Tip Atur Uang buat Freelancer Pemula
Baru merintis karier sebagai freelance pemula itu memang banyak sekali tantangannya. Mulai dari bagaimana cara mendapatkan klien, bagaimana mengelola klien, hingga bagaimana manajemen waktu, semua jadi satu dalam otak seorang freelancer. Apalagi soal manajemen keuangan, yang tak bisa dianggap ringan.
Satu sisi, seorang freelancer memang memiliki fleksibilitas tinggi terkait kinerjanya. Sisi lain, secara keuangan, seorang freelancer juga “sangat fleksibel”, artinya penghasilannya bisa sangat tidak tetap.
Jika salah dalam pengelolaan, bisa jadi menambah beban tekanan dan akhirnya bisa memengaruhi produktivitas si freelancer itu sendiri.
Table of Contents
Mengatur Keuangan untuk Freelancer Pemula
Jadi, jika kamu adalah seorang freelancer pemula saat ini, perlu dipahami bahwa mengelola keuangan sebagai freelancer itu memerlukan pemahaman tentang pendapatan yang sering berubah-ubah.
Enggak kayak pekerjaan tetap, penghasilan dari freelance bisa sangat beragam setiap bulannya. Faktor yang memengaruhi ada banyak, misalnya jenis proyek, jumlah pekerjaan yang didapat, dan tarif yang diberlakukan. Bisa saja dalam beberapa bulan full dan hectic, lalu bulan berikutnya paceklik.
Jadi, buat freelancer pemula, mengatur keuangan ini memang cukup menantang.
Untuk mengelola penghasilan bulanan dan membuat rencana keuangan dengan lebih baik, berikut beberapa hal yang bisa mulai dilakukan.
1. Pisahkan Keuangan dari Keuangan Pribadi
Pekerjaan freelancing juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk bisnis, seperti halnya bisnis kecil yang lain. So, seperti yang selalu diajarkan oleh financial lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, pisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi, hal ini juga berlaku untuk freelance.
Tujuannya apa? Supaya lebih mudah untuk mengelola keuangan dari bisnis freelance ini, dan tidak tercampur dengan keuangan pribadi.
2. Buat Catatan yang Rapi
Buat catatan keuangan yang rapi, meliputi pemasukan dan pengeluaran dari pekerjaan freelance.
Setiap kali ada invoice atau fee cair, catat dalam pemasukan bisnis. Begitu juga jika ada pengeluaran untuk keperluan pekerjaan freelance, catat dalam pengeluaran.
Misalnya, kamu butuh berlangganan foto di Shutterstock untuk keperluan konten, atau butuh tools untuk memantau pergerakan media sosial untuk mendukung pekerjaanmu sebagai freelance social media strategist. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah kebutuhan profesional, sehingga pengeluarannya juga harus dicatat dan nanti juga diperhitungkan.
Catatan keuangan yang detail akan membantumi sebagai freelancer pemula untuk melihat gambaran pola pemasukan dan pengeluaran.
3. Gaji Diri Sendiri
Jika kamu sudah bisa melihat pola pemasukan dan pengeluaran, maka kamu bisa menetapkan berapa banyak uang yang bisa kamu ambil sebagai gaji untuk diri sendiri sebagai freelancer pemula.
Pemasukan sebagai freelancer memang bisa saja tidak tetap, tetapi kamu bisa menerapkan sistem gaji ini sehingga nantinya penghasilan menjadi lebih tetap.
Cara lain adalah dengan menetapkan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pribadi setiap bulannya. Dengan besarnya kebutuhan ini, kamu pun bisa menetapkan target penghasilan bulan-bulan berikutnya.
4. Diversifikasi Pekerjaan/Klien
Hindari untuk hanya bergantung pada satu jenis pekerjaan atau satu klien. Sebagai freelancer, tentunya kamu punya fleksibilitas tinggi untuk menentukan dengan siapa saja kamu bekerja. Maka, manfaatkan privilege ini dengan sebaik-baiknya. Tentu saja juga dengan tanggung jawab yang penuh dan harus profesional.
Mencari berbagai sumber pendapatan menambah stabilitas finansial dan mengurangi risiko kehilangan semua penghasilan jika salah satu sumber tiba-tiba berhenti.
5. Bangun Dana Darurat
Membangun dana darurat adalah langkah yang sangat penting bagi freelancer pemula. Dana ini akan menjadi penyelamat di masa-masa sulit, terutama selama periode pendapatan yang lebih rendah.
Pisahkan dana darurat ke dalam rekening terpisah, dan tidak boleh diutak-atik jika tidak benar-benar dalam kondisi darurat.
Sebagai freelancer dengan penghasilan yang tidak tetap, ada kemungkinan kamu akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki penghasilan tetap. Namun, tak perlu khawatir, sebagai freelancer pemula, yang penting mulai bangun dulu. Mulai dari satu bulan pengeluaran, dan kemudian ditingkatkan seiring waktu. Yang penting disiplin ya.
6. Bijak Pilih Proyek
Perencanaan proyek dan negosiasi kontrak yang baik dapat menjamin aliran pekerjaan yang lebih stabil. Sebagai freelancer, akan ada baiknya—jika memungkinkan—memilih proyek yang enggak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan. Dengan begitu, kamu bisa mengamankan penghasilan agar lebih konsisten.
Efisiensi dalam mengatur waktu dan menyesuaikan tarif berdasarkan keahlian serta permintaan pasar juga penting untuk memaksimalkan pendapatan.
Dengan pendekatan yang terorganisir dan adaptif, mengelola penghasilan sebagai freelancer bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Memahami dan menerapkan strategi ini membantu dalam menciptakan kestabilan finansial, memungkinkan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan tanpa terbebani oleh kekhawatiran keuangan.
Mempersiapkan Masa Pensiun
Duh, baru juga mulai merintis karier sebagai freelancer pemula. Kok sudah ditanya mau pensiun.
Jangan salah! Justru karena kamu masih baru mulai merintis, makanya kamu sudah harus mulai memikirkan pensiun. Pasalnya, semakin cepat kamu mulai membuat rencana pensiun, semakin ringan beban di setiap bulannya.
Perencanaan pensiun merupakan aspek kritis yang sering terabaikan oleh banyak freelancer. Padahal, sebagai freelancer, kamu pasti paham bahwa kamu tidak akan mendapatkan benefit ini dari pemberi kerja.
Tanpa skema pensiun yang disediakan oleh pemberi kerja, freelancer harus proaktif dalam mengamankan masa depan finansialnya sendiri. Memulai perencanaan pensiun sejak dini tidak hanya membantu dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk hari tua, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran untuk masa depan.
Ada beberapa opsi yang bisa dipilih oleh freelancer untuk mempersiapkan pensiun. Kamu bisa memanfaatkan opsi program pensiun BPJS Ketenagakerjaan dengan mendaftarkan diri secara mandiri. Lalu, ada juga opsi Dana Pensiun Lembaga Keuangan, biasanya diselenggarakan oleh bank atau perusahaan asuransi. Selain itu, kamu juga bisa membangun rencana pensiun secara mandiri dengan memanfaatkan beragam instrumen investasi, mulai dari investasi saham, obligasi, reksa dana hingga properti.
Kenal karakteristik masing-masing, dan manfaatkan dengan bijak.
Setelah itu, tentukan berapa banyak kamu akan berinvestasi untuk dana pensiun. Idealnya, kamu menyisihkan 10 – 20% dari penghasilan untuk berinvestasi. Dalam 10-20 % tersebut, alokasikan sebagian untuk dana pensiun, yang juga sama pentingnya dengan tujuan keuangan lainnya.
Memulai perencanaan pensiun sejak dini memberikan waktu yang lebih banyak untuk pertumbuhan investasi, mengurangi tekanan finansial di kemudian hari. Dengan pendekatan yang disiplin dan strategis terhadap perencanaan pensiun, freelancer pemula nantinya dapat menikmati masa tua dengan keamanan dan kenyamanan finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Renovasi Rumah Hemat untuk Keluarga Muda: Dari Perencanaan hingga Eksekusi
Bisa melakukan renovasi rumah sering kali menjadi mimpi bagi banyak keluarga muda. Namun, tantangan biaya sering membuat langkah ini terasa berat.
Dengan pendapatan yang terbatas, mengubah rumah menjadi tempat yang lebih nyaman dan fungsional membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, menemukan cara untuk merenovasi rumah secara hemat tidak hanya menghemat uang tetapi juga menghindarkan dari stress finansial.
Nah, kali ini kita bahas yuk, mulai dari perencanaan hingga eksekusi renovasi rumah, yang diatur agar cocok dengan anggaran yang ketat. Dengan strategi yang tepat, memperbaharui ruang hidup menjadi lebih mudah dan terjangkau.
Table of Contents
Langkah-Langkah Menyusun Rencana Renovasi Rumah
1. Membuat Perencanaan
Memulai renovasi rumah dengan anggaran terbatas memerlukan pemikiran yang cermat tentang apa yang benar-benar penting. Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah membedakan antara apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan.
Dengan bujet terbatas, akan lebih baik untuk fokus pada perubahan yang meningkatkan kenyamanan dan kegunaan rumah, bukan sekadar penambahan estetika.
Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Jadi, hitung biayanya secara detail dan sisihkan dana untuk beberapa hal yang tak direncanakan dan bisa muncul selama proses renovasi.
Desain yang efisien tidak harus mahal. Dengan kreativitas, ruang dapat diubah menjadi lebih fungsional tanpa menguras kantong. Misalnya, mengatur ulang tata letak furnitur atau memilih warna cat yang cerah dapat membuat perbedaan besar dengan biaya minimal. Pemilihan material juga memainkan peran penting. Cari tahu bahan yang tahan lama tetapi terjangkau, dan jangan ragu untuk membandingkan harga antara berbagai penyedia.
Terakhir, temukan kontraktor atau tukang yang tepat. Lakukan riset dan mintalah rekomendasi dari teman atau keluarga. Pastikan untuk berdiskusi terlebih dahulu tentang anggaran dan ekspektasi proyek. Dengan perencanaan yang teliti dan keputusan yang bijaksana, renovasi rumah bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kualitas atau merusak keuangan.
2. Hematlah yang Bisa Dihemat
Merencanakan renovasi rumah tidak selalu membutuhkan pengeluaran besar jika tahu caranya. Salah satu cara cerdas adalah dengan mengerjakan beberapa hal sendiri.
Banyak tutorial online yang bisa membantu dalam melaksanakan tugas-tugas sederhana seperti pengecatan atau pemasangan wallpaper. Selain itu, memanfaatkan kembali material atau perabot yang masih layak pakai bisa mengurangi biaya. Kreativitas dalam mendaur ulang bisa memberikan hasil yang unik dan personal.
Berburu diskon untuk material bisa menjadi strategi jitu lainnya. Mengikuti promo di toko bangunan atau online dapat membuat anggaran renovasi lebih ringan. Dengan begitu, kita bisa membeli material berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, memprioritaskan perbaikan yang memiliki dampak besar terhadap keamanan dan kenyamanan rumah adalah langkah bijak. Investasi pada aspek-aspek penting seperti atap bocor atau AC dapat meningkatkan nilai rumah dan menghindari pengeluaran yang lebih besar di masa depan.
3. Mulai Renovasi
Memulai proses renovasi membutuhkan perencanaan jadwal yang matang. Membuat timeline yang realistis membantu dalam mengurangi hambatan yang mungkin muncul. Dengan begitu, kamu bisa memastikan pekerjaan berjalan lancar tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, memantau kemajuan pekerjaan adalah kunci untuk memastikan semuanya sesuai rencana, terutama rencana keuangan. Teknologi saat ini memungkinkan pemilik rumah untuk tetap terinformasi tentang perkembangan proyek, bahkan tanpa harus berada di tempat secara fisik.
Menjaga agar pengeluaran tak melebihi anggaran yang ditentukan adalah tantangan yang sering dihadapi. Mencatat setiap biaya dan membandingkannya dengan anggaran awal secara teratur dapat membantu dalam mengendalikan pengeluaran.
Selain itu, penting untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan. Ingat, bahwa enggak semua rencana akan berjalan sesuai harapan. Kadang, perubahan tidak terduga terjadi, dan kamu harus siap.
Siap menyesuaikan rencana kapan saja ketika diperlukan tanpa mengorbankan kualitas atau keamanan adalah bagian penting dari proses renovasi.
Renovasi rumah memang perjalanan yang penuh dengan keputusan penting. Namun dengan perencanaan dan eksekusi yang cermat, bisa menjadi investasi yang sama besarnya dan pentingnya dengan membeli rumah baru.
Mengatur keuangan dengan bijak selama proses ini enggak hanya dapat menghindarkanmu dari beban utang, tetapi juga menambah nilai pada rumah.
Dengan pendekatan yang terencana, setiap langkah dari merencanakan hingga menyelesaikan renovasi bisa meningkatkan kenyamanan tanpa merusak dompet. Ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, merenovasi rumah bisa menjadi proyek yang memuaskan dan menguntungkan.
Gimana? Ingin segera merencanakan renovasi rumah? Yuk, hitung-hitung dulu kebutuhannya! Ikutan kelas keuangan QM Financial, supaya kamu bisa merumuskan tujuan keuangan ini dengan cermat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Memulai Program Hamil dengan Bijak: Tip Menyimpan Uang untuk Calon Ibu
Memulai program hamil adalah langkah besar bagi setiap pasangan yang sudah siap. Proses ini bisa dibilang penuh dengan harapan dan seharusnya penuh juga dengan perencanaan.
Bukan hanya tentang kesehatan fisik dan mental, tetapi juga persiapan finansial yang matang. Karena itu, memahami dan mengelola biaya yang terkait enggak cuma akan membantu mengurangi stres, tetapi juga memastikan proses program hamil bisa berjalan dengan lancar. Dan, menyenangkan tentu saja.
So, menyisihkan uang demi masa depan, terutama untuk anak, adalah keputusan yang bijak. Dengan strategi yang tepat, pasangan suami istri yang siap promil akan dapat menghadapi tantangan—terutama dari sisi finansial, dengan lebih baik.
Untuk itu, tahu apa saja komponen biaya program hamil akan sangat penting.
Table of Contents
Komponen dalam Biaya Program Hamil
Komponen biaya dalam program hamil cukup beragam dan bisa meliputi berbagai aspek. Sebut saja mulai dari persiapan sebelum kehamilan, biaya selama kehamilan, hingga persalinan dan setelahnya.
Iya, memang sepanjang itu.
Ya, kalau mau dirincikan, kurang lebih seperti ini.
1. Persiapan Pra-Kehamilan
Terdiri atas:
- Biaya konsultasi dengan dokter kandungan atau spesialis fertilitas untuk memastikan kesehatan optimal sebelum hamil.
- Tes Kesehatan, termasuk tes darah, tes penyakit menular seksual, dan pemeriksaan kesehatan lain yang diperlukan sebelum hamil.
- Vitamin dan suplemen, misalnya seperti asam folat, yang penting untuk mencegah cacat lahir.
2. Biaya Selama Kehamilan
Terdiri atas:
- Biaya kunjungan dokter rutin untuk pemeriksaan kehamilan, termasuk biaya ultrasound jika dirujuk.
- Tes Medis, termasuk skrining genetik, tes toleransi glukosa, dan pemeriksaan lain sesuai rekomendasi dokter.
- Kelas persiapan kelahiran jika diperlukan, misalnya kelas lamaze atau prenatal yoga.
- Biaya tambahan untuk memastikan nutrisi yang cukup selama kehamilan, termasuk makanan sehat dan suplemen tambahan.
3. Biaya Persalinan
Terdiri atas:
- Biaya rumah sakit atau klinik, di dalamnya ada biaya kamar, tindakan medis, obat-obatan, dan layanan lain saat persalinan.
- Biaya dokter dan bidan, termasuk jasa dokter kandungan, dokter anak, dan bidan. Kalau misalnya ternyata harus SC, ada juga dokter anestesi, dan tenaga medis lainnya.
4. Pasca Persalinan
Terdiri atas:
- Perawatan pasca persalinan, misalnya harus kontrol dokter, atau konsultasi laktasi jika diperlukan.
- Perawatan bayi, seperti adanya biaya untuk vaksinasi awal, pemeriksaan kesehatan bayi, dan perlengkapan bayi awal.
5. Pengeluaran Tak Terduga
Biaya ini memang tak selalu dikeluarkan, tetapi akan baik sekali jika kamu siapkan, misalnya jika ada komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Juga jika bayi ada kondisi khusus, maka akan ada perawatan neonatal intensif.
Menyiapkan Anggaran Program Hamil
Nah, ternyata banyak. Iya, lalu apakah sekarang jadi memikirkan untuk alternatif childfree? Ya, semua kembali ke masing-masing pasangan sih.
Yang pasti, punya anak adalah anugerah. Jika memang diniatkan untuk program hamil dan memiliki keturunan, ya ayo maju terus, dan siapkan finansialnya.
1. Evaluasi Keuangan Saat Ini
Mulailah dengan mengevaluasi situasi keuanganmu saat ini. So, coba cek pendapatan bulanan, pengeluaran, utang, dan tabungan, baik milikmu dan pasangan. Memahami posisi keuangan kamu saat ini akan memberikan dasar yang baik untuk perencanaan ke depan.
2. Estimasi Biaya Kehamilan dan Persalinan
Lakukan riset atau konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan estimasi biaya kehamilan dan persalinan. Termasuk di dalamnya biaya dokter, ultrasound, tes medis, dan persalinan itu sendiri.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan juga biaya pasca persalinan, seperti perawatan bayi dan kebutuhan lainnya.
3. Buat Anggaran Terpisah untuk Kehamilan
Buat anggaran khusus untuk semua biaya yang terkait dengan kehamilan. Pisahkan dari anggaran rutin kamu selama ini, untuk memudahkan pengelolaan dan pemantauan pengeluaran. Kalau perlu, buat rekening terpisah agar lebih mudah memonitornya.
4. Atur Pengeluaran
Tentukan apa yang benar-benar penting dan apa yang bisa ditunda atau dihilangkan. Fokus pada kebutuhan dasar terkait kehamilan dan kesehatan ibu, serta bayi yang akan lahir.
Cari cara untuk menghemat, seperti memilih paket kehamilan dari rumah sakit yang terjangkau, membeli perlengkapan bayi bekas yang masih berkualitas, atau mengikuti kelas persiapan kelahiran online yang mungkin saja lebih murah.
5. Siapkan Dana Darurat
Pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti komplikasi kehamilan atau kebutuhan medis tak terduga. Dana darurat ini harus terpisah dari tabungan kehamilan.
6. Manfaatkan Asuransi Kesehatan
Nah, kalau memang sudah punya asuransi kesehatan yang mencakup biaya kehamilan dan persalinan, ya tak perlu ragu untuk memanfaatkannya. Cek polis asuransi kesehatan kamu, dan pastikan biaya ini tercover.
Kalau kamu punya BPJS Kesehatan—dan kondisi kesehatanmu baik—enggak ada salahnya kok dipakai. Kalau bisa di-cover, bisa menghemat banyak biaya lo!
7. Mulai Menabung Sejak Dini
Semakin cepat kamu mulai menabung untuk program hamil, semakin baik. Dengan begitu, kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan keuangan dan mengurangi beban finansial.
Ingat, bahwa biaya tidak berhenti setelah bayi lahir. Pertimbangkan juga biaya jangka panjang seperti perawatan anak, pendidikan, dan asuransi kesehatan untuk anggota keluarga baru.
Nah, gimana? Setelah melakukan cek finansial, pastinya sudah siap sekarang untuk melanjutkan program hamil.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kredit Tanpa Agunan: Solusi atau Jebakan Keuangan?
Utang tidak dilarang. Dalam beberapa kasus, utang justru bisa membantu kita membangun aset kekayaan yang akan bermanfaat jangka panjang. Namun, kita juga perlu bijak dalam pengelolaannya. Setidaknya kita harus tahu, suatu produk pinjaman itu seperti apa cara kerjanya. Salah satunya adalah Kredit Tanpa Agunan.
Produk ini banyak sekali dipromosikan. Yang sering kita lihat ada kasusnya—pinjaman online, juga merupakan salah satu jenis produk pinjaman ini, hanya saja tidak dikeluarkan oleh lembaga keuangan konvensional.
Banyak orang memanfaatkan kredit tanpa agunan ini, mereka mengaku terbantu. Namun di sisi lain, tak sedikit pula yang akhirnya terjebak—terlilit utang yang bergulung-gulung.
Table of Contents
Apa Itu Kredit Tanpa Agunan?
Kredit Tanpa Agunan, atau KTA, adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada individu tanpa memerlukan jaminan atau agunan berupa aset fisik seperti properti, kendaraan, atau barang berharga lainnya.
KTA ini berbeda dari kredit dengan agunan, yang mewajibkan peminjam harus memiliki jaminan sebagai bagian dari syarat pinjaman. Seperti KPR, contohnya.
Fitur utama dari KTA adalah:
- Kredit Tanpa Agunan sering dipromosikan sebagai kredit dengan proses pengajuan yang lebih sederhana dan cepat dibandingkan jenis kredit lainnya, karena tidak memerlukan proses penilaian agunan.
- Karena tidak adanya jaminan fisik yang mengurangi risiko bagi pemberi pinjaman, KTA biasanya memiliki suku bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman yang dijamin.
- Peminjam dapat menggunakan dana dari KTA untuk berbagai keperluan, seperti pendidikan, renovasi rumah, perjalanan, atau untuk kebutuhan mendesak lainnya, tanpa perlu menjelaskan penggunaan dana tersebut kepada pemberi pinjaman.
- Batas maksimum pinjaman untuk KTA bervariasi tergantung pada kebijakan lembaga keuangan dan kemampuan kredit peminjam.
- Meskipun tidak memerlukan agunan, peminjam masih harus memenuhi persyaratan tertentu, seperti memiliki penghasilan tetap, riwayat kredit yang baik, dan dokumen identitas serta dokumen pendukung lainnya.
Kredit Tanpa Agunan menawarkan solusi keuangan yang fleksibel bagi yang membutuhkan dana cepat tanpa agunan. Itulah yang membuat produk ini cukup laku diminati.
Meski populer dan syaratnya tampak ringan, adalah sangat penting bagi peminjam untuk mempertimbangkan suku bunga dan kemampuan untuk membayar kembali pinjaman agar tidak terjebak dalam masalah keuangan.
Pemanfaatan Kredit Tanpa Agunan dengan Bijak
Pemanfaatan Kredit Tanpa Agunan (KTA) dengan bijak adalah kunci untuk memastikan bahwa pinjaman ini membawa manfaat daripada menjadi beban keuangan. Berikut beberapa strategi untuk memanfaatkan KTA secara bijak.
1. Evaluasi Kebutuhan
Sebelum mengajukan KTA, penting untuk mempertimbangkan apakah pinjaman ini benar-benar diperlukan. Gunakan KTA untuk kebutuhan yang mendesak atau sebagai alat ungkit demi mendapatkan aset yang menghasilkan nilai tambah di masa depan.
Prioritaskan penggunaan KTA untuk tujuan yang produktif dan dapat memberikan pengembalian investasi, bukan untuk konsumsi yang tidak perlu atau gaya hidup mewah.
2. Bandingkan Penawaran dari Berbagai Lembaga Keuangan
Cari informasi dan bandingkan penawaran KTA dari berbagai lembaga keuangan untuk mendapatkan suku bunga dan kondisi terbaik. Perhatikan detail seperti suku bunga efektif, biaya administrasi, denda keterlambatan, dan syarat lainnya.
3. Buat Rencana Keuangan, Sesuaikan Jumlah Pinjaman dengan Kemampuan Bayar
Hindari mengambil pinjaman melebihi kemampuan pembayaran bulananmu. Gunakan kalkulator pinjaman untuk mengestimasi cicilan bulanan. Pastikan cicilannya tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan kamu.
Buat anggaran keuangan yang memasukkan cicilan KTA sebagai bagian dari pengeluaran bulanan. Buat rencana pembayaran yang jelas, termasuk target tanggal lunas yang realistis.
Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk melakukan pembayaran cicilan lebih awal atau melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo untuk mengurangi total bunga yang harus dibayar.
4. Pertahankan Catatan Keuangan yang Baik
Mengajukan KTA memerlukan riwayat kredit yang baik. Pertahankan catatan keuangan yang baik dengan membayar semua tagihan dan cicilan tepat waktu, termasuk KTA.
5. Hindari Pinjaman Beruntun
Hindari mengambil KTA baru untuk membayar pinjaman lain. Perilaku seperti ini dapat menciptakan siklus utang yang sulit untuk dipecahkan; gali lubang tutup lubang. Hal seperti inilah yang bisa membuatmu terjebak kredit selamanya.
6. Baca dan Pahami Ketentuan Pinjaman
Sebelum menandatangani perjanjian pinjaman, pastikan kamu telah membaca dan memahami semua ketentuan, termasuk suku bunga, biaya, dan ketentuan lainnya.
Mengatur Keuangan agar Tak Terjebak Kredit Selamanya
So, jika memang sudah dipertimbangkan dan diperhitungkan dengan sangat cermat, dan ternyata mengajukan pinjaman melalui Kredit Tanpa Agunan ini menjadi satu-satunya solusi keuanganmu, maka tidak ada yang akan melarangnya.
Namun, harus ingat, bahwa mengatur keuangan dengan bijak adalah kunci untuk menghindari terjebak dalam siklus kredit yang enggak kunjung selesai. Berikut adalah beberapa langkah praktis untuk mengelola keuanganmu agar terhindar dari perangkap utang tak berkesudahan.
1. Buat Anggaran yang Realistis
Catat semua sumber pendapatanmu, dan list semua pengeluaran bulanan. Termasuk di dalamnya adalah pos kebutuhan hidup, tagihan, cicilan kredit—termasuk KTA ini, dan pengeluaran tidak terduga lainnya.
Tentukan prioritasnya; cermati pengeluaran mana yang esensial dan mana yang bisa dikurangi atau dieliminasi.
2. Tetapkan Dana Darurat
Sebelum mengajukan pinjaman, pastikan kamu punya dana darurat yang cukup untuk menutupi 3-6 bulan pengeluaran hidup. Dana ini bisa sangat membantu dalam situasi darurat tanpa harus mengambil kredit baru.
3. Gunakan Utang secara Bijak
Selalu ingat untuk menghindari utang konsumtif. Utang sebaiknya digunakan untuk investasi yang menghasilkan nilai lebih di masa depan, bukan untuk konsumsi yang enggak mendatangkan pengembalian. Ingat akan tiga syarat utang sehat ini ya.
Jika harus berutang, pastikan itu untuk tujuan produktif, seperti misalnya untuk usaha, atau pembelian aset yang nilainya meningkat.
4. Bayar Utang dengan Strategi Snowball atau Avalanche
Tentukan metode pembayaran utangmu, bisa pakai metode snowball atau avalance.
- Metode Snowball: Mulai dengan membayar utang terkecil terlebih dahulu sambil membayar minimum pada utang lain, kemudian bergerak ke utang berikutnya yang lebih besar
- Metode Avalanche: Bayar utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu, kemudian lanjutkan ke utang dengan bunga berikutnya yang lebih rendah.
Keduanya bisa menjadi solusi terbaik untuk cara melunasi pinjaman, asalkan kamu punya disiplin diri yang baik juga.
5. Pertahankan Gaya Hidup Sederhana
Selama dalam cicilan, hiduplah sesuai kemampuan. Hindari gaya hidup yang berlebihan dan fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan, bukan keinginan. Cari kepuasan dalam hal-hal yang tidak selalu memerlukan pengeluaran uang, seperti waktu bersama keluarga atau hobi yang murah.
Mengikuti langkah-langkah ini tidak hanya akan membantu kamu menghindari terjebak dalam utang seperti halnya Kredit Tanpa Agunan loh. Namun, juga membantumu membangun fondasi keuangan yang kuat untuk masa depan. Kunci utamanya adalah disiplin, perencanaan, dan kesadaran finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Baru: Bagaimana Mengatur Anggaran dengan Gaji Kecil
Perencanaan keuangan menjadi fondasi penting bagi keluarga baru yang berusaha membangun kehidupan yang stabil dengan gaji kecil. Menghadapi tantangan ekonomi saat ini, kemampuan untuk mengelola anggaran secara efisien tidak hanya membantu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga dalam menyiapkan masa depan yang lebih cerah.
Dengan pendekatan yang tepat dan strategi yang bijaksana, mengatur dan membuat perencanaan keuangan keluarga bukanlah tugas yang mustahil kok. Bahkan dengan keterbatasan dana.
Jadi, apa yang harus dilakukan?
Table of Contents
Perencanaan Keuangan untuk Keluarga Baru dengan Gaji Kecil
Yang pertama harus diingat, bahwa nominal gaji sebenarnya bukan masalah. Prinsipnya, adalah pada pembagian dengan persentase. Dengan begitu, mau berapa pun nominalnya, kamu bisa melakukan perencanaan keuangan berdasarkan prioritas dan kondisimu.
Memahami Kondisi Keuangan Keluarga
Memahami kondisi keuangan keluarga adalah langkah pertama dan paling krusial dalam perencanaan keuangan, khususnya untuk keluarga baru yang mungkin berhadapan dengan tantangan mengatur anggaran dengan gaji kecil.
Berikut adalah beberapa langkah untuk membantu dalam proses ini:
- Catat Semua Sumber Penghasilan. Mulailah dengan mencatat semua sumber penghasilan bulanan secara total, termasuk gaji, bonus, pendapatan sampingan, atau pendapatan pasif lainnya.
- Lacak Pengeluaran. Gunakan buku catatan, spreadsheet, atau aplikasi pengelolaan keuangan untuk mencatat setiap pengeluaran. Ini termasuk tagihan tetap (seperti sewa, utilitas, asuransi) dan pengeluaran variabel (seperti makanan, transportasi, hiburan). Catat pengeluaran selama satu bulan penuh untuk mendapatkan gambaran yang akurat.
- Evaluasi Arus Kas. Bandingkan total pengeluaran dengan total penghasilan. Ini akan menunjukkan apakah kamu hidup di bawah, tepat pada, atau di atas kemampuan.
Buat Daftar Prioritas
Bisa membedakan antara kebutuhan (seperti makanan, tempat tinggal, pakaian dasar) dan keinginan (seperti liburan, gadget terbaru) adalah penting. Untuk mulai membuat perencanaan keuangan keluarga dengan gaji kecil, kemampuan ini akan sangat berguna.
Fokuslah pada kebutuhan terlebih dahulu. Lalu, prioritaskan lagi berdasarkan urgensi dan kepentingannya. Urutkan pengeluaran berdasarkan yang paling penting dan mendesak. Misalnya, pembayaran KPR atau sewa rumah harus menjadi prioritas utama.
Selain pembayaran tagihan yang harus diprioritaskan, tabungan juga mesti dianggap sebagai kebutuhan bulanan, bukan hanya sesuatu yang kamu lakukan dengan uang sisa.
Identifikasi Pengeluaran yang Tak Perlu
Periksa catatan pengeluaran kamu dan identifikasi item yang mungkin tidak perlu atau berlebihan. Cari pola pengeluarannya, amati apakah ada kebiasaan pengeluaran yang sering terjadi, seperti makan di luar atau berbelanja impulsif.
Untuk lebih berhemat, kamu bisa mempertimbangkan berbagai opsi pengganti yang memungkinkanmu mengeluarkan uang lebih sedikit. Misalnya, ganti makan di luar dengan memasak di rumah, atau cari pilihan hiburan gratis atau lebih murah, ganti bahan makanan premium menjadi standar.
Membuat Anggaran yang Realistis
Membuat anggaran yang realistis adalah langkah penting dalam membuat perencanaan keuangan, terutama untuk keluarga baru dengan gaji kecil.
Kamu bisa menggunakan rumus 4-3-2-1 untuk membuat anggaran. 40% dari penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan rutin, 30% untuk membayar utang, 20% untuk lifestyle, dan 10% untuk investasi atau menabung. Namun, angka ini tidak mutlak. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisi kamu.
Yang penting, pilah dan susun berdasarkan prioritasnya.
Contoh Anggaran untuk Keluarga dengan Gaji Kecil
Nah, yuk, sekarang kita pakai contoh saja biar lebih jelas.
Misalkan penghasilan bulanan bersih keluarga adalah Rp5.000.000. Dengan formula 4-3-2-1, maka anggaran bisa dibuat seperti berikut.
Rutin (40%) = Rp2.000.000
- Makanan dan kebutuhan rumah tangga = Rp1.300.000
- Transportasi = Rp400.000
- Tagihan utilitas (listrik, air, internet) = Rp300.000
Utang (30%) = Rp1.500.000 (KPR 20 tahun)
Lifestyle (20%) = Rp1.000.000
- Hobi ayah = Rp200.000
- Hobi ibu = Rp200.000
- Hiburan sekali seminggu = Rp600.000
Investasi (10%) = Rp500.000
- Reksa dana pasar uang = Rp200.000
- Reksa dana pendapatan tetap = Rp300.000
Ingat, anggaran ini adalah contoh dan harus disesuaikan berdasarkan situasi keuangan spesifik kamu. Kunci dari anggaran yang sukses adalah fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan saat kondisi keuanganmu berubah.
Merencanakan Masa Depan
Salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan adalah merencanakan masa depan. Apalagi bagi keluarga baru.
Jangan tunggu sampai banyak uang atau kaya dulu untuk punya rencana masa depan, karena ya bakalan telat. Justru rencana masa depan dimulai begitu keluarga baru terbentuk.
Apa saja yang perlu direncanakan?
1. Asuransi
Memahami pentingnya asuransi untuk perlindungan keluarga adalah elemen penting dalam perencanaan keuangan yang bertanggung jawab. Asuransi membantu mengurangi dampak finansial yang mungkin muncul akibat kejadian-kejadian tersebut, yang seringkali terjadi tanpa peringatan.
Ada beberapa jenis asuransi yang perlu dipertimbangkan oleh setiap keluarga. Asuransi kesehatan adalah salah satu yang utama, menutupi biaya perawatan medis yang bisa sangat mahal. Asuransi jiwa menjadi penting terutama jika keluarga bergantung pada penghasilan dari satu anggota, menyediakan dukungan finansial jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Dalam memilih polis asuransi, sangat penting untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan spesifik dan situasi finansial keluarga. Hal ini untuk memastikan bahwa perlindungan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan keluarga dan memberikan ketenangan pikiran dalam menghadapi ketidakpastian.
2. Biaya Pendidikan Anak
Merencanakan pendidikan anak merupakan bagian esensial dalam perencanaan keuangan keluarga. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengestimasi biaya pendidikan di masa depan, dengan mempertimbangkan faktor inflasi.
Pasalnya, inflasi ini dapat meningkatkan biaya pendidikan secara signifikan, sehingga penting untuk memahami proyeksi biaya tersebut dalam jangka panjang.
Mulailah menabung sejak dini, meskipun dengan nominal kecil untuk keperluan ini. Tabungan akan bertumbuh seiring waktu. Penting untuk memulai secepat mungkin, karena semakin cepat kamu mulai, semakin besar akumulasi dana yang terkumpul.
3. Menyiapkan Dana Pensiun
Mulai dengan melakukan kalkulasi kebutuhan pensiun. Perkirakan jumlah uang yang akan dibutuhkan untuk memenuhi gaya hidup yang diinginkan saat pensiun. Faktor-faktor seperti biaya hidup, rencana kesehatan, dan aktivitas rekreasi harus dipertimbangkan dalam perhitungan ini.
Sisihkan sebagian dari penghasilan secara rutin sesuai perhitungan yang sudah dilakukan. Pilih instrumen investasi yang tepat untuk memastikan pertumbuhan dana tersebut. Manfaatkan program pensiun yang tersedia, baik yang disediakan oleh pemerintah maupun oleh kantor. Banyak dari program ini yang menawarkan manfaat tambahan yang bisa meningkatkan nilai dana pensiun kamu.
Diversifikasi sumber pensiun juga sangat penting. Jangan hanya mengandalkan satu sumber, seperti dana pensiun dari tempat kerja. Diversifikasi melalui berbagai jenis investasi akan mengurangi risiko dan meningkatkan potensi pertumbuhan dana pensiunmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Cuma Jadi Wacana: Ini Cara Segera Realisasikan Resolusi Tahun Baru
Di awal tahun, banyak yang bersemangat menetapkan resolusi tahun baru dengan harapan besar. Namun, tak jarang, resolusi ini berakhir dengan berhenti menjadi sekadar wacana.
Hayo, apakah hal ini juga berlaku untukmu?
Ya, penyebabnya bisa macam-macam sih. Salah satunya adalah kurangnya perencanaan yang matang. Tanpa rencana yang terstruktur, resolusi memang akhirnya hanya menjadi sekumpulan harapan tanpa dasar yang jelas.
Selain itu, motivasi yang naik turun juga menjadi penghalang. Semangat yang menggebu di awal tahun bisa meredup seiring berjalannya waktu, membuat resolusi terabaikan. Lama-lama ya jadi lupa.
Penyebab lainnya adalah target yang muluk-muluk alias enggak realistis. Iya sih, namanya cita-cita alias mimpi. Konon katanya, kalau mimpi itu belum menakutkanmu sendiri, maka mimpi tersebut tidak cukup besar.
Tapi, kan kita juga harus menyadari bahwa kita juga punya keterbatasan. Menetapkan tujuan yang terlalu tinggi atau tidak sesuai dengan kemampuan saat ini cenderung menimbulkan kekecewaan dan akhirnya menyerah.
Faktanya, berdasarkan data yang terkumpul, enggak sedikit kok yang gagal memenuhi resolusi tahun baru. Angka ini menggambarkan betapa banyaknya tantangan yang dihadapi dalam menjaga komitmen terhadap perubahan yang ingin dicapai di tahun baru.
Table of Contents
Cara agar Resolusi Tahun Baru Tak Sekadar Wacana
Terus gimana dong? Enggak usah bikin resolusi gitu?
Ya, pada dasarnya, enggak ada yang mewajibkan untuk bikin resolusi tahun baru. Tapi, sewajarnya jadi manusia, kita itu selalu ingin menjadi lebih baik dari versi terdahulu. Karena dengan menjadi lebih baik, itu artinya kita bertumbuh. Betul?
Nah, salah satunya adalah dengan membuat resolusi tahun baru. Supaya enggak berakhir jadi wacana doang, ya perlu ada usaha dan upaya dong.
Menetapkan Resolusi yang Realistis dan Terukur
Kunci sukses dari setiap resolusi tahun baru terletak pada kemampuannya untuk dirumuskan secara SMART – Specific, Measureable, Attainable, Relevant, dan Time Bound. Alias spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan terikat waktu.
Nah, garis bawahi pada “dapat dicapai” alias attainable.
Resolusi itu harus realistis dan dapat dicapai, agar tidak menimbulkan rasa frustrasi karena kita mengalami kesulitan untuk mewujudkannya. Lihat kemampuan diri, dan capailah dengan kemampuanmu itu.
Sebagai contoh, misalnya resolusi adalah untuk keuangan menjadi lebih sehat. Menerapkan prinsip SMART, resolusi ini bisa dirumuskan menjadi: “Dalam enam bulan ke depan, saya akan mulai menabung 10% dari gaji saya yang Rp5 juta per bulan. Ini berarti setidaknya menyisihkan Rp500.000 setiap awal bulan, dan langsung autodebet ke salah satu produk reksa dana.”
Dengan resolusi yang jelas, terukur, realistis, relevan, dan terikat waktu ini, kamu akan memiliki panduan yang lebih jelas dan terstruktur untuk mencapai tujuan keuanganmu.
Membuat Rencana yang Detail
Setelah paham, bahwa resolusi itu harus SMART, maka selanjutnya kamu wajib juga untuk mendefinisikan tujuan secara spesifik. Semakin detail rencanamu, maka akan semakin mudah untukmu mewujudkan resolusi tersebut.
Misalnya, tujuannya adalah menabung Rp10 juta dalam satu tahun. Dari sini, dapat dibuat rencana langkah demi langkah. Kalau perlu, kamu tentukan hendak menabung berapa setiap bulannya atau setiap minggunya.
Kamu bisa mengikuti challenge menabung ini nih. Untuk setiap nominal yang kamu tabung, kamu bisa mencoretnya. Di akhir 2024 nanti, pasti Rp10 juta bisa terkumpul.
Nah, setelahnya, kamu juga bisa menetapkan milestones atau tonggak pencapaian untuk memonitor kemajuan. Dalam contoh menabung Rp10 juta, milestones bisa ditetapkan setiap tiga bulan untuk mengevaluasi apakah tabungan telah mencapai sekitar Rp2.5 juta atau belum. Jika belum, ini adalah kesempatan untuk menyesuaikan strategi, mungkin dengan menemukan cara lain untuk mengurangi pengeluaran atau mencari sumber pendapatan tambahan.
Pentingnya menetapkan batas waktu dalam rencana keuangan adalah untuk menciptakan rasa urgensi dan menjaga fokus. Dengan batas waktu, kamu akan lebih cenderung menghindari penundaan. Juga, batas waktu membantu dalam melakukan evaluasi berkala dan membuat perubahan yang diperlukan untuk tetap berada di jalur yang benar menuju pencapaian tujuan keuangan.
Menjaga Motivasi
Nah, ini nih ya, bisa jadi bagian yang tersulit. Gimana caranya agar termotivasi terus?
Kan dalam perjalanannya nanti, pasti bakalan ada aja hambatannya. Pasti enggak akan mulus-mulus saja kan? Kalau kita enggak bisa memotivasi diri sendiri, peluang resolusi untuk jadi sekadar wacana saja pasti akan membesar.
Untuk mengatasinya, langkah pertama adalah mengidentifikasi potensi rintangan atau hambatan tersebut. Misalnya, rintangan bisa berupa kebiasaan pengeluaran yang berlebihan, penghasilan yang tidak stabil, atau keadaan darurat yang tidak terduga.
Nah, kalau kamu sudah tahu apa yang bakalan menjadi hambatan, kamu bisa lebih mudah untuk merumuskan strategi untuk mengatasinya. Misalnya, jika masalahnya adalah pengeluaran berlebihan, solusinya bisa jadi membuat anggaran yang lebih ketat dan menetapkan batasan pengeluaran.
Untuk menjaga motivasi, penting untuk memiliki pandangan jangka panjang terhadap tujuan keuangan. Mengingatkan diri sendiri tentang manfaat jangka panjang dari mencapai tujuan ini dapat menjadi dorongan yang kuat. Misalnya, jika tujuan adalah untuk membayar utang, ingatlah bagaimana kebebasan finansial akan meningkatkan kualitas hidup. Atau, kalau kamu ingin mengumpulkan Rp10 juta untuk dana darurat, bayangkan ketika nanti kamu bisa tidur lebih tenang karena punya dana cadangan sebesar Rp10 juta.
Catat Perkembangan, Review, dan Sesuaikan jika Perlu
Dalam perjalanan untuk mewujudkan resolusi itu, kamu perlu memantau kemajuannya. Dengan begitu, enggak hanya hanya memberikan gambaran jelas di mana posisi kamu di perjalanan tersebut, tetapi juga memberikan kepuasan dan motivasi ketika melihat kemajuan yang telah dicapai.
Salah satu cara untuk merekam perkembangan adalah dengan menggunakan aplikasi keuangan atau lembar kerja Excel. Update secara rutin, misalnya setiap minggu atau bulan, untuk memastikan bahwa semua informasi tetap akurat dan up-to-date.
Penting juga untuk menyesuaikan rencana keuangan sesuai kebutuhan. Dunia keuangan—dan kehidupan kita sendiri—selalu berubah kan? Dinamis.
Misalnya, jika terjadi penurunan pendapatan, mungkin perlu untuk mengurangi jumlah tabungan bulanan. Atau, jika terjadi keadaan darurat yang memerlukan dana tambahan, rencana pembayaran utang mungkin perlu disesuaikan. Penyesuaian ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan situasi saat ini dan proyeksi masa depan.
Waktu yang tepat untuk meninjau dan menyesuaikan rencana keuangan adalah ketika terjadi perubahan signifikan dalam keuangan atau kehidupan pribadi. Contohnya, kalau ada perubahan pekerjaan, perubahan dalam tanggungan keluarga, atau peristiwa tak terduga lainnya yang berdampak pada keuangan.
So, mengubah resolusi tahun baru dari sekadar wacana menjadi kenyataan membutuhkan komitmen, perencanaan, dan adaptasi yang terus-menerus.
Namun, dengan langkah-langkah di atas, tujuan kamu akan menjadi lebih terukur dan realistis. Ingatlah, keberhasilan tidak selalu terletak pada pencapaian akhir, tetapi juga pada perjalanan yang dilalui dan pembelajaran yang didapatkan di sepanjang jalan.
Yuk, jadikan tahun ini sebagai tahun di mana resolusi tidak hanya tinggal wacana, tetapi menjadi bagian dari kisah sukses kita.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Meninjau Ulang Keuangan Pribadi di Tahun Baru: Panduan untuk Karyawan di 2024
Meninjau ulang keuangan pribadi menjadi langkah krusial yang tidak boleh diabaikan, apalagi kita mau masuk ke tahun baru, tahun 2024. Termasuk untuk kita yang berstatus karyawan.
Mengapa ini penting?
Table of Contents
Pentingnya Review Keuangan di Tahun Baru
Tanpa pemahaman yang jelas tentang posisi keuangan kita saat ini, kita bisa saja mengambil keputusan keuangan yang tidak optimal atau bahkan merugikan.
Yah, namanya juga karyawan yang mengandalkan gaji kan? Gaji yang didapat dari hasil kerja keras, ya sebisa mungkin bisa memberikan manfaat yang banyak. Apalagi kita banyak mau.
So, menyesuaikan anggaran dan rencana keuangan dengan kondisi terkini bukan hanya tentang bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk stabilitas keuangan jangka panjang.
Bagaimana cara menyesuaikannya? Ya, mengevaluasi pengeluaran rutin, mengidentifikasi area di mana kita bisa menghemat, dan mungkin yang paling penting, menetapkan atau menyesuaikan tujuan keuangan kita sesuai dengan kondisi yang ada sekarang.
Kita semua punya tujuan keuangan, mulai dari menabung untuk dana darurat, investasi, hingga merencanakan untuk masa depan. Apa saja yang kita lakukan sekarang akan berdampak signifikan pada kesejahteraan keuangan kita di masa mendatang.
Jadi, saat kita memasuki tahun baru, mari kita ambil kesempatan ini untuk duduk, merenung, dan menyesuaikan rencana keuangan kita. Dengan demikian, kita enggak hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi ketidakpastian yang mungkin datang, tetapi juga membuka jalan untuk mencapai tujuan keuangan yang kita impikan.
Langkah-Langkah Meninjau Keuangan Pribadi Karyawan di Tahun Baru
Meninjau keuangan pribadi adalah proses yang harus dilakukan secara teratur, terutama di awal tahun baru. Tujuannya untuk memastikan bahwa keuangan kita sejalan dengan tujuan dan kebutuhan kita. Apa saja langkah yang perlu dilakukan?
1. Cek Penghasilan dan Pengeluaran
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam review keuangan di tahun baru adalah menyusun dan memeriksa daftar penghasilan dan pengeluaran.
Semoga sih, kamu sudah secara detail mencatat semua sumber pendapatanmu, baik itu gaji, pendapatan sampingan, atau investasi. Jika memang sudah, di tahun 2024 nanti, kamu tinggal melanjutkan usaha baikmu ini. Kalau belum, ini bisa jadi momen yang tepat untuk mulai.
Sama pentingnya adalah menelusuri setiap pengeluaran, mulai dari biaya tetap seperti sewa atau cicilan hingga pengeluaran variabel seperti makan di luar atau hiburan.
2. Review Tujuan Keuangan
Setelah kita memiliki gambaran yang jelas tentang situasi keuangan kita saat ini, langkah selanjutnya adalah mereview tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Contohnya, kalau kamu punya tujuan keuangan DP rumah—misalnya. Coba dicek, bagaimana posisinya di awal tahun baru nanti. Apakah sudah sesuai harapan perkembangannya? Misalnya, kamu tadinya bertarget tahun 2024 bisa Rp50 juta. Saat ini posisinya Rp35 juta. Apakah kamu sanggup mengejar Rp15 juta lagi di tahun 2024?
Jika bisa, dengan apa pun kondisi kamu, maka lanjutkan usaha baikmu. Kalau tidak, maka kamu akan perlu strategi baru.
Lakukan hal yang sama untuk tujuan keuangan lainnya, yang sebelumnya kamu sudah targetkan. Ingat, bahwa tujuan keuangan itu ada judul, nominal, dan jangka waktu.
3. Kelola Utang secara Efektif
Selanjutnya, strategi mengelola utang secara efektif.
So, memang ini juga adalah waktu terbaik untuk mengevaluasi kembali semua utang yang ada. Kartu kredit, pinjaman pribadi, hingga KPR, semua harus direview. Tinjau kembali juga rencana pelunasannya, dan car cara supaya bisa mengurangi beban utang tersebut secara efisien.
Mengurangi utang tidak hanya mengurangi beban finansial, tapi juga meningkatkan kesehatan keuangan secara keseluruhan.
4. Review Investasi
Review investasi juga menjadi bagian penting dari peninjauan keuangan karyawan.
Review investasi ini termasuk mengevaluasi portofolio investasi kita, seperti saham dan reksa dana, atau mungkin instrumen lain yang kita punya. Review ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja investasi tersebut masih sejalan dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko kita.
Dalam beberapa kasus, mungkin perlu melakukan penyesuaian untuk menyeimbangkan kembali portofolio atau untuk memanfaatkan peluang investasi baru.
5. Cek Dana Darurat
Cek dana darurat juga sangat penting untuk dilakukan di tahun baru.
Dana darurat adalah uang yang disimpan untuk keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran lain yang tak terduga. Pastikan bahwa kita memiliki dana darurat yang cukup, idealnya mencukupi untuk biaya hidup selama tiga hingga enam bulan.
6. Cek Rencana Pensiun
Nah, gimana dan kapan harus memulai nih?
Enggak pernah terlalu dini untuk memulai perencanaan pensiun. Evaluasi opsi pensiun yang ada, seperti Jaminan Pensiun, DPLK, atau skema pensiun lainnya. Pastikan kita secara aktif berkontribusi ke dalamnya sesuai ketentuan.
Memikirkan masa depan adalah bagian tak terpisahkan dari manajemen keuangan yang sehat.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita sebagai karyawan dapat memastikan bahwa keuangan pribadi kita sehat dan siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin muncul di tahun baru, bahkan juga di tahun-tahun berikutnya.
Tinggal berharap saja, semoga tahun depan ada kenaikan gaji. Amin?
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable di Tahun 2024
Gimana? Sudah siap menyambut tahun 2024? Mau memulai tahun 2024 dengan membuat rencana keuangan? Butuh contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable?
No worries, kamu sudah berada di artikel yang tepat. Ke bawah nanti akan ada contohnya, tetapi pastikan bahwa kamu mulai dari garis start yang benar dulu sebelumnya.
Table of Contents
Memahami Kondisi Keuangan Keluarga
Sebelum melihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable dan kemudian membuatnya, kamu mesti memahami kondisi keuangan keluarga dulu saat ini. Apa yang mesti dipahami?
1. Posisi Cash Flow
Jadi, mulailah dengan melakukan analisis yang teliti terhadap pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pendekatan ini enggak hanya melibatkan pencatatan gaji bulanan, tetapi juga sumber pendapatan tambahan, seperti bonus atau pendapatan pasif. Di sisi lain, pencatatan pengeluaran harus mencakup segala sesuatu, mulai dari biaya bulanan rutin hingga pengeluaran tak terduga.
Nah, keduanya ini harus dengan pasti kamu ketahui. Dengan memiliki gambaran yang jelas tentang arus kas kita, kita dapat mengidentifikasi area di mana kita bisa menghemat dan di mana kita perlu menginvestasikan lebih banyak.
2. Posisi Aset dan Utang
Selanjutnya, kita perlu menilai aset dan utang keluarga. Aset bisa berupa tabungan, investasi, properti, atau barang berharga lainnya. Sementara itu, utang mungkin termasuk KPR, pinjaman kendaraan, atau kartu kredit.
Memahami perbandingan antara aset dan utang memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang kekayaan bersih kita dan membantu kita dalam membuat keputusan keuangan yang bijak.
3. Cek Prioritas untuk Tahun 2024
Terakhir, penting untuk menentukan prioritas keuangan keluarga. Setiap keluarga memiliki kebutuhan dan tujuan yang unik, yang bisa berkisar dari pendidikan anak hingga persiapan pensiun.
Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas ini memungkinkan kita untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, memastikan bahwa kebutuhan terpenting tidak hanya terpenuhi, tetapi juga secara aktif diperjuangkan.
Dengan memahami kondisi keuangan keluarga secara mendalam, kita menempatkan diri kita pada posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan keuangan yang berinformasi dan strategis, membawa keluarga kita lebih dekat ke tujuan keuangan yang kita impikan.
Tahap Perencanaan Keuangan Keluarga Tahun 2024
Nah, untuk bisa memahami contoh perencanaan keuangan keluarga dengan mudah, kamu juga perlu memahami tahapan membuat rencananya dulu.
Penyusunan Anggaran
Membuat anggaran yang realistis adalah fondasi penting dalam contoh perencanaan keuangan keluarga. Langkah pertama adalah menentukan penghasilan dan pengeluaran bulanan. Dengan menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan atau alat bantu sederhana seperti spreadsheet, kita dapat dengan mudah melacak dan mengelola aliran kas.
Contoh pembagian anggaran yang efektif meliputi alokasi untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, investasi, dan juga hiburan. Tentu saja kamu bisa membuatnya sesuai kebutuhan dan kondisi keluargamu, tidak harus persis dengan contoh perencanaan keuangan keluarga ini.
Intinya, anggaran bukan hanya alat untuk mengendalikan pengeluaran, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua aspek kehidupan keluarga tercakup.
Strategi Menabung dan Investasi
Tentukan tujuan tabungan, baik jangka pendek maupun panjang, membantu dalam merancang strategi yang sesuai. Untuk tahun 2024, pilihan investasi bisa meliputi saham, reksa dana, atau properti, dengan masing-masing memiliki risiko dan peluangnya.
Penting untuk memahami karakteristik setiap investasi dan bagaimana instrumen tersebut bisa sejalan dengan tujuan keuangan keluarga.
Dana Darurat
Tujuan dana darurat adalah sebagai bantalan keuangan untuk biaya tak terduga tanpa mengganggu rencana keuangan lainnya. Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup minimal selama 3-6 bulan.
Menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan bulanan secara rutin adalah cara terbaik untuk membangun dana ini.
Perencanaan Pendidikan dan Kesehatan
Biaya pendidikan dan kesehatan adalah dua aspek penting yang sering memerlukan perencanaan jangka panjang.
Mengantisipasi biaya pendidikan anak dari dini dapat meringankan beban keuangan di masa depan. Demikian pula, memiliki asuransi kesehatan keluarga adalah langkah penting untuk melindungi keluarga dari beban keuangan yang tidak terduga akibat masalah kesehatan.
Persiapan Pensiun
Merencanakan pensiun sejak dini adalah kunci untuk masa tua yang tenang dan aman secara finansial. Menyisihkan dana ke dalam program pensiun atau bentuk investasi jangka panjang lainnya dapat memastikan sumber pendapatan yang stabil di masa pensiun.
Perlindungan Aset dan Asuransi
Memilih jenis asuransi yang tepat adalah penting untuk melindungi aset dan keuangan keluarga. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah asuransi wajib.
Jangan lupa, untuk mempelajari polis dan manfaat asuransi agar dapat memilih cakupan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Mengelola Utang dan Kredit
Strategi melunasi utang termasuk menetapkan prioritas pembayaran utang berdasarkan suku bunga dan jumlah utangnya. Membuat rencana pembayaran yang konsisten dan menghindari pengambilan utang baru yang tidak perlu membantu dalam menjaga keseimbangan keuangan keluarga.
Rencana keuangan yang baik adalah rencana yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi keuangan atau kehidupan keluarga. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang disiplin, keluarga dapat meraih tujuan keuangannya sambil menjaga keseimbangan kehidupan yang sehat dan bahagia.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga 2024
Nah, sekarang kita lihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang bisa diaplikasikan di tahun 2024.
Taruh saja, di tahun 2024, kita pengin fokus pada pembangunan dana darurat, mengumpulkan uang muka (DP) untuk rumah, dan memulai dana pensiun. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
- Gaji: Rp10.000.000
- Pemasukan dari side hustling: Rp2.000.000 (rata-rata)
- Pengeluaran Bulanan: Rp7.000.000 (termasuk biaya hidup, tagihan, dan pengeluaran rutin lainnya)
- Sisa Pendapatan Bulanan: Rp5.000.000 (rata-rata)
Dari data penghasilan di atas, kita buat contoh perencanaan keuangan keluarga untuk mencapai tujuan dana darurat, DP rumah, dan dana pensiun sebagai berikut.
1. Membangun Dana Darurat
Tujuan: Menyisihkan 6 kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat.
Target: Rp42.000.000 (Rp7.000.000 x 6 bulan).
Strategi: Menyisihkan Rp1.000.000 setiap bulan ke rekening tabungan khusus.
Durasi: 42 bulan (hingga tercapai, dimulai dari Januari 2024)
2. Mengumpulkan Uang Muka (DP) Rumah
Tujuan: Mengumpulkan DP rumah sebesar Rp100.000.000.
Target: Menabung Rp2.000.000 per bulan.
Strategi: Investasi dalam reksa dana atau produk keuangan lain dengan tingkat pengembalian rata-rata 8% per tahun.
Durasi: Sekitar 4 tahun.
3. Memulai Dana Pensiun
Tujuan: Membangun dana pensiun yang cukup untuk masa tua.
Strategi: Berinvestasi dalam skema pensiun atau produk keuangan jangka panjang.
Alokasi Dana: Minimal Rp500.000 per bulan.
Investasi Tambahan: Menambah investasi setiap kali ada kenaikan pendapatan atau bonus.
Catatan dan Strategi Umum
- Penyesuaian Anggaran: Melakukan evaluasi dan penyesuaian anggaran secara berkala untuk memastikan rencana tetap sesuai dengan situasi keuangan.
- Dana Darurat: Memastikan dana darurat mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan tabungan atau investasi lain.
- Pengurangan Pengeluaran: Mencari cara untuk mengurangi pengeluaran, seperti mengurangi biaya yang tidak perlu, untuk meningkatkan jumlah tabungan.
- Peningkatan Pendapatan: Mencari sumber pendapatan tambahan jika memungkinkan, seperti pekerjaan sampingan atau bisnis kecil.
- Review dan Evaluasi: Melakukan review tahunan untuk mengevaluasi kemajuan dan melakukan penyesuaian jika perlu.
Rencana ini harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan situasi keuangan atau tujuan keluarga.
Nah, gimana? Cukup applicable kan? Kamu masih bisa membaginya lagi menjadi beberapa target kecil, sehingga kamu enggak merasa berat saat mengeksekusinya. Misalnya saja, target DP rumah, bisa kamu bagi ke dalam proyeksi tahunan. Dengan begitu, akan lebih mudah juga untuk melakukan review nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengoptimalkan Manfaat dari Kelas Keuangan Online
Kamu sudah pernah ikut kelas keuangan QM Financial yang mana?
Ikut belajar keuangan di kelas online seperti di QM Financial memang bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterampilan mengelola finansial. Nah, pertanyaannya, apa yang kemudian kamu lakukan setelah kelas selesai? Apakah sudah berhenti sampai di situ saja?
Ofkors tidak. Betul kan? Ya, seharusnya sih memang enggak berhenti hanya sampai kelas selesai. Bahkan faktanya, pembelajaran keuangan kita itu berlangsung seumur hidup loh! Jadi, jangan hanya berhenti di kelas. Lakukan beberapa hal berikut, agar manfaat kelas keuangannya lebih optimal.
Table of Contents
Mengoptimalkan Ilmu yang Didapatkan dari Kelas Keuangan
Review Materi
Setelah menyelesaikan kelas keuangan, langkah penting pertama adalah meluangkan waktu untuk secara menyeluruh untuk mereview kembali apa yang sudah didapatkan.
Enggak cuma sekadar membaca ulang catatan atau handout yang diberikan gratis, tetapi lebih kepada membenamkan diri dalam konsep dan prinsip yang telah dibahas.
So, cobalah duduk tenang, lalu buka semua materinya. Mulailah mengingat kembali topik-topik utama yang dibahas. Catatlah poin-poin penting dan konsep-konsep kunci, terutama yang paling relate dengan situasi yang sekarang kamu alami, atau yang memerlukan pemahaman lebih dalam.
Proses ini juga jadi kesempatan untuk mengidentifikasi area yang kamu mungkin belum sepenuhnya paham. Coba ditandai, agar kemudian kamu bisa mencari tahu lebih banyak dan menjawab pertanyaanmu sendiri.
Kamu juga bisa membuat ringkasan materi. Selain agar lebih mudah diingat, juga akan memudahkanmu untuk memahaminya. P
Praktik!
Apalah artinya belajar teori tanpa praktik? Bahkan, dalam hal keuangan, praktik itulah justru yang terbaik.
Setelah mempelajari berbagai konsep dan strategi di kelas keuangan, mulailah dengan mengidentifikasi aspek-aspek kehidupan finansial kamu yang paling membutuhkan perbaikan atau penyesuaian. Banyak ya?
Ya memang, tapi jangan overwhelmed dulu. Secara bertahap, aplikasikan satu konsep atau strategi pada satu waktu, sehingga kamu dapat memonitor dampaknya dengan jelas dan membuat penyesuaian bila perlu.
Sebagai contoh, jika kamu telah mempelajari tentang pentingnya anggaran, coba implementasikan dengan membuat anggaran bulanan yang detail. Buat rencana keuangan paling sederhana yang kamu bisa untuk memantau pengeluaran dan mengevaluasi efektivitasnya di akhir bulan.
Kalau mau segera fokus pada investasi, mulailah dengan investasi kecil di instrumen yang kamu pahami. Kamu bisa lanjut belajar dengan langsung praktik.
Memanfaatkan Sumber Daya Tambahan
Setelah mendapatkan ilmu di kelas keuangan, kamu juga bisa menambah lagi pengetahuanmu dari berbagai sumber daya tambahan lainnya.
Misalnya, habis ikutan kelas investasi, coba cari video QM Financial di YouTube yang menjelaskan tentang investasi. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan lebih dalam lagi. Kamu bisa mencari juga podcast-nya di Spotify, atau baca-baca artikel di website ini.
Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan komunitas online, seperti forum keuangan atau grup media sosial. Dengan begitu, kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, berbagi pengalaman, dan mendapatkan saran praktis.
Evaluasi dan Penyesuaian Strategi Keuangan
Setelah kamu mencoba mengimplementasikan ilmu yang kamu dapatkan, maka lakukan evaluasi agar kamu tahu seberapa efektif strategi tersebut untuk kamu gunakan mencapai tujuan keuangan.
Misalnya, kamu cek catatan keuanganmu. Apakah sekarang sudah mulai tampak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan? Ataukah masih besar pasak daripada tiang? Jika iya, kamu perlu melihat lagi bagian mana yang salah, dan coba lakukan perubahan lagi.
Demikian juga kalau investasimu belum memberikan hasil seperti yang diharapkan, pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio atau mengubah alokasi aset. Penting juga untuk mempertimbangkan perubahan dalam kondisi keuangan terkini, seperti perubahan pendapatan, keadaan keluarga, atau kondisi pasar.
Berbagi dengan yang Lain
Setelah memperkaya diri dengan pengetahuan dari kelas keuangan, membuka pintu pengetahuan itu kepada orang lain—baik itu keluarga, teman, atau rekan kerja—bisa menjadi pengalaman yang sama berharganya.
Enggak hanya akan membantu orang lain, berbagai ilmu juga akan membuatmu semakin pintar dan terampil dalam mengelola keuangan pribadimu. Proses berbagi ini akan “memaksa” kamu untuk melihat materi dari perspektif yang berbeda, sehingga bisa saja kemudian muncul pertanyaan atau insight yang tadinya enggak kepikiran.
Selain itu, diskusi yang muncul dari berbagi pengetahuan ini dapat menginspirasi ide-ide baru dan pendekatan yang berbeda terhadap masalah keuangan yang kamu hadapi. Jadi, enggak hanya bermanfaat untuk orang lain, kamu pun bisa belajar dari pengalaman dan wawasan orang lain.
Singkatnya, dengan berbagi pengetahuan, kamu enggak hanya memberi manfaat kepada orang lain tetapi juga terus mengasah dan memperluas pemahamanmu sendiri dalam dunia keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pernikahan Mewah Peluang Cerai Tinggi: Apa yang Dapat Dipelajari Pasangan?
Ada penelitian yang mengungkapkan, bahwa pasangan yang melakukan pernikahan mewah cenderung akan berakhir pada perceraian. Ouch! Gimana nih, gaes, menurut kamu?
Adalah The Economic Times yang melaporkan mengenai temuan ini pada 7 Agustus 2023 yang lalu. Di sisi lain, masih menurut penelitian ini, pasangan yang memilih untuk merayakan pernikahannya secara sederhana justru berpeluang lebih besar untuk mempertahankan hubungan lebih lama, dengan rasio perceraian yang lebih rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli ekonomi Andrew Francis-Tan dan Hugo M Mialon ini menganalisis pengalaman pernikahan dari lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan CNN, para peneliti menemukan bahwa bagi pria, mengeluarkan biaya antara Rp30,8 juta hingga Rp61,7 juta untuk cincin pertunangan dikaitkan dengan risiko perceraian yang 1,3 kali lebih tinggi daripada pengeluaran antara Rp7,7 juta hingga Rp30,8 juta.
Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa pernikahan dengan biaya di bawah Rp15,4 juta memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah dibandingkan dengan pernikahan yang menghabiskan lebih dari Rp308 juta, yang meningkatkan risiko perceraian bagi perempuan hingga 1,6 kali lipat.
Table of Contents
Apa yang Bisa Dipelajari oleh Pasangan dari Penelitian tentang Pernikahan Mewah Ini?
Wow, apakah kamu merasa terkezoet akan berita ini? Apakah menurut kamu, memang ada hubungannya antara biaya pernikahan dengan kecenderungan perceraian, seperti yang diungkapkan oleh para peneliti?
Mungkin ada di antara kamu yang akan bilang, “Ah, gue kemarin bikin pesta pernikahan mewah. Sekarang juga masih awet-awet aja.” Atau, barangkali juga ada yang bilang, “Untung gue kemarin pesta sederhana aja.”
Apa pun boleh kamu katakan, terkait penelitian ini. Relate atau enggak dengan kondisi kamu. Namun yang pasti, ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari hasil penelitian tentang pernikahan mewah ini.
1. Pentingnya Ngobrol dengan Pasangan
Mau pesta pernikahan mewah atau sederhana, yang mana pun sama saja asalkan sudah diobrolkan bersama antara pasangan. Mau dibiayai oleh orang tua, atau mau biaya sendiri, semua juga oke, lagi-lagi asalkan sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Yang jadi masalah adalah ketika yang satu pengin pesta pernikahan mewah, sementara yang lain tidak menginginkannya. Atau bisa juga pengin pesta besar, tetapi ternyata untuk biaya harus berutang dengan bunga yang besar dan melilit.
Nah, ini yang harus dipikirkan. Jangan sampai, fokus hanya pada satu hari besar, sementara di belakang ada masalah yang mengintai. Jadi, ngobrol ya. Terutama penting untuk mengetahui value masing-masing, dan kemudian dikompromikan. Saat nanti sudah beberapa waktu menikah, komunikasi ini juga adalah kunci penting untuk menyelesaikan semua masalah yang timbul.
2. Jangan Terlambat Membuat Rencana Keuangan Bersama
Rencana keuangan keluarga sebaiknya memang sudah harus dimiliki begitu pasangan sudah menikah. Mau pesta pernikahan mewah atau pesta sederhana, pasangan sudah harus tahu, habis ini mau ngapain, mau ke mana.
Jadi, jangan sampai, habis pesta justru bingung, tinggal di mana nih? Mau di pondok mertua indah? Mau kos atau kontrak? Semua keputusan adalah baik ketika dibicarakan bersama.
Setelah Pernikahan (Mewah), 3 Hal Ini Harus Segera Dipikirkan
Pernikahan mewah atau sederhana, dua-duanya akan berujung masalah jika pasangan enggak kompak. So, untuk kompak ya harus ngobrol. Bikin pernikahan mewah ya oke saja, asal semua sudah ada di dalam rencana. Setelah membuat rencana pernikahan, segera bikin plan juga untuk beberapa hal berikut.
1. Tinggal di Mana?
Nah, ini yang sudah disinggung di atas. Ada banyak pasangan yang masih belum bersepakat untuk tinggal di mana ketika mereka melangsungkan pernikahan. Alhasil, alih-alih bisa langsung duduk dan merencanakan masa depan, mereka pun malah berkutat dengan masalah ini yang kadang jadi membesar.
So, ada beberapa opsi yang bisa dipilih; mau tinggal di rumah orang tua atau mertua sembari menyiapkan diri untuk membeli rumah pertama, atau mau sewa alias kontrak? Beberapa pasangan mungkin beruntung karena sudah menyiapkan rumah untuk tempat tinggal setelah menikah, tetapi ada banyak sekali yang belum siap.
Jadi, buka obrolan untuk hal ini begitu kamu dan pasangan sudah berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
2. Apa Tujuan Keuangan Terdekat?
Setelah menetapkan mau tinggal di mana dan bersepakat, selanjutnya ada yang harus disepakati lagi, yaitu apa tujuan keuangan bersama yang terdekat?
Tujuan ini tergantung kondisi masing-masing. Namun, ada satu yang wajib banget hukumnya untuk dicapai lebih dulu, yaitu dana darurat. Setelah itu, pasangan bebas menentukan, mau ngumpulin untuk dana DP rumah, atau dana liburan, atau mulai promil. Semua tergantung kebutuhan, dan ingat, harus bersepakat.
Buat rencana keuangan berdasarkan tujuan-tujuan yang disepakati, meliputi judul, nominal, dan target waktu. Ini penting agar ke depan, kamu dan pasangan lebih mudah dalam mengelola keuangan, dan terutama, mengatur prioritas.
3. Siapa Bekerja, Siapa Bayar Apa?
Hal ketiga yang harus segera disepakati adalah tentang peran dalam rumah tangga. Siapa yang akan bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga? Siapa membayar apa, atau apakah akan membuat tabungan bersama, dan lain sebagainya.
Kalau kata lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, mau papa bos atau mama bos? Enggak mungkin dua-duanya bos. Untuk memutuskannya, ya balik lagi: ngobrol.
So, pernikahan mewah memiliki kecenderungan bercerai lebih tinggi? Itu kata peneliti. Kalau kata QM Financial, semua ada di kesepakatan. Mau pesta pernikahan mewah? Oke, buat rencana. Mau bikin yang sederhana saja? Itu juga pilihan yang bijak, dan tetap buat rencana.
Ngobrol berdua tentang keuangan sejak dini enggak hanya akan mengurangi beban finansial, tetapi juga membantu pasangan untuk memulai pernikahan mereka dengan dasar yang lebih kokoh dan berorientasi pada hubungan mereka, bukan pada soal mewah atau tidaknya pesta.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!