ini, banyak orang memilih untuk berbelanja kebutuhan pokok secara online. Ini juga bisa menjadi peluang bagi kamu untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Carilah supplier kebutuhan pokok yang menyediakan harga grosir, dan kemudian bisa kamu jual kembali secara eceran. Buka saluran pemesanan, misalnya melalui WhatsApp atau Line. Tawarkan daganganmu melalui grup-grup WhatsApp, minta teman-temanmu untuk share ke teman-teman mereka.
Jangan lupa untuk menyediakan layanan antar juga ya. Ini justru yang paling penting.
4. Katering atau jasa meal prep
Meski sedang musim pandemi, tapi kita tetap butuh makan, dan enggak semua orang punya waktu (atau kemauan) untuk memasak sendiri makanan mereka. Hal ini memberi kamu peluang untuk membuka bisnis katering perorangan, apalagi jika kamu memang jago memasak.
Susun menu yang terjangkau, yang berbeda setiap harinya. Pastikan menunya menu sehat, karena orang-orang semakin sadar akan pentingnya kesehatan belakangan ini.
Atau, kamu juga bisa mencoba berbisnis jasa meal prep. Saya sendiri akhirnya punya langganan jasa meal prep ini lo. Langganan saya itu menyediakan beberapa paket meal prep yang isinya bahan-bahan masakan yang tinggal masak saja. Mulai dari pecel, sayur sup, sayur asem, berbagai oseng dan tumisan, sampai ayam dan ikan lele yang siap goreng, lengkap dengan bahan untuk sambalnya.
Bahan dan bumbu dikemas menjadi satu, dalam wadah kotak plastik cantik yang bisa dipakai lagi. Simpan di lemari es, lalu masak satu per satu sesuai keinginan. Praktis banget lo, buat yang nggak terlalu suka ribet masak. Satu paketnya bisa untuk 3-4 porsi.
Kalau jasa meal prep ini sih sepertinya enggak butuh skill memasak yang terlalu advanced. Kamu tinggal ikuti saja resep-resep yang ada.
Tertarik? Jangan lupa untuk menyediakan jasa layanan antar juga ya.

5. Ubah hobi menjadi bisnis
Coba cari, apa hobimu ada yang bisa diubah menjadi bisnis yang menguntungkan di masa pandemi virus corona ini?
Misalnya saja, kamu hobi fotografi. Coba deh, jual stok fotomu melalui situs-situs penyedia stok foto. Misalnya seperti iStockPhoto, Getty Images, dan lain sebagainya.
Kamu jago bikin aplikasi mobile? Kamu bisa ngedesain games-games ringan yang bisa bikin orang asyik dan terhibur.
Yep! Meski kondisi sulit, tetapi bukan waktunya untuk menyerah begitu saja. Yuk, segera cari cara agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Kamu pasti bisa, karena kamu kan makhluk yang kreatif.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Hal tentang Pajak Pekerja Lepas atau Freelancer
Sudah ngomongin pajak penghasilan karyawan kantoran, lalu bagaimana dengan pajak pekerja lepas? Atau, malah ada yang baru tahu kalau pekerja lepas juga kena pajak?
Ya, iyalah. Pekerjaan sih memang freelancer, tapi kan tetap sebagai warga negara Indonesia kan–yang salah satu kewajibannya adalah membayar pajak?
Nah, faktanya, sebagai pekerja lepas atau freelancer, memang ada beberapa hal yang bikin males untuk mengurus pajak. Salah satunya adalah perhitungan yang rumit, yang harus dilakukan secara mandiri.
Yes, memang enggak semua orang punya “passion” dengan matematika dan angka. Apalagi buat pekerja lepas, yang penghasilannya tidak tentu jumlahnya. Bahkan, kadang tak tentu pula dalam sebulan dapat job. Bisa jadi bulan ini dapat job full sampai keteteran, bulan depan zonk sama sekali. Males banget ngitung deh. Makanya, banyak pajak pekerja lepas yang tidak terurus.
Well, coba baca beberapa hal tentang pajak pekerja lepas berikut ini ya. Siapa tahu, dengan begini, kamu mengerti dan paham arti pentingnya kita membayar pajak, meski kita adalah para pekerja lepas yang penghasilannya tidak tetap setiap bulannya.
5 Hal tentang Pajak Pekerja Lepas yang Harus Diketahui

1. Pentingnya punya NPWP
Banyak di antara pekerja lepas yang pajaknya langsung dipotong oleh klien atau pemberi kerja saat invoice mereka cair. Di sini baru deh ketahuan juga, bahwa banyak dari pekerja lepas yang bahkan nggak punya NPWP, entah apa pun alasannya.
Tahukah kamu, tidak punya NPWP justru akan membuatmu harus membayar pajak lebih banyak. Pajak pekerja lepas yang tidak memiliki NPWP akan ditambah 2% daripada mereka yang memiliki NPWP.
Selain itu, ada beberapa kesulitan lain yang juga bisa kamu alami jika tidak punya NPWP, salah satunya kamu akan kesulitan mengajukan pinjaman bank, atau bahkan saat mengajukan visa untuk mengunjungi negara lain.
So, yuk, bikin NPWP. Kan bisa dilakukan secara online, lebih praktis dan mudah.
2. Formulir yang digunakan
Untuk melaporkan pajak pekerja lepas, kamu bisa menggunakan Formulir 1770, yang khusus diperuntukkan bagi para pekerja yang menerima penghasilan tidak dari satu sumber saja.
Formulir 1770 ini juga digunakan untuk wajib pajak yang dikenakan PPh final, penghasilan dalam negeri lain, dan penghasilan luar negeri.
Jadi, jangan salah isi formulir ya.

3. Ketahui tentang penghasilan yang kena dan tidak kena pajak
Salah satu hal yang bikin males untuk lapor dan bayar pajak pekerja lepas adalah penghasilan yang dari banyak sumber, pun mungkin besarnya yang masing-masing enggak seberapa. Bukan apa-apa, males banget nyatet-nya!
Tapi ini penting, jadi catatlah. Lagi pula, kalau enggak punya catatan penghasilan, bagaimana juga kita akan bisa mengatur cash flow harian, right? Kalau perlu, miliki satu akun rekening bank khusus yang dipakai untuk menerima fee jasa, sehingga kamu akan lebih mudah lagi nge-trace-nya.
Setelah itu, pahami juga bahwa ada yang namanya penghasilan kena pajak. Kalau setelah dihitung ternyata tidak lebih dari ketentuan penghasilan tidak kena pajak, maka kamu sebagai seorang freelancer bisa bebas untuk tidak membayar pajak.
Tapi, ini bukan berarti lantas kamu nggak perlu lapor ya. Tetap harus melapor, tetapi ada Surat Pemberitahuan Nihil.
4. Mandiri membayar dan melapor
Lalu, gimana cara menentukan besaran pajak yang harus disetorkan, kan kita juga kesulitan untuk menentukan penghasilan yang nggak tetap ini?
Untuk masalah ini, Dirjen Pajak memberikan angka fix pengali yang disebut Norma Penghitungan Penghasilan Netto. Untuk pekerja lepas di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Palembang, Denpasar, Pontianak, Manado, dan Makassar, besarnya adalah 40% dari total penghasilan selama satu tahun. Di luar kota-kota tersebut dikenakan 35%.
Nah, jadi enggak sulit dong, menentukan pajak pekerja lepas ini ya?
Misalnya, dalam satu tahun–menurut catatanmu–penghasilanmu Rp96.000.000, maka penghasilan neto yang terkena pajak adalah 40% x Rp96.000.000 = Rp38.400.000.
Angka ini nanti masih diperhitungkan dengan penghasilan tidak kena pajak jika kita sudah berkeluarga, ataupun ketika penghasilan sudah dipotong pajak sekalian oleh pemberi kerja.

5. Jangan lupa minta bukti potong
Dari poin 4 di atas, kita jadi tahu deh bahwa penting untuk meminta bukti potong pada klien, jika memang fee kita sudah nett, tanpa pajak lagi. Bukti potong ini nantinya harus dilampirkan saat pelaporan SPT Tahunan sebagai faktor pengurang pajak.
Jadi, jangan sampai lupa untuk diminta ya, bukti potongnya.
Nah, itu dia beberapa hal yang penting untuk diketahui terkait pajak pekerja lepas.
Gimana, masih bingung? Coba cek jadwal kelas finansial online QM Financial yuk, siapa tahu ada kelas pajak yang bisa kamu ikuti. Atau, kalau belum ada, kamu bisa mengusulkannya melalui Instagram QM Financial. Kalau memang banyak yang request, pasti akan dipertimbangkan untuk diadakan. Kamu bisa belajar tentang serba-serbi pajak, dan juga belajar mengisi SPT Tahunan supaya nggak terjadi kesalahan yang nggak perlu.
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pekerja Kreatif, Kalian Juga Berhak Berkecukupan dan Waras – Simak 5 Tipnya!
Akhir-akhir ini sepertinya para pekerja kreatif sedang disoroti ya. Kasus A, B, C, semua tumpah ruah–terutama sih di media sosial. Beragam banget sih memang, masalah para pekerja kreatif ini. Apalagi mereka yang berstatus freelancer. Wah, rasanya seperti roller coaster setiap harinya ya.
Saya sendiri sebenarnya enggak 100% pekerja kreatif sih. Memang punya hobi bikin gambar-gambar sketsa ala-ala, ada beberapa yang laku dibeli sebagai ilustrasi buku, diorderin desain kaus atau totebag, dan sebagainya. Tapi penghasilan dari karya-karya kreativitas ini bisa dibilang enggak teratur sama sekali. Iyalah, orang selakunya juga. Kalau enggak ada yang laku, ya enggak apa-apa. Saya kan ada penghasilan tetap yang lain.
Bisa dibilang, karya kreatif saya itu hanya sebagai “jajan” aja.
Tapi, lain halnya dengan beberapa teman yang memang mendapatkan penghasilan utama sebagai pekerja kreatif. Mereka adalah para ilustrator, desainer grafis, videografer, hingga arsitek (eh, arsitek bisa dimasukkan ke dalam pekerja kreatif juga kan ya?). Mereka adalah orang-orang yang dituntut untuk menghasilkan produk-produk hasil rekayasa kreativitas setiap harinya.
Menjadi seorang pekerja kreatif itu memang harus siap untuk banyak perubahan, update, dan tantangan. Karena ya, seperti namanya sendiri, pekerja kreatif. Biasanya ya kecenderungannya jam kerja, metode kerja dan segala macamnya akan berbeda dengan karyawan biasa.
Penghasilan yang jumlahnya tidak tetap setiap bulan saja sudah menjadi satu masalah yang enggak bisa direcehkan saja, bukan? Belum lagi jam kerja fleksibel–yang bisa berarti 24/7. Dan kemudian, satu lagi nih: belum adanya perlindungan yang kuat terhadap karya-karya kreatif di negeri ini.
Itu semua memaksa para pekerja kreatif untuk banyak bersabar, kan ya?
Tapi, meski begitu setiap pekerja kreatif sebenarnya tetap berhak untuk hidup berkecukupan dari penghasilan mereka yang tidak tetap, dan jam kerja yang (terlalu) fleksibel ini lo. Sekaligus, mereka juga berhak untuk tetap waras menghadapi segala tuntutan kerja dan deadline yang berderet (serta invoice yang enggak cair-cair).
Gimana ya caranya?
5 Hal untuk Para Pekerja Kreatif Supaya Hidupmu Berkecukupan dan Waras
1. Pencatatan arus kas masuk dan keluar
Pencatatan arus uang yang masuk dan keluar adalah koentji, jika kita tidak mempunyai penghasilan yang tetap, baik jumlahnya maupun waktunya.
Dengan pencatatan keuangan yang benar, kita bisa tahu kondisi keuangan kita yang sebenarnya: apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, berapa yang bisa ditabung dan diinvestasikan, apakah cukup jika ditambah cicilan utang, dan seterusnya.
Kuncinya adalah pada pengeluaran yang tetap, meskipun pemasukan tidak tetap. Untuk bisa menetapkan pengeluaran, kita harus punya anggaran dulu. Anggaran bisa disusun jika kita ada catatan pengeluaran bulan sebelumnya.
2. Lengkapi dirimu dengan proteksi
Barangkali kamu adalah tulang punggung keluarga. Jadi, meski pemasukanmu tidak tetap, tapi bisa jadi ada beberapa orang yang hidupnya tergantung pada penghasilan yang didapatkan. Karena itu, pertimbangkan dengan saksama jika kamu membutuhkan asuransi jiwa.
Selain itu, asuransi kesehatan juga penting untuk kamu miliki. Semoga sih, setidaknya kamu sekarang sudah jadi peserta BPJS Kesehatan mandiri. Jangan nunggak iurannya ya.
3. Siap dengan dana darurat
Mungkin akan ada saatnya, sebagai seorang pekerja kreatif apalagi yang bekerja secara lepas atau freelance, kamu akan tidak mendapatkan pemasukan sama sekali dalam satu bulan. Lalu, dengan apa kamu harus memenuhi kebutuhanmu?
Dana darurat, itu dia.
So, mulailah membuat dana daruratmu sendiri. Untuk seorang freelancer, kamu akan butuh dana darurat sebesar 12 x pengeluaran rutinmu setiap bulan.
Besar ya? Kamu enggak harus langsung memenuhi 12 x pengeluaran kok. Kamu bisa menjadikannya sebagai target finansial, katakanlah, dalam 12 bulan ke depan, misalnya. Pilih instrumen investasi yang cocok dengan profil risikomu, supaya lebih cepat bisa terpenuhi.
4. Lindungi aset aktifmu
Karya yang sudah kamu hasilkan adalah aset aktifmu. Aset aktif adalah sesuatu yang akan memberikanmu passive income.
Sebagai pekerja kreatif, kita punya hak atas kekayaan intelektual terhadap produk atau apa pun hasil kerja kita. Seharusnya memang, setiap hasil dari kekayaan intelektual atau hak cipta ini dilindungi oleh undang-undang. Ada hukum yang berlaku bagi mereka yang melanggarnya.
Hanya saja–sedihnya–hal ini belum terlalu kuat di Indonesia. Masih banyak yang belum tahu, bahwa setiap karya yang tersebar di internet itu ada penciptanya. Bahwa apa yang dipost di ranah publik tidak berarti otomatis menjadi milik publik. Dan apresiasi terhadap para pencipta karya-karya kreatif ini juga masih minim sekali.
Sepertinya ini seharusnya menjadi PR pertama untuk pemerintah yang baru saja dilantik kemarin. Bapak Wishnutama semoga sudah mengagendakan hak perlindungan bagi karya-karya kreatif anak bangsa ini dalam program kerjanya. Mari kita berharap bersama!
5. Manajemen diri
Sebagai pekerja kreatif, bisa saja kamu akan bekerja 24/7. Tapi kamu juga perlu berlibur lo, seperti pekerja-pekerja kantoran yang lain. Mereka punya hak cuti setiap tahunnya. Kamu juga!
Karena itu, manajemen diri itu sangat penting, apalagi jika kamu seorang pekerja kreatif yang bekerja secara independen sebagai freelancer. Jangan mentang-mentang karena waktunya fleksibel, lantas kamu lupa untuk merawat diri sendiri.
Kamu juga perlu berlibur, cuti, sekadar istirahat, bahkan tidur yang cukup setiap hari. Ingat, menjadi tetap waras adalah hal yang sangat mahal belakangan ini.
Yuk, upgrade diri kamu sendiri! Karena sebagai seorang pekerja kreatif, jelas kamu berhak untuk hidup berkecukupan. Coba cek jadwal kelas finansial online QM Financial ya, dan pilih kelas-kelas yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Selain itu, selalu ingat. Bahwa kamu juga berhak untuk waras, pun hasil karyamu terlindungi dengan baik. Semangat ya!